11 Mei 2013

Skyline: Cahaya memikat dari angkasa

Kemarin saya melihat film Skyline. Minus monsternya, saya pikir film ini bisa menjadi prolog film Matrix. Bisa juga kalau mau disambung-sambungkan dengan film Cloverfield. Soal aktingnya, memang payah, namun ini bukan hal yang ingin saya bahas di sini. Lebih cocok membahasnya dari aspek fenomena ufo atau alien.

Ada hal yang menarik dengan sinar yang bisa membuat orang terpukau, barangkali ini juga mempengaruhi pineal gland seseorang. Membuatnya kaku (paralyzed), terhinoptis dan akhirnya tersedot. Sosok alien tidak jelas berasal dari mana, tiba-tiba saja datang. Mobilisasi militer di darat kelihatan hanya dalam kelompok kecil. Mungkin disebabkan karena dana film yang kecil. Kepanikan warga juga tidak terihat, bisa jadi karena sebagian besar orang sudah tersedot. Yang jadi tanda tanya, mengapa aliens masih mengejar dari rumah ke rumah, sementara dengan mudah mengambil manusia dengan sinar yang ditembakkan dari pesawatnya (kalau itu memang tujuannya). Artinya tidak harus kontak terbuka. Kecuali ada agenda lain bahwa makhluk-makhluk itu akhirnya akan tinggal di bumi, sebab di pesawat mereka nampak ada semacam "produksi" makhluk yang kemudian ditanamkan otak manusia.


Monster dari luar angkasa
Cerita film ini berhubungan dengan proses hybrid, atau setidaknya ada campuran antara alien dengan manusia. Aliens menggunakan otak manusia sebagai CPU-nya. Walau tidak sama persis, percampuran DNA manusia dengan alien juga muncul dalam film Disctrict 9. Seakan solusi dari masalah seperti ini nantinya adalah hybrid 'manusia-alien'.
Pesawat alien yang berbelalai dan meluncur mengingatkan pada film Matrix. Itu juga sebabnya saya pikir film ini kalau minus monsternya, bisa dibuat jadi prolog film Matrix. Nama yang dipakai oleh sang lakon adalah Jarrod. Nama ini, walau tidak ada hubungannya, mengingatkan pada nama alien, Jarod. http://www.eboards4all.com/866799/messages/18.html

Yang menarik namun mungkin sekaligus mau membuat kesan bahwa aliennya tak terkalahkan, pesawatnya punya kemampuan memperbaiki dirinya sendiri, membuat saya berpikir bahwa "alien" sesungguhnya barangkali bukan monter-monster itu, melainkan cahaya itu sendiri, semacam source powernya.

Adegan pertempuran antara pesawat AS dengan pesawat alien cukup seru. Seorang teman berkata bahwa adegan ini sangat mirip dengan apa yang sering dimimpikannya, yakni tentang serbuan alien ke bumi sehingga membuatnya terkesima. Di film ini sendiri pertempurannya tidak seseru di film ID4, dan nampaknya lebih banyak menggunakan pesawat UAV dan F-22. Akan lebih seru kalau dilihatkan adegan dari dalam kokpit pesawat saat dog-fight dengan pesawat alien.

Alien berbentuk monster ini memang khas amerika, membuat film ini sebenarnya adalah film horror dengan setting sci-fi, mirip The Mist dan Cloverfield. Alien khas film Amerika adalah alien yang tidak cerdas namun lebih pada mengandalkan kekuatan dan instink untuk berburu saja, seperti di dilm Predators atau Alien. Pembuat film ini, Brothers Strause, yang juga membuat film "Alien vs. Predator: Requiem" memang hebat dalam special effect. (nur agustinus)



Popular Posts