11 Mei 2013

Tips menulis di media (Sesi 4: Features News)



Masuk pada materi utama sesi keempat atau sesi terakhir yaitu menulis features news. Feature meliputi sejumlah soft news atau cerita non-fiksi yang memberi profil, humanisasi, memberi warna, mendidik, menghibur atau memberi pencerahan. Sebagaimana berita atau non-fiksi, tetap harus mengikuti standar jurnalistik yang umum yaitu akurasi, kejujuran dan obyektivitas.

Secara umum ada lima tipe tulisan features, yaitu:
  • Personality profiles
  • Human interest stories
  • Trend stories
  • In-depth stories
  • Backgrounders/Analysis
Bentuk struktur penulisan features bisa bermacam-macam, yaitu:

  1. The inverted Pyramid: Ini seperti pada struktur penulisan berita, yaitu tingkat pentingnya berita disusun dari atas ke bawah.
  2. The “Hourglass” (“Wall Street Journal”) Style: Diawali seperti bentuk konvensional "inverted pyramid", kemudian berubah arah dan disusun secara kronologis (atau gaya naratif).
  3. The “Nut Graph”: Penulis bisa memilih kalimat pembukaan yang lebih kreatif, yang memancing pembaca, sehingga kalimat atau paragraf yang berisi gagasan utama tidak ditempatkan di awal cerita. Kalimat atau paragraf yang berisi fokus dalam feature ini disebut nut graph. Karena pembaca umumnya tidak sabar untuk mengetahui inti (fokus) cerita, maka sebaliknya paragraf inti atau nut graph ini ditempatkan tidak lebih setelah paragraf kelima.
  4. Rick Bragg’s “Five Boxes”, yang strukturnya sebagai berikut:
  • Lead, containing interesting image or detail related to story
  • Nut Graph to sum up the story or makes clear why the story is worth telling
  • New image or Detail to introduce the bulk of the narrative that follows
  • Material to round out the story
  • Kicker or “Gong” to conclude the story
Memang sebuah tulisan features yang bagus ada penutup yang menjadi "kicker". Ini berbeda dengan hard news (straight news) yang tidak selalu harus ada penutup, tulisan features penting ada penutupnya. Penutupnya bisa berupa kesimpulan, kutipan langsung dari ucapan seseorang, atau apa saja yang bisa menutup cerita secara enak. Penutup yang bagus yang menjadi "kicker" atau gong, akan membuat cerita itu lebih diingat.

Hal yang perlu diingat dalam menulis features adalah:
  • Jaga agar kalimat rata-rata pendek.
  • Hindari kata-kata yang tidak perlu, apalagi kalimat yang hanya berbunga-bunga.
  • Gunakan kata-kata yang akrab daripada yang muluk-muluk.
  • Gunakan kalimat kata kerja aktif, bukan pasif.
  • Menulislah seperti Anda berbicara
  • Tulislah untuk mengekspresikan, bukan mengesankan
Untuk melatih membuat features, disarankan untuk melakukan travelling. Saat bepergian hendaknya kita mengamati sekitar kita. Perhatikan bangunan, masyarakat, dan pemandangan. Lalu bayangkan kita tinggal di sana dan buatlah tulisan yang kemudian pasang di blog kita. Pikirkan juga tentang apa saja kejadian sehari-hari dan variasi pengalaman di sana. Jadi kita menyampaikan berita yang ada di sana dalam bentuk features.

Akhir dari keseluruhan workshop ini, menulis butuh latihan. Mempunyai blog dan membiasakan secara disiplin untuk menulis adalah baik. Masyarakat barat terbiasa membuat jurnal setiap hari. Jurnal adalah refleksi kita tentang kejadian apa saja yang dialami selama seharian. Diakui bahwa masyarakat kita memang tidak terbiasa membuat jurnal. Namun dengan membiasakan diri, lama-lama akan menjadi sebuah hobby. Seperti nasihat yang sudah sering kita dengar, "The more you practice, the better you will become."

(Selesai)

Popular Posts