Tampilkan postingan dengan label UFO. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UFO. Tampilkan semua postingan

30 Mei 2023

George Adamski dan Venusian

George Adamski mengklaim pernah bertemu dengan makhluk dari Venus yang bernama Orthon. Perjumpaannya yang pertama tanggal 20 November 1952 di Gurun Colorado dekat kota Desert Center, California. Adamski menggambarkan Orthon sebagai humanoid dengan tinggi sedang dengan rambut pirang panjang dan kulit kecokelatan mengenakan sepatu coklat kemerahan, meskipun, seperti yang ditambahkan Adamski, "celananya tidak seperti celana saya." Adamski mengatakan Orthon berkomunikasi dengannya melalui telepati dan melalui isyarat tangan. Meski pengakuannya pro dan kontra, namun Adamski adalah yang pertama, dan paling terkenal, dari beberapa orang yang pernah mengatakan melakukan kontak dengan makhluk UFO di era tahun 1950-an.


One day, one drawing

31 Mei 2023

29 Mei 2023

Ariel School UFO incident

Pada tanggal 16 September 1994, 62 siswa Sekolah Dasar Ariel, yang terletak tepat di luar Ruwa di Zimbabwe, melihat satu atau lebih benda terbang aneh yang turun dari langit dan mendarat di lapangan terdekat. Setelah itu, makhluk mirip manusia dengan mata seperti bola rugby, berpakaian hitam, mendekati mereka.


One day, one drawing

29 Mei 2023

16 Jan 2022

Varginha UFO Incident (20 Januari 1996)

 

Ilustrasi oleh Nur Agustinus

Penampakan dan Penangkapan Alien di Brazil saat Pesawat UFO terjatuh. Pada tahun 1996 di Varginha, Brazil, di laporkan bahwa sejumlah Alien telah di tangkap setelah pesawat UFO milik Alien terjatuh.  Penduduk setempat telah mengklaim bahwa sejumlah Alien berkeliaran di jalan jalan kota pada 20 Januari 1996.  Militer Brazil di bantu dengan petugas pemadam kebakaran setempat menjelaskan bahwa telah terjadi kecelakaan terhadap pesawat UFO yang terjatuh, dan kabar tentang berita itu bahwa tidak semua Alien dapat di tangkap, beberapa Alien sempat melarikan diri ke hutan terdekat. Di laporkan bahwa total dari 8 Alien yang berada di pesawat yang terjatuh tersebut menjelaskan bahwa 1 Alien tewas, 2 Luka luka dan 5 Alien telah melarikan diri sebelum di tangkap.

Pers Brazil memberitakan bahwa setidaknya 100-200 orang telah menjadi saksi mata atas Jatuhnya pesawat UFO di Varginha.   Laporan ini di klaim sebagai penampakan Alien dengan Kepala besar dan tubuh yang sangat tipis, serta kaki yang berbentuk huruf V, kulit coklat dan mata besar yang berwarna merah. Menurut keterangan John Carpenter dan Ricardo Varela Correa bahwa pada tanggal 20 Januari, setelah tengah malam tepatnya sekitar jam 01:30 dinihari. Pasangan Augusta dan Eurico Rodrigues yang tinggal di distrik coffe yang terletak 10 kilo meter barat laut dari kota Varginha.  terbangun dan hendak memeriksa kandang sapi dan dombanya.  Saat mereka melihat ke luar jendela mereka melihat banyak hewan berlari tak tentu arah.  Dan saat mereka melihat ke atas langit terlihat pasawat UFO yang diam tanpa Lampu. John Carpenter menjelaskan bahwa pesawat UFO tersebut berbentuk seperti kapal selam sebesar mini-bus. Pesawat tersebut terlihat bergoyang goyang dan mengeluarkan asap dan kurun setidaknya 5 meter dari atas tanah sebelum akhirnya terjatuh.  Seorang saksi dari Militer menjelaskan dia mengakui bahwa dia membersihkan puing puing material bekas pesawat UFO yang terjatuh.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Varginha_UFO_incident
https://www.adasaja.net/2016/04/penangkapan-alien-saat-pesawat-ufo-terjatuh.html
http://g1.globo.com/mg/sul-de-minas/noticia/2016/01/et-de-varginha-caso-completa-20-anos-com-misterios-e-incertezas.html

15 Jan 2022

Pertempuran Dulce (1979)

 

Ilustrasi pertempuran di Dulce, oleh Nur Agustinus

Sebanyak 60 tentara dan ilmuwan sipil telah terbunuh dalam pertempuran dengan mahluk asing luar bumi atau alien yang dipersenjatai dengan senjata plasma dalam apa yang disebut Pertempuran Dulce. Kejadian pertempuran rahasia itu diungkapkan seorang saksi mata insinyur sipil bernama Philip  Schneider yang bekerja pada proyek-proyek militer rahasia jauh di bawah tanah di Dulce, New Mexico, terjadi pada musim gugur tahun 1979. Pangkalan bawah tanah Dulce terletak di bawah Mt. Archuleta, Dulce, New Mexico. Merupakan sebuah Deep Underground Military Bases (DUMBs). Philip Schneider, yang ayahnya terlibat dalam pengembangan bom atom pada masa awal, mengatakan dia telah dipaksa untuk menandatangani dokumen rahasia resmi, tetapi kemudian mengungkapkan bahwa militer Amerika bekerja dengan ras alien Aleins Grays untuk membangun pangkalan-pangkalan militer bersama di bawah tanah. Alien Greys, juga disebut sebagai Zeta Reticulans, Roswell Greys, atau Greys, telah menjadi wajah alien yang paling umum dikenal di Bumi, di mana hampir setengah dari semua klaim penampakan alien di Amerika Serikat merujuk pada alien jenis abu-abu ini. Alien Grey juga terkait langsung dengan Insiden Roswell di mana sebuah UFO berisi alien hidup diduga ditangkap oleh militer di Roswell, yang juga ada di New Mexico. Awalnya terjadi perjanjian kerja sama antara alien dengan pemerintah AS, namun persahabatan manusia dan alien itu menurut Schneider berubah menjadi pertempuran mematikan antara alien dan tentara AS ketika segala sesuatunya menjadi tidak menyenangkan dan menghasilkan apa yang dikenal di kalangan UFO sebagai The Dulce Battle.

Referensi:

9 Jan 2022

UFO di Bulan

 

Gambar (ilustrasi) oleh Vito Pranaya


Selama bertahun-tahun, kisah yang diceritakan oleh Neil Armstrong dirahasiakan karena NASA tidak ingin menimbulkan kepanikan. Menurut para astronot misi Apollo, mereka menemukan beberapa UFO ketika mereka mendarat di bulan. Rupanya, UFO mengawasi mereka selama misi mereka di Bulan. Selama bertahun-tahun, ini hanya dianggap mitos, tetapi beberapa dekade kemudian, itu dikonfirmasi oleh pejabat NASA. Menurut intel Armstrong lebih lanjut, ada pangkalan alien di Bulan dan mereka bahkan bertemu dengan alien yang menyuruh mereka segera pergi.
 
Baca lebih lanjut di:


7 Jan 2022

The Manhattan Abduction - Linda Cortile Napolitano (30 November 1989)

 


One day, one drawing
Gambar: Vito Pranaya
Edit & pewarnaan: Nur Agustinus
 
Linda Cortile atau Linda Napolitano mengalami penculikan oleh alien yang terjadi pada 30 November 1989. Pada waktu itu, Linda tampak melayang—dalam arti sebenarnya, dari apartemennya di Manhattan, dekat jembatan Brooklyn, lalu masuk ke dalam pesawat UFO yang juga tampak melayang di dekat gedung apartemennya. Linda adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama suami dan dua orang anak. Kira-kira pukul 03.00 pagi, ia tampak melayang keluar dari jendela apartemennya di lantai 12, menuju sebuah wahana UFO yang berkilauan.
 
Berdasarkan penuturannya pada Budd Hopkins, seorang peneliti kasus-kasus alien abduction, waktu itu Linda baru saja selesai mencuci baju, dan akan tidur. Karenanya, waktu itu dia mengenakan gaun putih yang biasa dikenakan untuk tidur. Namun, tiba-tiba, ia mengalami kelumpuhan, dan melihat ada tiga makhluk aneh berdiri di kamarnya. Linda sebenarnya berusaha melempar bantal ke arah sosok-sosok aneh itu, namun tiba-tiba ia merasa semuanya gelap. Ia pingsan. Suami Linda, yang tidur di sampingnya, tertidur pulas dan tidak tahu apa yang terjadi waktu itu.
 
Salah satu saksi mata yang melihat peristiwa melayangnya Linda dari apartemen tingkat 12 ke sebuah pesawat UFO, adalah Janet Kimball. Waktu itu, Janet sedang mengemudi melewati jembatan Brooklyn menuju Manhattan, dalam perjalanan pulang ke wilayah utara New York, setelah menghadiri sebuah pesta malam hari. Di antara saksi-saksi yang telah ditemui Budd Hopkins, yang paling misterius adalah dua orang pria, yang menyebut diri mereka sebagai Richard dan Dan (mereka tidak pernah menyebutkan nama lengkap). Ketika Hopkins sedang berusaha mencari para saksi mata yang menyaksikan peristiwa Linda melayang dari apartemennya, datang sebuah surat yang ditandatangani oleh Richard dan Dan. Ketika mereka bertemu, Richard dan Dan mengaku kalau mereka adalah pegawai keamanan yang bekerja pada sebuah biro (tidak disebutkan nama bironya). Pada dini hari itu, mereka sedang mengawal seseorang, yang kemudian diketahui secara luas sebagai Javier Perez de Cuellar, Sekjen PBB waktu itu.
 
Karena pengakuan itu pula, Javier Perez de Cuellar diduga ikut menyaksikan peristiwa aneh tersebut—tubuh Linda yang melayang dari apartemennya di lantai 12, dan masuk ke sebuah pesawat UFO. Bahkan, selain de Cuellar, konon ada dua pejabat AS dan dua pejabat asing lain di sana, termasuk Perdana Menteri Kanada, Brian Mulroney. Semuanya ada dalam satu rombongan, dan diperkirakan mereka semua menyaksikan sesuatu yang disaksikan Richard dan Dan. Karena menyaksikan hal aneh itu pula, Javier Perez de Cuellar dan para pengawalnya waktu itu terlambat datang ke pangkalan helikopter di Governor’s Island (waktu itu menjadi salah satu instalasi militer di pelabuhan New York).Budd Hopkins mengulas kasus ini dalam bukunya yang berjudul “Witnessed: The True Story of the Brooklyn Bridge Abduction”, terbit tahun 1996.
 

6 Jan 2022

Travis Walton UFO incident (5 November 1975)

 


 Insiden UFO Travis Walton adalah peristiwa penculikan alien terhadap seorang pekerja kehutanan Amerika yang bernama Travis Walton pada tanggal 5 November 1975. Saat itu  dia sedang bekerja di Hutan Nasional Apache-Sitgreaves dekat Snowflake, Arizona.

Saat mengendarai truk dengan enam rekan kerjanya, mereka melihat benda berbentuk piring melayang di atas tanah sekitar 110 kaki jauhnya, membuat dengungan bernada tinggi. Walton mengklaim bahwa setelah dia meninggalkan truk dan mendekati objek, seberkas cahaya tiba-tiba muncul dari pesawat dan membuatnya pingsan. Enam pria lainnya ketakutan dan segera pergi. Walton mengklaim bahwa dia terbangun di sebuah ruangan seperti ruang medis, sedang diamati oleh tiga makhluk pendek yang botak. Dia mengklaim bahwa dia berkelahi dengan mereka sampai seorang makhluk yang mengenakan helm membawa Walton ke ruangan lain, di mana dia pingsan ketika tiga makhluk lainnya mengenakan topeng plastik bening di wajahnya. Walton mengklaim dia tidak ingat apa-apa lagi sampai dia menemukan dirinya berjalan di sepanjang jalan raya lima hari kemudian.

Saat hilang, Walton sempat berhari-hari dicari dengan anjing pelacak dan helikopter. Kasus Walton menarik perhatian banyak peneliti UFO dan tetap menjadi salah satu cerita penculikan alien yang paling terkenal. 

Pada tahun 1978, Walton menulis sebuah buku tentang kasus penculikannya yang berjudul The Walton Experience, yang diadaptasi menjadi film Fire in the Sky (1993).

4 Jan 2022

UFO Dwikora (18-24 September 1964)

 
Dalam buku "UFO Salah satu dunia masa kini" karangan Bpk. J. Salatun diceritakan bahwa tahun 1964, UFO pernah lewat di Surabaya mengganggu Dwikora. Muncul selama seminggu penuh mulai tanggal 18 sampai 24 Sep 1964. Nampak dengan mata telanjang maupun lewat radar. Muncul di daerah segitiga: Surabaya, Malang dan Bangkalan. UFO-UFO itu bahkan sempat ditembaki dengan meriam artileri pertahanan udara kita. Namun ya nggak ada yang jatuh. Dikabarkan salah satu dari UFO itu juga pernah mendarat di sebelah selatan Surabaya.
 
Benda-benda tak dikenal itu mulai beraksi sesudah matahari terbenam dan menghilang menjelang fajar menyingsing. Benda-benda itu ada yang bergerak seperti pesawat terbang atau helikopter biasa, tetapi ada pula yang melakukan olah gerakan yang serba mendadak. Aktivitas benda-benda terbang yang aneh itu dipusatkan di dalam daerah segitiga Surabaya-Malang-Bangkalan. Keadaan cuaca di daerah kejadian selama minggu itu adalah cerah.
 
Benda-benda aneh itu menurut deskripsi para saksi mata adalah benda hitam yang kadang-kadang memperlihatkan ekor api yang lebih panjang dari api gas buang pesawat pancar gas yang sedang menyalakan “afterburner”nya. 
 
Meskipun bentuk badannya tersembunyi di kegelapan malam, ia membawa lampu yang sangat terang di bagian bawahnya. Seorang saksi kebetulan melihat bentuk badannya yang memantulkan cahaya dari bawah dan menggambarkannya seperti sebuah mangga oleh karena berbentuk elipsoida yang berwarna hijau kebiru-biruan. Saksi mata lain menggambarkan cahaya UFO itu seperti lampu belakang mobil.
Seorang penerbang Angkatan Udara yang pada suatu malam kebetulan berada di dekat kota Porong melukiskannya sebagai bulat seperti rambu lalu lintas akan tetapi menyala merah padam dan tampak melayang ke arah Surabaya tanpa berbunyi sama sekali. Benda-benda itu kadang-kadang memancarkan bunyi mendengung seperti sebuah gasing yang sama sekali berbeda dengan bunyi pesawat pancar gas maupun pesawat piston.
 
Ciri khas dari kasus UFO Dwikora Surabaya ialah bahwa benda-benda terbang tak dikenal itu disambut dengan tembakan-tembakan gencar dari meriam-meriam artileri pertahanan udara kita. Di dalam sejarah UFO sambutan dengan tembakan meriam penangkis serangan udara lainnya hanyalah terjadi di Kepulauan Kurillen yang diduduki oleh Uni Sovyet pada awal tahun 60-an. UFO itu ternyata tidak mempan ditembak dengan meriam, oleh karena tidak ada sebuah pun yang berhasil ditembak jatuh. 
 
Dari pengamatan dengan radar ternyata, apabila tembakan kita mengenai sasarannya, mereka segera mengubah ketinggiannya. Mereka itu terbang tidak tinggi, hanya sekitar 1200 m saja. Dengan gencarnya tembakan artileri sasaran udara di atas daerah yang padat penduduknya, tidak dapat dihindarkan jatuhnya korban. Beberapa orang yang sedang duduk di luar rumah mereka di daerah Sidoarjo terkena pecahan peluru meriam. Mungkin mereka sedang menikmati kesejukan hawa malam sehingga kurang memperhatikan adanya bahaya udara.
 
Diterobosnya pertahanan udara Surabaya oleh benda-benda terbang yang tak dikenal serta ekses-ekses yang timbul dari meriam-meriam penangkis serangan udara dengan sendirinya menimbulkan keresahan sosial. Maka dari itu pada tanggal 8 Oktober 1964 Pejabat Presiden Dr.J.Leimana merasa perlu untuk mengeluarkan imbauan agar masyarakat ramai tetap tenang dan tidak menimbulkan suasana yang keruh serta dilarang untuk membuat desas-desus dan tafsiran-tafsiran.

Mantell UFO Incident (7 Januari 1948)


Peristiwa Thomas Mantell atau yang lebih dikenal sebagai “Mantell UFO Incident” adalah sebuah peristiwa tewasnya Thomas Francis Mantell Jr, seorang personil Angkatan Udara yang mumpuni dan berbakat dari Kentucky Air National Guard pada tahun 1948, atau setahun setelah Tragedi Roswell atau Roswell Incident di tahun 1947. Thomas Mantell juga sekaligus menjadi pilot pertama yang tewas karena mengejar objek terbang tak dikenal yang misterius tersebut.

Insiden Thomas Mantell ini merupakan sebuah peristiwa penampakan Benda Terbang Tak Dikenal atau Unidentified Flying Object (UFO) yang fenomenal dimana ketika itu tampak di langit Amerika Serikat, tepatnya di atas negara bagian Kentucky, sebuah UFO yang melayang-layang selama beberapa jam.

Pada tanggal 7 Januari 1948, dari pagi hari hingga petang didapat benyak laporan tentang penampakan objek atau benda terbang tak dikenal yang melayang diatas daerah Kentucky. Penampakan di negara bagian Kentucky terjadi di beberapa kota, seperti di pangkalan Fort.

Pukul 1:45, Sersan Quinton Blackwell melihat dari menara pengawas di Fort Knox, sebuah objek terbang tak dikenal yang memiliki ciri-ciri yang sama dari laporan warga. Dua orang lain juga mengaku melihatnya, mereka mengatakan objek terbang itu berwarna putih dan terlihat selama satu setengah jam.

Komandan markas Fort Knox, Kolonel Guy Hix memberikan informasi benda itu berwarna sangat putih. Jika dibandingkan dengan ukuran Bulan jika dillihat dari Bumi, benda itu berukuran seperempat bulan dan memiliki garis garis merah di bagian bawahnya.

Tak tinggal diam, pihak militer Amerika melalui komando segera menerbangkan empat buah P-51 Mustang dari Squadron 165 di Kentucky National Air Guard yang salah satu pesawatnya dipiloti oleh Thomas Francis Mantell. Komunikasi radio yang terjalin antara empat pilot dan menara pengawas ATC dilakukan oleh Sersan Blackwell.

Tak berapa lama berselang setelah keempat pesawat itu tinggal landas untuk mencegat (intercept) objek terbang tak dikenal, salah satu pesawat itu berhenti melakukan pengejaran karena kehabisan bahan bakar dan pulang ke pangkalan.

Saat itu tinggal tiga orang pilot yang tersisa yaitu Clemmons, Mantell dan Letnan Hammond. Mereka masih mengejar objek itu hingga ketinggian 22.500 kaki atau 6.858 meter.

Tetapi akhirnya Clemmons dan Hammond juga tidak melanjutkan pengejaran karena cadangan oksigen dalam pesawat telah menipis. Mereka berdua kembali ke pangkalan. Namun Mantell tetap nekat mengejar UFO itu hingga ketinggian 25.000 kaki atau 7.620 meter, yang kemudian diduga bahwa hal inilah yang membuatnya mengalami kekurangan oksigen.

Mantell diduga mengalami hipoksia atmosfer atau atmospheric hypoxia, yaitu keadaan yang dapat terjadi secara alami pada ketinggian yang tinggi. Atmospheric hypoxia mengacu pada kondisi kadar oksigen rendah di atmosfir hingga membuat Mantell kehilangan kontrol, dan akhirnya pesawatnya tak terkendali, menukik jatuh berputar-putar hingga menuju daratan.

Pesawat yang dipiloti Mantell jatuh di sebuah peternakan dekat pemukiman warga di selatan kota Franklin, yang berada di perbatasan antara Kentucky dengan Tennesse. Warga setempat dibuat kaget karena mendengar bunyi ledakan yang keras ketika pesawat itu terhempas.

Beredar rumor, bahwa pesawat Mantell telah ditembak jatuh, atau telah dilumpuhkan oleh sejenis laser dari UFO itu, dan pihak militer sengaja menutup-nutupinya. Ada informasi juga yang mengatakan bahwa di jasad Mantell terdapat sebuah lubang aneh bekas senjata pesawat UFO itu. Thomas Francis Mantell (30 Juni 1922 – 7 Januari 1948 / usia 25 tahun) kemudian disemayamkan di pemakaman nasional Zachary Taylor.

3 Jan 2022

The Kinross Incident (23 November 1953)

 

 
(Gambar oleh Vito Pranaya dan Nur Agustinus)
 
Salah satu insiden yang berkaitan dengan UFO dan Alien adalah misteri hilangnya pesawat F-89 Scorpion milik Angkatan Udara Amerika Serikat atau USAF. Insiden ini sampai sekarang dikenal dengan "The Kinross Incident".
 
Kejadian ini bermula pada 23 November 1953 saat itu hari menjelang senja, ketika radar pangkalan udara Salt Ste, Marie, Michigan menangkap sinyal sebuah objek asing terbang melewati Sault Locks. Objek ini tidak dapat teridentifikasi sehingga mereka melepaskan Pesawat Jet F-89 Scorpion terbang mengejar objek asing tersebut.
 
Pesawat buatan Northrop Corporation itu dipiloti oleh Felix Moncla dan Co-Pilotnya Robert L. Wilson melesat dengan kecepatan 500 mil/jam dan sempat berdekatan pada ketinggian 8000 kaki namun saat itu mereka kesulitan membaca radar sehingga mereka harus dipandu operator radar di darat.
 
Operator radar di darat melaporkan saat pesawat Moncla terbang dengan kecepatan 500 mil/jam dan berpapasan dengan obyek asing itu berada di wilayah danau Superior bagian utara di ketinggiaan 7.000 kaki. 
 
Namun secara tiba-tiba, posisi pesawat Moncla dan obyek tak dikenal itu menghilang begitu saja di radar. Sebuah pencarian besar-besaran untuk menemukan posisi Moncla pun nihil. Tidak ada puing-puing pesawat yang hancur di sana. Otoritas penerbangan Kanada hanya berujar jika pesawat yang dikemudikan Moncla lenyap begitu saja saat berpapasan dengan obyek misterius yang tak diketahui itu.

Misteri hilangnya Frederick Valentich

 


Pada 21 Oktober 1978, Frederick Valentich yang berusia 20 tahun menyewa pesawat bermesin tunggal dari Bandara Moorabbin di Victoria, untuk menuju ke King Island Tasmania. Tetapi hal-hal berubah menjadi mengerikan ketika dia menyadari bahwa dia sedang diikuti oleh pesawat lain, yang dia gambarkan sebagai UFO. Satu-satunya petunjuk yang tertinggal adalah percakapan radio antara dia dan Pengatur Layanan Airflight Melbourne, Steve Robey. Saat itu, pada jam 7 malam, Valentich mengirim radio untuk menanyakan apakah ada pesawat yang dikenal di daerah itu, tepat setelah dia melihat sesuatu yang terbang di atasnya. Robey memberitahunya bahwa tidak ada lalu lintas yang diketahui di daerah itu dan bertanya seperti apa jenis pesawat itu. Ketika transmisi berlanjut, hal-hal menjadi semakin mengerikan, di mana Valentich melaporkan bahwa pesawat misterius itu "bermain" dengannya.
 
"Kelihatannya dia memainkan semacam permainan," katanya. "Dia terbang di atas saya dua, tiga kali, pada suatu waktu dengan kecepatan yang tidak dapat saya identifikasi."
 
Percakapan berlanjut dengan pengontrol yang mencoba mendapatkan informasi lebih banyak tentang apa sebenarnya objek itu.
 
Valentich menggambarkan bahwa itu kelihatan panjang, metalik dan dengan lampu hijau. Pada satu titik pesawat itu hilang sebelum tiba-tiba muncul kembali di sisi lain.
 
Pada titik inilah Valentich mengatakan kata-kata terakhirnya yang menakutkan: "Ini melayang dan ini bukan pesawat terbang."
 
Ada keheningan selama 17 detik sebelum transmisi tiba-tiba terputus.
 
Pencarian ekstensif dilakukan di air dan darat di sekitarnya, tapi Valentich maupun indikasi tempat tabrakan tidak pernah ditemukan. Insiden ini mendapat perhatian dunia dan memicu banyak teori bahwa Valentich diculik oleh UFO.

2 Jan 2022

Battle of Los Angeles (24-25 Februari 1942)


 

Pertempuran Los Angeles (yang dikenal juga sebagai The Great Los Angeles Air Raid) adalah nama yang diberikan beberapa sumber tentang rumor penyerangan musuh yang disertai rentetan tembakan artilleri anti pesawat di atas langit Los Angeles, California. Dalam peristiwa ini, pasukan Amerika berhadapan dengan benda asing yang terbang secara misterius yang dikenal sebagai benda Terbang Aneh. Insiden ini terjadi pada tanggal 24 hingga 25 Februari 1942 (beberapa bulan setelah Presiden Franklin Delano Roosevelt mendeklarasikan perang terhadap Jepang) dan menyebabkan 5 warga sipil tewas.

Tanggal 24 Februari 1942, pukul 19.18 malam, militer Amerika mengeluarkan peringatan bahaya. Kerlap-kerlip cahaya terang yang tidak dikenal terpantau oleh pangkalan militer. Namun peringatan bahaya itu dicabut pada pukul 22.23. Kemudian tanggal 25 Februari 1942, pukul 1.44 pagi, radar militer menangkap pergerakan benda terbang tak dikenal. Sesaat kemudian, objek asing tersebut menghilang dari pantauan radar. Jam 2 pagi, Radar kembali menangkap objek asing itu sekitar 120 mil dari lepas pantai California dan dikonfirmasi oleh dua radar lainnya. Objek itu terus dipantau oleh radar hingga 3 mil menuju Los Angeles. Para penduduk Culver City panik, malam itu sebuah objek terbang raksasa diiringi objek-objek yang lebih kecil terlihat memenuhi langit. Saat itu, belum genap tiga bulan penyerangan Jepang ke Pearl Harbor. Para penduduk mengira Culver City sedang diserang oleh musuh. Suara sirene mengaung-ngaung di seluruh Los Angeles. Otoritas setempat segera meminta penduduk Culver City untuk tetap didalam rumah lalu memerintahkan pemadaman listrik total. Ribuan personel tentara diperintahkan bersiaga. Brigade 37 artileri tiba di Culver City. Delapan lampu sorot segera diarahkan ke langit yang gelap untuk mencari objek misterius itu. Dan kemudian, serempak, delapan sorot cahaya mengarah ke sebuah objek yang sama. Persis diatas mereka, di ketinggian 12.000 kaki, terlihat sebuah pesawat raksasa menggantung diam seperti sebuah lentera. Brigade 37 mulai melepas tembakan. Suara bising tembakan memecah kesunyian pagi. Sekitar 1.400 peluru anti pesawat ditembakkan secara beruntun tapi pesawat itu tidak bergeming sedikitpun. Pejabat militer segera memerintahkan para pilot pesawat tempur pencegat ke-4 disiagakan. Tembakan Brigade 37 terus dilakukan secara sporadis. Tembakan sudah dilancarkan hampir satu jam dan belum ada tanda-tanda kerusakan pada pesawat misterius tersebut. Kemudian, secara perlahan-lahan, pesawat itu beserta iringannya bergerak menuju Long Beach dan menghilang. Otoritas setempat segera memerintahkan penyalaan listrik. Pada pagi itu terlihat beberapa gedung rusak akibat pertempuran singkat itu. 5 penduduk sipil tewas, sebagian tewas akibat peluru nyasar dan lainnya meninggal terkena serangan jantung akibat ketakutan. 


(Sumber Wikipedia)

21 Nov 2021

Kasus alien abduction Linda Porter: Perpindahan Jiwa dari Tubuh ke Tubuh

Insiden dan gambar-gambar ini dibuat oleh Linda Porter, seorang experiencer atau yang mengalami diculik oleh alien serta interaksinya dengan makhluk bukan manusia (non humanoid) yang dirinci dalam buku Linda Moulton Howe, berjudul Glimpses of Other Realities, Vol. II: High Strangeness- lihat situs Earthfiles. Salah satu pengalaman Linda berhubungan langsung dengan Bab 4 yang berjudul Body Containers and soul of light. 

 Linda Porter: “Suatu saat saya diperlihatkan sebuah ruangan dengan wadah atau silinder yang sangat tinggi dan bening seperti tabung di atas platform yang ditinggikan, yang tampaknya berada di tengah ruangan. Di dalam tabung ini - berdiri tegak, telanjang dan tampak tertidur - ada manusia, atau setidaknya mereka tampak seperti manusia bagi saya. Mereka tampak seperti berada dalam semacam mati suri. 

“Saya tidak berpikir mereka mati karena warnanya terlalu bagus. Mereka mengapung di tempat yang tampak seperti gas ungu. Itu sangat tebal dan sulit untuk dilihat, tetapi itu berputar-putar begitu banyak sehingga Anda bisa melihat orang-orang saat itu bergerak. Saya tidak pernah diberitahu apa-apa, setidaknya itu yang saya ingat. Itu seperti saya dibawa ke dalam ruangan, diperlihatkan kepada mereka, dan kemudian dibawa kembali, dan hanya itu. Saya tidak ingat mengajukan pertanyaan, dan saya tidak ingat non-manusia mengatakan apapun. 

Linda Porter berkata bahwa dia dibawa oleh "ilmuwan berkulit abu-abu" ke sebuah ruangan dimana tiga orang berada di dalam tabung. Dia merasa orang-orang itu hidup, tetapi dalam keadaan mati suri dan bahwa pria di paling kanan di dalam tabung adalah klon yang lebih muda yang kemudian dia lihat diaktifkan oleh "transfer jiwa" dari tubuhnya yang lebih tua yang mati di dekatnya “

Ada makhluk belalang sembah dan ruangan yang dipenuhi cahaya. Saya ingat makhluk itu perlahan datang dari sudut dan menghadap saya. Dia berdiri diam dan hanya menunggu, seolah dia tahu betapa menakutkannya dia tampak bagiku. Akhirnya dia mulai berbicara dengan saya, meskipun sampai sekarang, saya tidak ingat apa yang dikatakan. Dia tampaknya memiliki harga diri yang tinggi dan memberi kesan sudah cukup tua. “

Setelah dia selesai mengatakan apapun yang dia katakan, saya berbalik dan dia mengantarku ke ruangan ini (dipenuhi dengan cahaya yang pekat). Ingatan berakhir dengan saya akan memasuki ruangan dan pikiran, 'Diterjemahkan ke dalam Cahaya.' Apapun artinya, itu ada hubungannya dengan apa yang terjadi." 

"Aku tercengang oleh kerajinan tempat semua ini terjadi. Meskipun itu dimulai dengan jenis belalang sembah, alien yang benar-benar bersamaku melalui semua ini berwarna keputihan, tingginya sekitar lima kaki (mungkin sedikit lebih tinggi), dan memiliki mata besar dengan pupil hitam. “

Saya dibawa ke 'ruang cahaya' dan diperlihatkan kepada seorang pria berusia sekitar 46 tahun yang sangat dekat dengan kematian. Dia berbaring di wadah persegi panjang. “

Saya tidak ingat mekanisme bagaimana ini dilakukan, tetapi jiwanya kemudian diangkat keluar dari tubuhnya yang sekarat! Ia meninggalkan tubuh di area solar plexus (perut). Panjangnya sekitar dua setengah kaki, lebar lima inci, dan berwarna kuning yang sangat indah, lembut, berwarna-warni dengan inti putih bercahaya yang memancarkan panas yang sangat lembut. Ada lapisan oranye pastel di sekitar kuning. “

Jiwa melayang melintasi ruangan ke tubuh lain yang diambil dari salah satu tabung. Tubuh tabung itu tampak seperti pria itu yang muncul pada usia sekitar 25 tahun. Tubuh baru tampak kosong. Saya tidak tahu cara lain untuk menggambarkannya - seperti wadah kosong. 'Tubuh tua' itu sekarang berwarna kebiruan dan jelas sudah mati. 

 

29 Jul 2021

Hybrid dan Transfer Soul Alien


I, Frankenstein


Oleh: Nur Agustinus

Membahas tentang alien abduction memang banyak hal yang bisa dibilang kontroversial. Fenomena ini ada yang mengatakan bahwa sudah terjadi sejak lama dan sering dikaitkan dengan aktivitas demon. Memang, perkembangan penyelidikan yang ada membuat para peneliti mau tidak mau akan kembali menengok ke penjelasan metafisika atau paranormal. Ada ruang kajian yang bersinggungan, ibarat kalau dalam budaya populer, ini bisa masuk ke genre science fiction maupun horror.

Ada sebuah film yang cukup menarik bagi saya, judulnya "I, Frankenstein", bercerita tentang Adam, ciptaan Dr. Victor Frankenstein yang merupakan makhluk hidup tapi tidak punya soul. Dia menjadi rebutan antara pihak demon (iblis) dan gargoyle. Gargoyle ini mitosnya adalah penjaga manusia dan mereka berperang melawan demon di bumi ini.  Gargoyle ini patungnya sering ada di atap-atap gereja atau bangunan kuno. Mereka makhluk bersayap, ada yang bersayap seperti kelelawar, tapi ada juga yang sayapnya seperti sayap malaikat atau burung. Makhluknya seperti batu, tetapi mereka juga bisa shape shifting, berubah wujud seperti manusia.

Para demon ini sudah berinteraksi hidup bersama manusia, punya bisnis dan komunitas. Demikian juga para gargoyle. Demon ini aslinya bentuknya seperti makhluk yang kita kenal sebagai reptilian. Mereka juga shape shifter, bisa berwujud seperti manusia. Dalam visualisasi di film "I, Frankenstein" ini, mereka terkesan seperti Men In Black. Barangkali ada pesan yang ingin disampaikan bahwa MIB adalah alien atau demon.

 

Pangeran Naberius, pemimpin demon.


Pimpinan demon ini, pangeran Naberius, ingin mempelajari ilmunya Frankenstein, yaitu membuat mayat menjadi hidup. Tujuannya, kalau mereka berhasil menghidupkan mayat menjadi makhluk hidup yang tanpa soul seperti Adam, maka soul-soul demon bisa naik dari tempat mereka yang ada di bawah bumi, untuk mengisi tubuh-tubuh tersebut. Jadi, mayat yang hidup ini akan menjadi container yang bisa dipakai mereka.

Saya teringat pada sebuah kasus alien abduction yang dialami oleh Linda Porter. Kasusnya diteliti oleh Linda Moulton Howe. Linda menceritakan bahwa ia berulang diculik oleh alien, salah satu alien yang menjumpainya adalah tipe mantis. Linda juga ditunjukkan sebuah proses pembuatan hybrid dan juga kloning, termasuk ada alat yang bisa mengeluarkan soul seseorang dan dimasukkan ke tubuh kloningannya atau hybrid yang berada di dalam tabung lain.

Pengalaman Linda Porter daat diculik alien.

 
Proses perpindahan soul yang dilihat oleh Lina Porter.
 
 

Hal ini nampaknya sama seperti yang ada di film "I, Frankenstein" ini. Bahwa tubuh-tubuh itu merupakan wadah atau container untuk diisi soul. Jadi, apakah agenda alien abduction adalah seperti itu? Membuat makhluk hybrid untuk menjadi wadah bagi para etheric beings yang saat ini ada di bumi atau dimensi lain? Lalu untuk apa makhluk-makhluk ini? Ada yang mengatakan bahwa mereka menjadi budak atau pekerja. Ada juga yang mengatakan bahwa makhluk hybrid ini akan menggantikan manusia. Jadi ini semacam agenda invasi oleh alien. Saya belum bisa menarik kesimpulan itu, namun berdasar dari banyak informasi, termasuk yang banyak dipaparkan di budaya populer, memang makhluk-makhluk hybrid ini direncanakan untuk menggantikan kita, sebagai suatu proses evolusi. Atau... jangan-jangan kita sendiri yang saat ini berkuasa di bumi ini, dulunya juga makhluk hybrid yang menggantikan spesies cerdas yang ada di bumi ini sebelumnya, seperti manusia neanderthal dan lainnya. 

(Surabaya, 29 Juli 2021)

Identified Flying Objects (IFO)

Kemarin, 29 Juli 2021, ada video yang viral, katanya sejumlah ufo yang sangat banyak nampak di Bandung. Saya saat melihat videonya, langsung teringat pada pengalaman saya sendiri sekitar 3 tahun lalu. Saat itu, tanggal 1 Juli 2018, sekitar jam 1:45 siang. Saya yang saat itu ada di lantai dua di kamar anak saya, melihat ada sejumlah bola-bola putih terbang di langit.

Sontak saja saya terkejut. Wah saya akhirnya lihat UFO! Lalu, saya buru-buru turun ke bawah, bawa HP untuk motret dan keluar rumah untuk melihat langit yang lebih luas. Beberapa kali saya memotret obyek tersebut, sebagian besar hasilnya kabur, namun ada beberapa yang jelas. Akan tetapi... setelah saya amati dengan seksama, obyek-obyek yang bergerombol terbang lambat searah itu saya pastikan adalah balon gas.

Waktu itu hari Minggu. Di dekat rumah saya ada gereja dan besar kemungkinan ada yang lagi melepaskan balon di acara pernikahan. Ya,kecewa juga ternyata itu bukan pesawat alien hehehe.... Dengan pengalaman ini, saya menduga kuat bahwa yang terekam video di Bandung itu adalah balon. Tapi itu pendapat saya. Kalau mau bilang itu UFO, ya silahkan. 

 
Foto-foto yang saya pasang di bawah ini adalah foto yang saya ambil tanggal 1 Juli 2018, di depan rumah saya, jalan Gatotan, Surabaya.
 
 
 
 



12 Feb 2020

Apa mungkin alien adalah manusia masa depan yang time travel?



Ya, memang teori seperti ini memang ada. Karena ada banyak informasi yang beredar, yang konon info tersebut datang dari alien sendiri. Namun umumnya mereka mengatakan datang dari universe yang berbeda. Jadi ada dunia paralel. Selain itu, ada juga pendapat bahwa time travel akan membuat alternate reality. Kalau saya pribadi, saya tidak meyakini teori alien adalah manusia masa depan. Penjelasan saya adalah sebagai berikut:


Ada teori, saya tidak tahu apa namanya, yang mengatakan bahwa waktu ini tidak linear. Artinya saat ini, masa depan dan masa lalu, itu sebenarnya ada bersama-sama. Teori ini dikomunikasikan dengan baik di film Interstellar. Nah, menurut teori yang meyakini bahwa ada alien dari masa depan, itu memang ada dua kemungkinan, pertama dia kembali ke masa lalu dengan artian menuju ke titik semacam "restore point"; atau dia hanya melintas ke masa yang lain dan masa ini ada bersama-sama. Ini memang lebih sulit membayangkan, misalnya saat di mana saya lahir dengan saat saya matipun ada berada bersama. Jadi, menurut pandangan para alien yang bisa menyeberang waktu itu, dia melihat bahwa ada semua pilihan waktu yang tersedia, tinggal dia memilih saja mau yang mana lalu menuju ke sana. Tentu pertanyaannya, ketika dia entah kembali ke masa lalu, atau memilih masuk ke waktu yang dipilihnya, apakah masa depan akan berubah? Menurut pendapat yang pertama, ada alternate universe. Ini sering diandaikan dengan film Terminator. Bagaimana jika seseorang ke masa lalu dan membunuh orang tuanya (paradoks penjelajah waktu). Namun pada kemungkinan kedua, di mana semua waktu itu ada bersama-sama, maka memilih suatu "masa" itu seperti orang pelesir ke suatu tempat. Tidak akan ada yang berubah. Bahkan ketika dia masuk ke masa itu, hal itu sudah ada juga sebelumnya (artinya di masa itu terjadi dia masuk ke masa itu)...   Apakah ini semua mungkin atau tidak? Bagi saya, mesin waktu atau menjelajah waktu itu belum bisa saya terima konsepnya sebagai realitas, namun bisa saya bayangkan sebagai sebuah konsep.



Berikut ada video yang bisa kita simak tentang time travel dalam film fiksi ilmiah.



Patala: Dunia di bawah bumi (Inner earth Civilization)



Dalam kepercayaan India , Patala (bahasa Sansekerta : पाताल, pātāla, apa yang ada di bawah kaki) atau Pathalam , menunjukkan alam bawah tanah alam semesta - yang terletak di bawah bumi. Patala sering diterjemahkan sebagai dunia bawah atau dunia bawah. Patala digambarkan lebih indah dari pada Svarga (surga). Patala digambarkan dipenuhi dengan perhiasan indah, kebun dan danau yang indah dan gadis-gadis iblis yang cantik. Aroma manis ada di udara dan menyatu dengan musik yang manis. Tanah di sini putih, hitam, ungu, berpasir, kuning, berbatu dan juga dari emas. Patala पाटल adalah air tawar. Paathaala पाताल adalah neraka.

Dalam kosmologi Hindu, alam semesta terbagi menjadi tiga dunia: Svarga (surga), Prithvi atau Martya (bumi / dunia fana) dan Patala ( duniabawah ). Patala terdiri dari tujuh wilayah atau lokas , ketujuh danterendah dari mereka juga disebut Patala atau Naga-loka , wilayah Naga.Para Danavas (putra iblis Danu ), Daityas (putra iblis dari Diti ), Yaksha , dan orang ular Nagas hidup di ranah Patala.




Dalam Bhagavata Purana dan Padma Purana , mereka disebut Atala, Vitala, Sutala, Talatala, Mahatala, Rasatala dan Patala. Yang menarik, Atala diperintah oleh Bala - putra Maya - yang memiliki kekuatan mistis. Pada suatu waktu menguap, Bala menciptakan tiga jenis wanita - svairiṇī ("keinginan sendiri"), yang suka menikahi pria dari kelompok mereka sendiri; kāmiṇī ("bernafsu"), yang menikahi pria dari kelompok mana pun,  dan punshchaly ("mereka yang sepenuhnya menyerahkan diri"), yang terus berganti pasangan. Ketika seorang pria memasuki Atala, para wanita ini memikatnya dan menyajikan minuman ganja memabukkan yang merangsang energi seksual pada pria tersebut. Kemudian, para wanita ini menikmati permainan seksual dengan para pelancong, yang merasa lebih kuat dari sepuluh ribu gajah dan lupa akan kematian yang akan datang.

(Ini mirip legenda Siren dalam kisah Odysseus)


Apakah ini petunjuk tentang fenomena hubungan seksual dengan alien dan hollow earth?

Referensi: Wikipedia Patala

Entitas Non Fisik: Antara makhluk ET, astral dan peradaban yang hilang

Sebuah pandangan pribadi.


Oleh: Nur Agustinus

Pendahuluan


Tidak mudah membahas sesuatu yang tidak bisa kita indera, sesuatu yang tidak kasat mata atau fenomena yang bersifat metafisika. Tidak semua orang punya pengalaman yang sama. Belum lagi, bagaimana kita bisa memverifikasi eksistensi dari entitas nonfisik ini? Bagi seseorang, hal itu merupakan kenyataan dan kebenaran, tapi belum tentu bagi yang lain. Akhirnya, hal ini menjadi sebuah kepercayaan saja, bukan sesuatu yang bisa diuji dan diamati secara bersama.


Semua pengalaman metafisika tentu punya makna sendiri-sendiri bagi yang mengalaminya. Ludwig Wittgenstein, seorang filsuf Austria, berkata bahwa sesuatu itu bermakna sejauh kita memiliki gambaran situasi yang akan membuat kita berkata: ya, itu benar, saya baru saja memverifikasinya. Seperti halnya dalam fenomena UFO, bagi orang yang pernah melihatnya langsung, maka dia akan mempunyai keyakinan bahwa UFO itu memang nyata ada. Demikian juga untuk fenomena metafisika lain seperti melihat hantu, pengalaman diculik makhluk alien, dan lain sebagainya. Namun sekali lagi, bagi yang tidak percaya karena belum mengalami, hal itu belum menjadi realitas bagi dirinya.


Hal ini pernah ditulis oleh Ujang Ti Bandung di Kompasiana dengan judul “Mengapa Metafisika Menjadi Sedemikian Rumit Tuan Derrida?“ bahwa hakikat dunia metafisika atau dunia non fisik itu adalah 'realitas'. Namun sebelumnya harus memiliki pemahaman dasar terhadap makna 'realitas' yaitu bahwasanya realitas itu terbagi kepada dua dimensi antara yang fisik-non fisik, material-non material. Memang akan sulit memahami metafisika jika berangkat dari realitas obyektif sebagai pegangan. Namun agar tidak tersesat, tetap disarankan oleh Ujang Ti Bandung agar berpegangan pada realitas obyektif yang mudah ditangkap oleh semua orang itu, karena tidak seperti ide-gagasan atau persepsi manusia,realitas itu tidak bisa bias atau menipu.


Yang sering menjadi pertentangan dalam sebuah diskusi tentang metafisika, ada yang berpandangan bahwa 'realitas itu adalah sebatas segala suatu yang dapat dijangkau oleh pengalaman' dan diluar jangkauan pengalaman tidak dianggapnya sebagai realitas. Tentu, ada banyak orang yang tidak memiliki pengalaman metafisika dan kemudian menganggap fenomena itu bukan realitas.


Sebagai contoh, misalnya saya bertanya kepada istri saya,  apakah masih ada roti di lemari makan? Kemudian ia menjawab, ya masih ada satu bungkus. Apakah jawaban ini masuk akal? Ya, pertama, saya tahu apa artinya satu bungkus itu, dan kedua, saya bisa memeriksanya sendiri dengan melihat ke lemari makan dan saya akan menemukan satu bungkus roti di sana. Tapi, bagaimana dengan orang yang mengatakan bahwa dia melihat hantu? UFO? Atau mengalami pengalaman keluar dari tubuh (Out of body experience/OBE)? Bagaimana saya bisa mempercayainya? Umumnya, saya mempercayai lebih karena kredibilitas orang yang mengatakan, atau sebelumnya saya sudah memiliki keyakinan yang sama. Jika tidak, tentu saya akan menuntut sebuah bukti. Repotnya, bukti ini menjadi sulit untuk dihadirkan ketika hal itu menjadi sebuah pengalaman pribadi orang tersebut dan tidak bisa dilakukan pada diri kita sendiri.  Sesuatu itu bisa kita anggap masuk akal, sebenarnya adalah tergantung dari apakah argumentasi atau bukti yang diberikan cukup bagi kita atau tidak.


Manusia sendiri  memiliki kesadaran dan kemampuan berpikirnya melampaui batasan fisiknya. Di sini saya ingin membahas tentang entitas metafisik atau non fisik. Apakah sosok non fisik ini hanya merupakan imajinasi dari pikiran manusia saja? Saat ini, banyak orang skeptik terhadap hal non fisik. Misalnya tentang keberadaan roh. Sama halnya, manusia di masa kini sudah banyak yang tidak percaya dengan keberadaan dewa-dewi yang disembah di masa lalu. Bahkan banyak yang meragukan keberadaan surga dan neraka karena dianggap sebagai gambaran ideal dan penghukuman abadi yang tidak nyata ada. Tentu hal ini ada pro dan kontra, sebab banyak orang yang masih mempercayai keberadaannya. Belum lagi, ada pendapat bahwa sejatinya manusia ini adalah makhluk non fisik yang menempati sebuah wadah (badan). Pro dan kontra ini tidak lepas dari perkembangan alam pikiran manusia di masa modern yang membutuhkan bukti empiris. Sementara hal seperti itu memang bukan merupakan realitas obyektif.


Saya tidak akan berlarut-larut dalam pertentangan ini, karena saya lebih pada ingin menyampaikan pandangan pribadi saya tentang entitas metafisik atau non fisik ini. Sebagian besar apa yang menjadi pendapat saya memang merupakan pendapat hipotetis, jadi masih berupa dugaan  dan tidak berlandaskan hasil penelitian ilmiah. Namun saya ingin mengajak untuk berandai-andai dengan “what if”....

Fenomena alien


Pernah ada pertanyaan, apakah ada foto alien, makhluk asing, yang benar-benar meyakinkan dan bisa dipercaya kebenarannya? Terus terang, saya harus mengatakan: tidak ada. Memang, ada beberapa foto bahkan video yang menampilkan figur alien. Ada yang seperti manusia, ada juga berbentuk aneh, dan yang paling umum menampilkan bentuk kepala besar gundul dengan mata hitam besar atau yang sering disebut dengan makhluk greys. Tapi, apakah itu bisa dipercaya? Tentu saja tidak semua orang bisa percaya. Sebagian akan meragukan dan menganggap itu sebagai hoax. Memang, bagaimana kita bisa membuktikan kebenarannya?  Yang hanya bisa kita lakukan adalah percaya atau tidak dengan informasi yang disampaikan. Ini karena sulitnya kita bisa menjangkau kebenaran itu sendiri.



Jika di tahun-tahun 50an hingga 70an, orang banyak yang meyakini adanya makhluk asing dari luar bumi atau yang disebut dengan ET (Extra Terrestrial), belakangan orang berpendapat bahwa ada kemungkinan besar makhluk asing ini berasal dari dimensi lain. Sebagian lainnya mengatakan bahwa makhluk-makhluk ini adalah yang disebut dengan jin. Pendangan seperti ini tentu tidak bisa diketahui apakah benar atau salah. Hal ini karena tergantung dari sudut pandang masing-masing orang yang menginterpretasikannya. Bahkan ketika ada yang mengatakan jika malaikat itu adalah makhluk ET, siapa yang bisa melarang, meski tentu ada juga yang tidak setuju.


Tapi kembali ke fenomena alien ini, yang menjadi pertanyaan awal adalah, apakah alien ini makhluk fisik atau non fisik? Atau, ada kedua-duanya? Artinya, ada yang makhluk fisik dan juga ada yang makhluk non fisik?


Beberapa dokumen-dokumen pemerintah AS tentang keberadaan makhluk asing ini adalah yang menyebut mereka sebagai Extraterrestrial biological entity (EBE). Artinya, mereka dikenali sebagai entitas biologis yang tentunya berarti adalah makhluk fisik. Tentang kebenaran dokumen-dokumen ini sendiri memang masih dipertanyakan. Tapi jika memang dokumen itu benar dan resmi, maka besar kemungkinan memang ada alien yang merupakan entitas fisik.


Di sisi lain, ada juga banyak laporan bahwa ternyata makhluk asing ini adalah makhluk non fisik. Mereka bisa melakukan pengambil-alihan tubuh (body snatcher) dan bisa juga shape shifting (alih rupa). Sebagai contoh, ada banyak orang yang mengaku bahwa dirinya adalah venusian (berasal dari Venus). Mereka bisa difoto seperti Omnec Onec, Val Thor, dan lainnya.


Mungkin penggambaran paling sesuai bisa dilihat di film yang muncul di pertengahan tahun 1980an, yaitu yang berjudul Starman (1984). Film yang dibintangi John Carpenter ini menceritakan tentang alien yang bisa terbang mengambang seperti bola energi bercahaya yang kemudian masuk ke dalam sebuah rambut seseorang yang telah meninggal dunia, lalu membuat klonningnya sehingga dia berwujud seperti manusia tersebut.  Film ini kemudian juga diikuti dengan serial TV sebanyak 22 episode.  Visualisasi di film lain seperti Cocoon (1985) juga menarik, di mana makhluk alien ini berbentuk seperti bersinar dan terkesan non fisik.



Jika Anda pernah menonton film anime berjudul  Spirited Away (2001) membawa fantasi kita ke dunia non fisik, sebuah dimensi yang berbeda dengan dunia kita. Sebenarnya, kisah-kisah seperti ini sudah ada sejak jamandulu, lewat cerita-cerita rakyat atau legenda. Demikian juga cerita seperti Alice in Wonderland karya Charles Lutwidge Dodgson dengan nama samaran Lewis Carroll. Kisah-kisah yang digolongkan sebagai fairy tales (dongeng). Jadi, kembali lagi, apakah makhluk-makhluk seperti peri, leprechauns, dan kalau di budaya kita mengenal adanya genderuwo, tuyul dan lain sebagainya, adalah nyata ada, atau cuma dongeng belaka?


Terlepas dari hal itu, “what if” jika mereka memang ada? Mungkin sebaiknya saya batasi dulu, bahwa entitas non fisik yang ingin saya bahas di sini yang berkaitan dengan fenomena alien saja. Akan terlalu luas jika membahas tentang makhluk-makhluk lelembut ini. Meski dari segi alam pikiran yang ada di kita, akan lebih mudah menerima keberadaan lelembut-lelembut ini ketimbang alien.


Seperti kita ketahui, di luar negeri ada banyak wacana tentang alien dari jenis reptilian. Mereka berada di pangkalan-pangkalan yang berada di bawah tanah. Kejadian yang diceritakan oleh Philip Schneider, bahwa ada konflik bersenjata antara alien dengan tentara di pangkalan Dulce, melibatkan alien jenis reptilian. Di pangkalan Dulce konon terdapat instalasi militer bawah tanah yang merupakan gabungan kekuatan antara alien dengan tentara AS.  Mengenai alien reptilian ini, juga banyak dibahas di kalangan pengamat konspirasi alien, seperti David Icke. Len Kasten, Susan Reed, dan lainnya.


Jika kembali kepada budaya kita, ada banyak orang di pedesaan, yang mengatakan bahwa ada siluman-siluman ular dan buaya yang hidup berdampingan dimensi dengan kita, dan sesekali mereka juga berinteraksi dengan manusia. Dipercayai bahwa Bajol kroman merupakan siluman yang menyerupai buaya. Namun kemunculannya di publik bisa berubah bentuk seperti manusia. Pertanyaannya, apakah reptilian yang ada di Amerika Serikat itu sama dengan yang ada di Indonesia?



Channeling


Kontak dari makhluk-makhluk yang mengaku berasal dari planet lain selain dilaporkan bertemu secara langsung, ada banyak juga yang mengatakan bahwa dirinya dihubungi oleh makhluk-makhluk tersebut dengan memberi pesan-pesan bagi manusia lain. Orang-orang yang mendapat kontak ini disebut sebagai channeler, istilah yang akan dianggap lebih baik daripada medium. Proses pemberian pesan ini dikenal dengan istilah channeling.  Tentu ini banyak pro dan kontra mengenai fenomena ini.


Channeling sudah berlangsung lama, di mana seseorang mendapat pesan dari makhluk adikodrati. Sejarah mencatat antara lain adalah Joan of Arc, yang mengaku mendapat kontak dengan berbagai orang suci.  ditahun 1424 usia 12, mulai mendengar suara-suara dan mengenalinya sebagai  Saint Michael, Saint Catherine, Saint Margaret, yang menyuruhnya untuk mengusir Inggris dan membawa Dauphin ke Reims untuk penobatannya. Para Santa ini mengatakan padanya bahwa misi besarnya adalah membebaskan negaranya dari invansi tentara Inggris. Dia bilang menangis ketika mereka pergi, karena mereka begitu indah.


Di masa kini, fenomena channeling ini juga banyak terjadi. Ada yang dihubungi dari makhluk dari planet tertentu atau dari gugusan bintang yang jauh. Belakangan juga ada channeling dari entitas yang mengaku berada di bawah permukaan bumi, seperti Agartha, Telos atau Anshar. Ada juga yang mengatakan dari Galactic Federation of Light, Ashtar Command dan masih banyak lainnya. Di Indonesia juga ada beberapa orang yang menerima pesan-pesan dari entitas ini, entah ada yang mengaku dari masa lalu, dari planet lain dan lain sebagainya.


Umumnya, kontak ini terjadi hanya kepada sosok individu tertentu, yang kemudian merasa dirinya terpilih oleh entitas tersebut. Pesan yang diberikan kebanyakan berupa apokaliptik, menyingkapkan sesuatu tentang akan adanya bencana besar dan mereka yang percaya akan diselamatkan atau akan mengalami proses kenaikan dimensi, bertemu dengan jiwa-jiwa lain yang lebih tinggi kualitasnya dari kita.


Pada umumnya, channeling juga melibatkan proses astral projection atau Rogo Sukmo. Mereka yang melakukan astral projection bisa pergi atau diajak untuk ikut dalam pertemuan-pertemuan federasi makhluk asing. Sebagian dari mereka kemudian mengungkapkan pengalaman astralnya ke orang lain, sebagian tidak, atau hanya kepada orang-orang tertentu saja. Memang, hal-hal seperti ini menjadi pengetahuan esoterik. Esoterik berasal dari kata Yunani kuno ἐσωτερικός (esōterikós) yang berarti suatu hal yang diajarkan atau dapat dimengerti oleh sekelompok orang tertentu dan khusus, dapat juga berarti suatu hal yang susah untuk dipahami. Dengan demikian, dalam komunitas atau kelompok itu tidak akan pernah ada perdebatan atau sanggahan, sebab pada dasarnya sudah meyakini hal itu sebagai sebuah realitas yang benar.


Tapi, terlepas dari fenomena itu nyata benar atau tidak, memang penerimaan ini tergantung dari sikap masyarakat yang ada. Misalnya saja, fenomena yang sama juga dialami oleh Lia Aminuddin yang kemudian dikenal sebagai Lia Eden. Banyak yang kemudian menganggap dia mengalami gangguan kejiwaan. Padahal, fenomena yang sama juga terjadi di luar negeri dan juga orang-orang lain. Misalnya saja, komunitas yang menamakan dirinya Aetherius Society. Komunitas ini memiliki Cosmic Masters dan mendapatkan transmisi dari planet Venus, Saturnus dan planet Mars sector 6 melalui Dr. George King dari entitas-entitas yang disebutnya sebagai The Twelve Blessings.


Para channeler ini juga sering disebut juga dengan contactee atau mereka yang mendapat kontak dari makhluk asing. Jumlahnya sangat banyak dengan sumber serta asal usul yang beraneka ragam. Seakan bumi ini menjadi tujuan dari ribuan makhluk luar bumi yang ingin memberikan pesannya kepada kita. Sebagian mengatakan mendapatkan kontak dari tokoh yang sudah dikenal sebelumnya, misalnya seperti St. Germain, Ra, dan lainnya. Channeler, pada umumnya, kemudian bersama pengikutnya akan menjadi sebuah kelompok sekte atau cult.


Pertanyaan mendasar, jika memang orang-orang itu benar mendapatkan kontak, artinya bukan karena ada gangguan kejiwaan atau sengaja menipu, maka siapakah sosok yang menghubungi tersebut? Apakah entitas-entitas ini nyata ada? Apakah mereka memang makhluk fisik atau non fisik? Sebagian dari para channeler ini mengatakan bahwa sumber pesan mereka adalah malaikat (angels). Di anggapan orang lain, mungkin dikatakan bahwa yang menghubungi itu adalah jin. Terlepas apakah itu alien, malaikat atau jin, fenomena ini ada di masyarakat dunia. Sejauh ini saya bisa mengatakan bahwa entitas-entitas ini adalah non fisik. Mereka tidak bisa difoto, mereka ada di dimensi lain, komunikasinya terjadi secara telepatik atau saat astral. Tentu, saat di alam astral, orang yang yang bertemu dengan entitas tersebut sama-sama merasakan ada tubuh yang dianggapnya sebagai fisik. Namun pertanyaan berikutnya adalah, siapakah mereka? Mengapa begitu banyak dan berbeda-beda?




Astral Projection dan Tubuh Astral


Fenomena astral projection (AP) atau yangdikenal dengan rogoh sukmo, dipercaya bisa dilakukan oleh beberapa orang. Prosesnya adalah badan astral yang bersangkutan keluar dari tubuhnya dan kemudian melakukan perjalanan. Fenomena ini juga mirip dengan yang disebut sebagai Out of Body Experience (OBE).  Pada umumnya mengatakan bahwa antara badan astral dengan tubuh jasmaninya, tersambung semacam tali berwarna perak.


Kemampuan melakukan astral projection ini bisa beraneka ragam. Bahkan ada yang mengatakan bahwa bisa pergi sampai ke planet atau bahkan bintang lain. Ada juga yang menceritakan pengalamannya waktu AP menembus ke dalam bumi. Ada banyak cerita tentang hal ini, yang tentunya sebagai sebuah realitas subyektif, tidak mudah untuk diterima begitu saja. Akan sulit untuk memverifikasi kebenarannya. Namun banyaknya fenomena ini membuat sebuah tanda tanya, jangan-jangan memang hal itu bisa dilakukan. Namun, apakah yang dilihat sewaktu mengalami perjalanan astral adalah sebuah kenyataan yang sebenarnya?


Saya tidak perlu memberikan cerita-cerita pengalaman orang lain yang melakukan astral projection. Anda bisa mendapatkannya itu dengan menelusurinya di internet. Selain itu juga banyak buku-buku tentang ini, bahkan teknik untuk melakukannya.


Dari fenomena ini, jika ini benar, maka manusia bisa melakukan pelepasan dari tubuhnya, entah yang keluar itu apakah disebut sebagai jiwa, soul, sukma atau badan astral, menurut saya tidak soal, yang utama adalah bisa keluar dari badan atau wadagnya.


Ada banyak pertanyaan, apa yang terjadi seandainya saat melakukan astral projection kemudian tubuhnya mengalami kematian? Pernah ada kasus, di mana orang sedang melakukan AP, oleh keluarganya dikira meninggal dunia sehingga akhirnya dimakamkan. Ini membuat tubuh astralnya tidak bisa kembali lagi. Atau, apakah saat tubuhnya mati, maka tubuh astralnya juga lenyap? Artinya, tubuh astral itu sebenarnya hanya manifestasi dari kerja otaknya saja? Atau memang benar-benar terpisah, dan tidak bisa kembalinya badan astral ke tubuhnya menyebabkan ia akan mengembara terus, di mana mungkin hal ini akan disebut sebagai gentayangan?


Sehubungan hal ini, saya lebih tertarik untuk membahas tentang badan astral ini. Saat berada dalam keadaan astral, maka keberadaannya menjadi non fisik. Memang, dalam keadaan itu, yang mengalami masih merasakan bahwa dirinya memiliki tubuh yang dapat disentuh, dipegang, dan dilihat. Tapi bagi orang lain, maka ia telah menjadi entitas non fisik yang tidak kasat mata.


Ada beberapa pengalaman, di mana seseorang saat melakukan AP, tubuh astralnya ternyata bisa dilihat oleh orang lain yang memiliki kemampuan indera keenam. Tentu cerita semacam ini boleh dipercaya bisa juga tidak. Karena hal-hal yang sifatnya metafisik ini memang tidak mudah untuk membuktikannya.  Saya hanya berandai-andai, “what if”, itu juga hal yang sama terjadi saat makhluk hidup meninggal dunia. Ada juga cerita, seorang yang meninggal, jiwanya kemudian menghubungi seseorang untuk menyampaikan pesan tertentu. Apakah saat seseorang mengalami kematian, tubuh astralnya keluar dari badan dan tetap hidup? Sejujurnya, saya tidak tahu jawabannya, karena belum pernah mengalami sendiri. Namun dari cerita yang pernah mengalami, hal itulah yang terjadi.



Ada juga penuturan dari seseorang yang pernah dirawat karena gangguan kejiwaan schizophrenia. Saat dia sudah sembuh, dia menceritakan bahwa saat sakit itu, dia berada di belakang tubuhnya dan melihat tubuhnya dikendalikan oleh sesuatu yang lain. Dia tidak bisa masuk kembali ke badannya dan hanya bisa berada di belakang badannya. Apakah itu berarti ada yang membajak tubuhnya? Dalam studi ufologi, ada juga fenomena yang disebut sebagai walk-ins, di mana ada soul lain yang masuk ke dalam tubuh, menggantikan soul yang semula. Jika masuknya secara paksa, orang awam mungkin menyebutnya dengan kesurupan. Tapi bagaimana jika memang ada entitas non fisik  lain yang berusaha membajak tubuh seseorang dan membuat keluar pemilik aslinya?  Memang terdengarnya fantastis dan tidak masuk akal.


Fenomena-fenomena yang belum bisa terjelaskan ini, memang membuat rasa ingin tahu yang besar. Dalam budaya kita juga dikenal adanya makhluk-makhluk tak kasat mata ini. Ada yang menyebutnya dengan lelembut, dhemit, hantu, dan lain sebagainya. Bagi yang menekuni dunia metafisik atau kejawen, pasti tidak asing dengan hal-hal seperti ini.  Saya hanya ingin berasumsi saja, bahwa entitas tidak kasat mata ini memang nyata ada. Siapakah mereka dan dari manakah asal usulnya? Kalau menurut saya, kita perlu melihat secara luas, yaitu tidak terbatas hanya di bumi saja, tetapi juga seluruh alam semesta ini.


Pengalaman orang yang melakukan AP dan mengatakan bisa melakukan perjalanan jauh bahkan ke planet-planet lain, hal itu dilakukan dengan sangat cepat, secepat kemampuan pikirannya. Pengalaman seseorang yang pernah melakukan AP mengatakan bahwa saat ia memikirkan si A misalnya, maka ia sudah meluncur langsung menjumpai si A tersebut. Saya berpikir, mungkin ia cara kerja paranormal yang mencari seseorang yang hilang (misalnya korban kecelakaan atau pendaki gunung yang hilang). Jadi hanya dengan memikirkan, konsetrasi, maka badan astralnya akan segera bertemu dengan yang dituju. Ia kemudian bisa mengatakan bahwa korban masih hidup atau sedang berada di alam lain. Masalahnya, bisa saja korban sudah meninggal dunia, dan mereka bertemu di alam astral. Kadang juga paranormal mengatakan bahwa korban sedang berada di bawah kekuasaan enititas lain dan mencoba memintanya untuk mengembalikan ke dunia kita. Cerita-cerita seperti ini jelas terkesan mistis dan misteri.



Di sini saya mencoba membayangkan, saat seseorang melakukan AP dan pergi ke planet lain, apakah dia melihat planet tersebut di alam astral atau sama dengan alam semesta yang umumnya terlihat. Artinya, jika semisal secara astral ia melihat bahwa di planet tersebut ada tumbuh-tumbhan dan makhluk yang aneh, apakah jika ada astronaut yang mendatangi ke planet itu maka akan menjumpai hal yang sama? Entahlah, belum pernah ada yang membuktikan hal ini.


Selain fenomena AP ini, ada juga yang disebut dengan Remote Vieweing (RV). Umumnya orang menganggap hal ini sebagai dua kemampuan yang berbeda. Kalau pada AP yang terjadi adalah keluar dari badan, sementara pada RV adalah bagian dari clairvoyance. Mereka yang memiliki kemampuan ini, bisa menggambarkan keadaan suatu wilayah, bangunan atau lansekap tertentu dari jarak jauh tanpa menginderanya. Jadi semacam ada vision yang nampak olehnya.  Dengan kata lain, bila AP seperti kita sedang berjalan-jalan menelusuri  sebuah tempat, namun pada RV seperti kita melihat monitor dan bermain game 3D menelusuri labirin-labirin. Sebenarnya, ini hampir mirip menempatkan drone untuk melihat dari jarak jauh, sementara kalau AP, kita yang menjadi dronenya. Mungkin analogi saya ini tidak tepat benar, namun menurut pendapat saya kira-kira seperti itu.



Hal ini pernah diselidiki oleh pemerintah AS dengan program yang bernama Stargate, termasuk membentuk tim mata-mata berkemampuan RV (menjadi Psychic Spies). Pengakuan orang yang melakukan RV sebenarnya hampir mirip dengan AP, yaitu menemukan ada penjaga-penjaga yang berupa entitas non fisik yang bisa membahayakan keselamatan mereka.  Tentang proyek stargate ini pernah saya tulis beberapa tahun lalu.



Tubuh Astral dan Tubuh Eterik


Dari penjelasan yang paham di bidang Astral Projection, ada beda antara tubuh astral dengan tubuh eterik. Apa itu tubuh eterik? Ini adalah wadah yang merupakan jembatan antara Fisik dan tubuh astral (astral plane). Ada sebuah penjelasan yang cukup menarik tentang hantu. Umumnya hantu dan arwah tidak seharusnya datang di dunia kita. Tetapi ketika mereka melakukannya, mereka datang dengan wujud ethereal, jadi kita bisa melihat mereka. Kita dapat merasakan kehadiran mereka.  Jika seseorang memproyeksikan diri ke wadah ini, ia dapat menembus dinding dan benda padat. Ia juga dapat mengunjungi tempat mana pun di dunia fisik dan berinteraksi dengannya sampai batas tertentu. Unsur-unsur dunia ini lebih baik daripada dunia fisik. Konsep telepati, penglihatan jarak jauh dan kemampuan psikis lainnya dimungkinkan dalam melalui badan eterik ini.



Sementara itu, dalam dunia astral, dijelaskan bahwa hal ini merupakan dunia yang sama sekali berbeda dari dunia kita. Hal-hal di sini memiliki lebih banyak fluiditas, yang berarti tidak ada yang solid. Bahkan jika sesuatu tampak solid suatu saat, saat berikutnya bentuknya dapat berubah. Pikiran langsung terwujud dalam wadah ini. Ini bisa menjadi semacam wahana tempat kita pergi setiap malam saat kita bermimpi dan tidak memiliki struktur khusus, dan sering berubah sesuai dengan pikiran kita. Itulah mengapa mimpi kita terasa sangat aneh. Suatu saat kita di sini, adegan berikutnya mungkin sangat berbeda. Dunia ini jauh lebih cerah dan penuh warna jika kita secara sadar memproyeksikan diri kita ke dunia ini.


Di kalangan neo-teosofi, tubuh eterik adalah tubuh halus yang merupakan lapisan pertama atau terendah dalam "medan energi manusia" atau aura. Dikatakan bisa kontak langsung dengan tubuh fisik, untuk mempertahankannya dan menghubungkannya dengan tubuh "lebih tinggi".  Dalam ajaran Teosofi, para dewa dianggap hidup di atmosfer planet-planet tata surya (Malaikat Planet) atau di dalam Matahari (Malaikat Matahari). Di sistem planet lain dan bintang-bintang nampaknya juga memiliki malaikatnya sendiri. Mereka dipercaya membantu untuk memandu operasi proses alam seperti proses evolusi dan pertumbuhan tanaman.  Wujud mereka konon seperti warna nyala api seukuran manusia. Dipercaya oleh para Teosofis bahwa para deva dapat diamati saat mata ketiga diaktifkan. Beberapa (tetapi tidak sebagian besar) dewa awalnya menjelma sebagai manusia.


Ya, ini memang keyakinan mereka. Bagi kita mau percaya atau tidak memang kembali ke diri masing-masing. Namun ini menarik bagi saya, sebab dalam buku “Ashtar: A Tribute” yang dikompilasi oleh Teulla, yang diterjemahkan oleh Birru Sadhu di laman Facebooknya, dikatakan bahwa saat Asthar ditanya,” Pada Tata Surya kita, adakah makhluk fisik lain seperti kita?” Hal itu dijawab: “Tidak. Semua makhluk di planet lain di Tata Surya anda adalah Eterik. Di planet anda ~ seperti yang anda ketahui sekarang, ada dua jenis makhluk - Fisik dan Astral. Di luar Sistem Bumi-Bulan di Tata Surya anda, semua adalah Eterik.” Di kesempatan lain Birru Sadhu juga menguraikan tentang keadaan Telos yang diambil dari buku “Telos : The Call Goes Out from the Hollow Earth and the Underground Cities” yang ditulis oleh Dianne Robbins, di mana entitas yang ada di Telos bekerja dengan tubuh eterik.


Mengapa hal ini saya anggap menarik? Kalau kita mencoba menggali lebih jauhtentang fenomena alien dan keberadaan entitas non fisik ini, nampaknya memang ada hubungan yang sangat erat. Dalam banyak pengalaman saat astral projection, mengatakan bahwa mereka bertemu dengan entitas-entitas asing. Ada yang menurut mereka baik, ada juga yang memiliki sifat agresif dan berbahaya. Semua ini kemudian mengingatkan semacam ada kekuatan terang dan gelap. Hanya saja, kita mesti hati-hati dalam membuat penilaian di sini, sebab terang sering diasumsikan sebagai baik sedangkan gelap dengan keburukan. Kalau menurut pendapat saya, jangan terjebak dalam pro dan kontra atau penilaian baik dan buruk, sebab itu bisa membuat salah arah.


Sementara kita abaikan dulu makhluk luar angkasa yang berbentuk fisik dan fokus ke entitas non fisik ini. Seperti sebelumnya, saya juga tidak ingin terjebak dalam meributkan soal istilah, apakah itu badan astral, tubuh eterik, roh, sukma, soul atau lainnya. Saya sebut saja sebagai entitas non fisik. Mereka nyata, ada di sekitar kita, entah apa agendanya, namun saya yakin beraneka ragam karena mereka tidak hanya satu jenis tapi bisa sangat banyak ragamnya.


Pertanyaannya lalu, dari manakah mereka? Mengapa mereka bisa ada di bumi ini? Mengapa juga mereka melakukan kontak dengan manusia melalui cara channeling? Benarkah agenda mereka memang untuk kepentingan umat manusia dan membantu kita, seperti yang sering dikatakan, naik ke tingkat yang lebih tinggi?


Sebelum saya mencoba membahas tentang hal itu, saya ingin mengajak untuk melompat terlebih dahulu ke topik lain untuk memberikan sedikit gambaran, yaitu tentang reinkarnasi. Fenomena ini juga masih misteri. Ya, tidak semua orang percaya reinkarnasi. Mengapa saya harus membahas tentang reinkarnasi? Saya punya pandangan yang agak berbeda dengan yang umum tentang reinkarnasi, dan ini berkaitan dengan fenomena walk-ins dan juga entitas-entitas non fisik yang saya kemukakan sebelumnya.



Reinkarnasi


Secara umum, reinkarnasi dipercaya sebagai kelahiran kembali. Jadi, reinkarnasi ini berarti kita sebelumnya sudah pernah hidup, bahkan ada percaya sudah berkali-kali hidup di dunia ini. Re artinya kembali, “in”+”karnasi” artinya ke dalam daging/tubuh. Jadi hidup kembali di badan fisik. Itu berarti, orang yang mempercayai reinkarnasi, juga percaya bahwa jiwanya tetap ada walau sudah meninggal dunia dan akan dilahirkan kembali. Kelahiran berikutnya dikatakan sangat tergantung dari sifat dan perbuatan selama hidup sebelumnya.


Dalam kepercayaan Mesir kuno, saat meninggal, dewa Anubis akan datang dan kenudian melakukan penimbangan jantung orang yang telah meninggal itu dengan sehelai bulu Maat, yang mewakili kebenaran dan keadilan.  Hasil dari timbangnan ini akan menentukan ke mana nantinya sang arwah harus pergi. Jika jantung yang ditimbang ternyata lebih berat daripada bulu, maka sang arwah akan dikirim ke tempat yang mengerikan. Dia akan dimangsa oleh Ammit, penghancur jiwa.  Sebaliknya, jika jiwanya lebih ringan daripada bulu, maka arwahnya akan pergi ke tempat yang menyenangkan dan dilahirkan lagi dengan memilih di antara beberapa pintu yang bisa dimasukinya. Ia akan juga diizinkan untuk melakukan perjalanan menuju Aaru, "Field of Rushes", yang merupakan bentuk ideal dunia yang diinginkan.



Konsep ini sebenarnya masih diyakini hingga kini, dengan ditimbangkan amal dan perbuatan, serta adanya ganjaran akan surga dan neraka. Di konsep keyakinan lain, ada juga kepercayaan akan dilahirkan kembali dalam tubuh yang baru dengan bumi yang baru. Semua ini merujuk kepada sebuah keyakinan adanya kehidupan setelah kematian. Artinya, setelah mati, kesadaran kita tidak lenyap, bahkan ada yang meyakini bahwa kita akan dilahirkan kembali, dengan kata lain melakukan reinkarnasi.


Saya tidak ingin mempermasalahkan soal berbagai keyakinan ini karena pada intinya memang tidak mudah membuktikannya secara empirik. Namun, bagaimana jika, setelah kita mati jiwa kita tetap ada dan hidup? Ini tentu kita bisa merujuk kepada fenomena astral projection, di mana kesadaran kita juga bisa keluar dari tubuh. Tentu, bagi yang tidak percaya bisa mengatakan hal itu hanya karena proses kerja otak belaka atau mengalami halusinasi. Namun, coba kita abaikan dulu tentang hal ini, namun memikirkan kemungkinan akan tetap adanya kita sebagai entitas non fisik.


Kembali ke soal reinkarnasi, saya memiliki pandangan yang agak berbeda. Sebelumnya saya telah menyinggung tentang walk-ins. Walk-ins ini konsep dari new age tentang seseorang yang soul aslinya sudah keluar dari tubuh dan diganti oleh soul lain. Soul yang lain yang memasuki tubuh ini yang disebut walk-ins. Masuknya soil ini bisa secara temporer atau permanen. Kalau secara temporer, mungkin bisa dianggap sebagai “kesurupan”.


Jadi, ini semacam memakai tubuh orang lain. Umumnya, walk-ins masuk ke tubuh seseorang yang baru saja meninggal dunia atau soulnya pergi. Tapi, yang buruk memang ada yang melakukan pengambilalihan secara paksa. Jadi, prosesnya bisa dibajak paksa, bisa juga sukarela, atau bisa juga karena tubuhnya kosong jadi dipakai atau diambil.



Lalu apa hubungannya dengan bahasan alien? Fenomena walk-ins ini cukup menarik, karena umumnya soul-soul ini mengaku berasal dari luar bumi. Selain yang walk-ins ini, dikenal juga ada spirit-spirit yang mengembara di alam semesta yang disebut sebagai wanderer.


Menurut saya, tentang siapa mereka dan dari mana asalnya, tidak semua bisa dipercaya karena bisa saja entitas yang masuk ini termasuk yang usil, jadi bisa mengaku macam-macam. Ini sebabnya, di kalangan pengamat ufo dan alien, ada yang menyebut mereka sebagai trickster (penipu).


Tentang reinkarnasi itu sendiri, sebelumnya perlu saya jelaskan bahwa iniadalah pandangan pribadi dan bisa berbeda dengan yang lain, menurut saya setiap orang lahir dengan identitas diri yang orisinil atau soul yang baru. Tapi saat lahir, yang masuk ke dalam dirinya itu ada juga yang lain. Syukur-syukur kalau memang tidak ada, artinya hanya dia sendiri. Tetapi bisa juga ada yang lain, bahkan bisa banyak.


Nah, dalam keseharian hidup orang tersebut, yang utama tentunya dirinya. Tapi saat dia lost control (menurunnya kendali diri), entitas yang lain itu bisa muncul. Ini juga terjadi saat dilakukan  proses hipnoterapi, maka identitas yang lain itu bisa muncul dan kemudian dianggap sebagai “past lives” yang bersangkutan, padahal sebenarnya tidak.


Saat seseorang mati, dirinya (dalam arti soulnya... sekali lagi, ini jangan dipertentangkan soal difinisinya... ada yang bilang roh, ada yang bilang sukma, jiwa, dan lain2... buat saya tidak menjadi masalah), itu bisa ada dua kemungkinan, pertama dia melebur dengan alam (apapun alamnya, mungkin dibilang masuk surga, lenyap di nirwana, atau lainnya) atau dia menjadi pengembara (istilah awamnya: gentayangan). Yang mengembara ini ada yang kemudian memang suka mengembara, tapi ada yang kemudian ingin masuk ke tubuh lagi. Memang, umumnya berusaha untuk masuk ke tubuh kembali. Menurut saya, masuk ini belum tentu masuk ke tubuh manusia, bisa ke benda, bisa ke makhluk hidup lain. Seperti yang saya kemukakan di atas, bisa juga menetap, bisa juga sementara. Demikian juga, bisa kemudian hidup di planet lain. Artinya, masuk kembali ke tubuh tidak selalu harus di bumi saja.  Di sisi lain, ada juga kemungkinan, makhluk hidup yang ada di planet lain kemudian rohnya ke bumi dan tinggal di sini. Di sini saya katakan, mana saja bisa. Mau di planet mars, Venus, bintang macam-macam. Sejauh mana keinginannya, sebab dia memang pengembara. Ada juga yang tidak bisa terlepas dari suatu lokasi karena keterikatannya yang kuat akan tempat itu.


Saya mau mengulas intisarinya saja dulu. Jadi begini, sebelum manusia yang jaman ini ada, Anda boleh percaya atau tidak, bahwa di bumi ini sudah ada peradaban cerdas sebelumnya. Apakah mau disebut Atlantis, Lemuria, Eden, atau apa, bagi saya tidak soal. Yang utama adalah peradaban di masa lalu yang telah hilang ini pernah ada.


Sekarang saya akan biacara soal "what if".... bagaimana jika, mereka, orang-orang di masa itu, sudah memiliki kemampuan untuk Astral Projection. Atau mereka sudah punya kemampuan untuk melepaskan diri dari tubuh. Anggap saja kemampuan itu hal yang lumrah bagi mereka, sama seperti kita berjalan kaki, naik mobil dan lain sebagainya. Jadi bukan hal aneh untuk orang-orang di  jaman itu melakukan astral projection. Maka, saat mereka tahu bahwa diri mereka dalam keadaan bahaya, karena tahu bahwa akan binasa, misalnya akibat bencana alam, kejatuhanmeteor besar, atau dalam peperangan, maka mereka kemudian ramai-ramai melakukan upaya keluar dari tubuhnya agar diri mereka dengan badan astral (atau eteriknya) bisa tetap eksis. Dan itu yang terjadi, saat mereka keluar dari tubuhnya, tubuh mereka kemudian binasa. Nah apa yang terjadi dengan keberadaan mereka? Di sini, saya ingin mengatakan, sekali lagi ini pandangan pribadi saya, saya menganggap mereka sebagai "jin". Bahkan jika mau dibilang "angel" juga tidak masalah. Namun memang kalau konsep malaikat dan jin ini dilihat dari sudut pandang yang umum, memang beda. Pada intinya, apapun namanya, mereka menjadi makhluk atau entitas yang non fisik.


Kembali ke soal reinkarnasi, ada kepercayaan bahwa setiap manusia saat dilahirkan memiliki pendamping. Ada yang menyebutnya sebagai jin qarin. Bagaimana jika konsep ini sebenarnya sama dengan yang saya kemukakan sebelumnya, bahwa para pendamping ini adalah mereka yang dulu pernah hidup? Di keyakinan lain ada yang menyebut sebagai malaikat pelindung. Jadi, mereka ikut masuk dan bisa muncul saat diadakan proses regresi (hipnoterapi). Benar tidaknya, tentu tergantung keyakinan masing-masing.


Menurut saya, setiap manusia yang lahir (saya bahas manusia saja, sebab bisa juga pada binatang saat lahirpun sama), ada entitas lain yang berusaha masuk. Yang masuk di dalam diri saya juga bisa banyak. Seperti saya tadi katakan, syukur-sykur  jika tidak ada, maka saya benar-benar merupakan new soul. Tapi bisa juga ada “old soul” - “old soul” lain yang masuk dalam diri saya. Menariknya, orang kebanyakan lebih bangga jika merasa dirinya adalah old soul. Menurut saya, old soul ini bisa sudah masuk saat saya lahir, bisa juga masuk belakangan, seperti dalamkasus walk-ins tadi. Misalnya saat saya remaja, atau entah kapan. Kalau dari yang saya amati, seseorang melakukan proses ritual inisiasi, baisanya juga ada old soul yang masuk ke dirinya. Apakah yang bersangkutan akan mengalami perubahan, bisa ya bisa tidak. Perubahan akandiketahui jika soul yang lain itu kemudian menjadi dominan.  Seperti misalnya Lobsang Rampa, penulis buku "Mata Ketiga". Saat diketahui bahwa dia adalah dulunya bernama Cyril Henry Hoskin, dia kemudian mengatakan kalau dirinya menggantikan tubuh Hoskin saat Hoskin jatuh dari pohon. Soulnya Hoskin sudah sepakat untuk dipakai tubuhnya.


Jadi, mengenai reinkarnasi, menurut saya itu bukan dia yang hidup berulang-ulang,  tetapi ada entitas lain dalam dirinya selain dirinya. Kalau saya "penasaran", maka nanti bila saya mati, saya juga akan reinkarnasi ke tubuh orang lain. Tapi saya tidak pasti akan dominan di tubuh itu. Apabila yang punya tubuh lemah, saya bisa ambil alih.



Entitas non fisik dari peradaban yang hilang



Lalu apa kaitannya dengan agenda alien? kalau melihat aktivitas alien-alien yang membuat makhluk hibrid dan kloning, saya menduga hal itu adalah untuk tujuan membuat wadah-wadah (container)  yang bisa hidup di bumi ini dengan diisi oleh soul mereka yang saat ini sedang "gentayangan".


Balik ke entitas-entitas tidak kasat mata ini, maka... what if, orang-orang yang di peradaban masa lalu yang sudah punah ini, kemudian jiwanya masih mengembara? Ingat, kita pun (kecuali yang tidak percaya), bisa suatu saat jadi pengembara (gentayangan). Seperti saya kjutip dari posting Birru Sadhu, di mana dikatakan semua makhluk di planet lain di Tata Surya adalah eterik, “What if”... bagaimana jika... selain ada makhluk ET yang memiliki bentuk fisik seperti kita ini, ada banyak sekali makhluk entitas eterik/astral, yang merupakan jiwa-jiwa yang mengembara?


What if ini... membawa saya ke pemikiran yang lain, yaitu, jangan-jangan makhluk yang mengaku dari luar angkasa atau mungkin juga dari hollow earth, adalah entitas-entitas yang dulunya pernah hidup di bumi ini dan kemudian melepaskan diri dari tubuhnya (mengastral) saat mereka tahu bahwa mereka akan binasa terkena bencana. Lalu, saat ini mereka kemudian mengontak manusia, yang kemudian disebut dengan channeling. Soal channeling, saya tetap mencoba berpikiran sekritis mungkin, artinya, saya tidak berusaha langsung mempercayai isi pesannya, karena tidak menutup kemungkinan ada entitas yang iseng dan berbohong. Tapi untuk fenomenanya, saya meyakini itu bisa terjadi.


Entitas tidak kasat mata ini (unseen entity), mungkin mirip yang terjadi pada fenomena yang namanya shadow friend (imaginary friend). Kalau di ilmu psikologi tentu hal itu tidak dianggap sebagai suatu hal yang nyata, karena dianggap hanya sebagai imajinasi... tapi what if, jika hal itu benar ada? Bagaimana jika manusia-manusia dari peradaban yang hilang itu kemudian melakukan komunikasi dengan manusia saat ini?


Saya pribadi, kalau soal ufo dan alien, memang menghadapi dua hal yang bertentangan ini. sebab menurut saya ada makhluk extraterrestrial (ET) yang memiliki bentuk fisik dari planet lain, tapi ada juga makhluk-makhluk yang tidak kasat mata ini, yang juga dianggap sebagai alien (dan mengaku sebagai ET), tetapi sebenarnya berasal dari dimensi atau alam lain.


Makhluk alien yang tidak kasat mata ini menurut saya memang cerdas, cerdik dan dulunya berteknologi tinggi, tapi kondisinya memang seperti orangyang terdampar di pulau terpencil dan primitif. Mereka berada di planet yang peradabannya dimulai dari nol lagi. Ibarat kita tahu tentang pesawat terbang, tapi apakah kita bisa membuatnya? Mungkin pilot sekalipun belum tentu bisa membuat pesawatnya. Mungkin tahu prinsip kerjanya, tahu teknisnya, tapi apa bisa membuatnya? Belum tentu kan? Apalagi jika tempat pilot itu tinggal ternyata tidak ada pabrik logam, tidak ada pabrik elektronik, belum ada alat komunkasi, dan lain sebagainya.


Soal reinkarnasi, bagaimana dengan proses mencari tahu lewat regresi ke kehidupan masa lalu?  Menurut saya, sekali lagi ini hanya menurut saya, ada bahaya dari proses regresi past lives ini. Mengapa? Karena hal itu sebenarnya sama dengan mengaktifkan soul dari masa lalu tersebut. Sebab kalau menurut penjelasan dari pandangan saya di atas tadi, yang reinkarnasi itu bukan saya, tapi old soul (soul lain). Jadi bukan saya melakukan kehidupan berulang kali, tapi dengan melalui hipnotis tadi itu, soul lain itu menjadi seperti tampil/muncul. Bahayanya, ya tentu ada.  Tapi ya bisa bahaya bisa juga tidak... tergantung dari soul yang dimunculkan itu. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena setiap sosok yang muncul saat past lives regression itu, sebenarnya bukan "AKU". Akan ada bedanya jika soul dari masa lalu itu merupakan sosok yangdominan. Memang, ada juga yang kemudian bisa berkolaborasi dengan soul-soul dari masa lalu ini. Di masa lalu, para penyair dianggap punya pendamping seperti ini.


Demikian juga, soul yang masukpun ada yang dulunya hidup di planet lain. Jadi ia akanmerasakan bahwa dirinya adalah makhluk asing. Merasa bumi ini bukan “rumahnya”. Jadi ini ada benarnya, kalau membuka kesempatan soul lainini muncul lewat "journey to the past", maka hidup kita memang bisa berubah. Apakah menjadi lebih baik atau tidak, itu konsekuensi yang harus dihadapi sendiri.


(Selesai)


Surabaya, 18 September 2019








Popular Posts