Setelah menyelesaikan serial The Shark (seorang pengacara yang menjadi jaksa penuntut), sekarang saya keranjingan nanton serial dengan tema kriminal. Beberapa hari ini saya menonton film serial (dvd) yang judulnya "Criminal Minds". Film ini tentang "The Science and Psychology of Profiling." Ceritanya tentang para agen FBI dari Behavioral Analysis Unit (BAU), di mana tugas mereka adalah melakukan analisa perilaku para pelaku kriminal yang psikopat atau jenis serial killer. Tentang BAU ini bisa lihat di: http://en.wikipedia.org/wiki/Behavioral_Analysis_Unit
Banyak yang menarik dari film itu, terutama karena memang para profiler itu dalam rangka menangkap penjahat, mereka harus berpikir seperti penjahat itu.
Tentang film itu, bisa lihat sekilas di: http://www.tv.com/criminal-minds/show/33484/summary.html
Oh ya, bicara soal kecerdasan, ada salah satu anggota tim yang usianya masih muda, yakni 24 tahun, namun dia memiliki IQ 187. Itu masuk kategori genius. Trus saya berpikir, berapa persen dari kemampuan otaknya yang digunakan oleh orang ber-IQ setinggi itu? Si agen yang IQ-nya tinggi itu mengatakan, "I don't believe that intelligence can be accurately quantified, but I do have an IQ of 187, an eidetic memory, can read 20,000 words per minute."
Senjata paling ampuh dari mereka bukanlah senjata api tapi empati. Kepala tim itu mengatakan, seringkali penjahat psikopat melakukan dehumanisasi para korbannya. Tugas mereka justru memanusiawikan si psikopat. Melihat titik kelemahannya dan masuk secara empati. Misalnya, umumnya penjahat psikopat adalah arogan, narsistik, cenderung OCD (obsessive compulsive disorder) maka ketika si penjahat menyandera seorang korban, si agen FBI mengatakan, "jika kamu membunuh dia, saya akan menembak kamu. Dan kamu akan saya buat hilang begitu saja sehingga tidak ada yang mengingat kamu. Tapi kalau kamu mau meletakkan senjatamu, aku jamin dan pastikan, seluruh media akan meliput kamu dan kamu akan dikenang sepanjang masa. Percayalah, lebih baik buat kamu untuk tetap dikenang dan terkenal daripada kamu mati sekarang dan tidak ada yang tersisa darimu."
Dalam salah satu episode, pelaku penjahat yang psikopat umumnya mengalami abuse pada masa kecilnya. Dikatakan bahwa ada dua kemungkinan saat seorang yang kecilnya mengalami abuse. Pertama akan melakukan kembali dan mengulang pola yang sama yang pernah terjadi pada dirinya dan bisa lebih buruk, atau yang kedua, berusaha menghentikan siklus kekerasan dan menangkap para psikopat. Mereka akan lebih hebat dalam menangkap karena mereka tahu apa yang dipikirkan oleh para psikopat.
Film yang menarik. Film itu juga menyampaikan banyak kutipan dari para tokoh. Lihat: http://en.wikiquote.org/wiki/Criminal_Minds
(nur agustinus - 22 Juli 2007)
Popular Posts
-
Hari Kamis, 23 September 2010, saya mengikuti kuliah filsafat yang disampaikan oleh Romo Adrian Adiredjo, OP. Kuliah filsafatnya meng...
-
Oleh: Nur Agustinus Pasti kita sudah sering melihat, sebuah perusahaan didirikan tapi tidak bertahan lama. Ada yang bangkrut, ada yang ...
-
Saat ini banyak yang membahas soal BMC, Business Model Canvas. Bentuk dari BMC memang macam-macam, bamun karena namanya canvas, secara pr...
-
Hospitality marketing adalah pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dalam industri/bisnis yang berhubungan dengan hospitality, seperti peng...
-
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau kita bis...
-
Salah satu kegiatan utama seorang entrepreneur adalah jualan (selling). Nah, menjual produk atau jasa, tidak boleh mengabaikan apa ya...
-
Oleh: Nur Agustinus Waktu adalah uang. Begitu nampaknya kapitalisme telah membuat mindset para pelaku ekonomi benar-benar menjadi homo...
-
Bersama Profesor Saras D. Sarasvathy Banyak orang ketika ditanya, apakah ingin jadi pengusaha? Pasti banyak yang ingin. Namun ketik...
-
Saya dulu ikut ISPSI (Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia) yang sekarang menjadi HIMPSI. Saya jadi anggota dan saya ikut beberapa pertemuanny...
-
Waktu masih SD dulu (sekitar tahun 70an) ada buku seri terbitan Gramedia yang namanya "Ceritera dari Lima Benua". Salah s...