11 Sep 2014

Antara Hobby dan Passion


Banyak nasihat yang mengatakan bahwa bekerjalah sesuai passion yang kita miliki. Steve Jobs juga mengatakan, “satu-satunya jalan untuk menghasilkan karya hebat adalah dengan mencintai apa yang Anda kerjakan.”  Anda harus menemukan apa yang Anda cintai. Konghucu juga mengemukakan, “Pilihlah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah merasa harus bekerja seumur hidupmu.” Nampaknya, passion telah menjadi sebuah kunci utama dalam bekerja. Tapi, ada juga yang berpendapat sinis terhadap passion. Untuk apa harus mengikuti passion? Yang penting adalah kerja dan segera action. Namun Mike Rowe mengatakan: “Jangan hanya Follow Your Passion, tapi hiduplah di dalamnya.

Memang, tidak semua orang berhasil menemukan passion yang dimilikinya. Apakah passion itu sebenarnya?  Banyak orang mengartikan passion ini secara berbeda-beda. Ada yang menyebutkan bahwa passion adalah hobby yang menghasilkan. Passion adalah kombinasi antara kenikmatan, makna dan perasaan. Yang lain mengatakan passion adalah aktivitas yang paling kita cintai. Sementara ada juga yang menjelaskan passion adalah di mana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu.

Menurut pandangan saya, passion adalah sesuatu yang membuat kita bergairah untuk melakukannya, memikirkan terus menerus dan mempunyai sebuah kekuatan emosional yang luar biasa. Dengan banyaknya pengertian tentang passion ini, orang sering mencampuradukkan antara passion dengan hobby. Ya, memang hobby adalah sebuah aktivitas yang kita sukai. Tapi seringkali kita terperangkap bila memaknai passion itu sama dengan hobby. Penting untuk disadari bahwa passion tidak sama dengan hobby. Lalu apa bedanya?

Hobby adalah kegiatan yang kita sukai dan dilakukan diwaktu senggang kita. Misalnya, saya punya hobby membaca, maka kegiatan membaca itu saya lakukan ketika saya memiliki waktu luang. Contoh lain, ada yang punya hobby berenang, mendagi gunung, menonton film, atau bermain musik. Nah apa bedanya dengan passion? Passion tidak dilakukan di waktu luang. Passion dilakukan terus menerus, tanpa henti mengusik pikiran kita akan hal tersebut. Jika Anda punya passion terhadap sesuatu, maka Anda akan memikirkannya siang dan malam. Anda akan melakukannya tanpa kenal lelah. Contoh yang sederhana, kalau Anda gandrung (cinta) dengan kekasih Anda, maka Anda juga akan memikirkannya terus dan tak mungkin merasa lelah ketika diminta untuk mendampinginya. Inilah bedanya dengan hobby. Hobby dilakukan di waktu senggang, sementara passion itu totalitas.
 
Persoalan yang sering dihadapi, jika passion itu membuat kita selalu memikirkannya, sementara dalam kehidupan sehari-hari kita tersibukkan oleh pekerjaan kita, maka lama kelamaan kita tidak ingat lagi apa yang menjadi passion kita. Kita akan bekerja sesuai tuntutan pekerjaan dan jika ada waktu luang, entar saat weekend, kita baru melakukan apa yang menjadi hobby kita, bukan passion kita.

Barangkali karena itu, ada orang yang kemudian merasa bahwa ajakan untuk mengikuti passion itu adalah sesuatu yang percuma. Memang, tidak mudah menemukan passion kita. Tidak mudah kita mencari apa yang membuat kita sangat jatuh cinta terhadap sesuatu. Yang terjadi adalah banyak yang kemudian mengira hobbynya adalah passionnya. Ketika itu kemudian menjadi pilihannya untuk bekerja atau berwirausaha, maka akan banyak masalah yang dihadapi. Ingat, hobby hanya sekedar dilakukan di waktu senggang. Belum tentu itu menarik jika dilakukan terus menerus. Hobby itu bersifat menyenangkan, passion belum tentu selalu menyenangkan karena passion membuat kita harus berjuang keras untuk melakukannya. Tapi, dengan passion, kita melakukannya tanpa merasa terpaksa. Ingat, dalam bahasa Inggris kuno, kata passion itu berarti penderitaan (suffering).

Nah, lalu apa yang harus kita lakukan? Kalau kita menyadari perbedaan antara hobby, minat dan passion, maka saran yang harus diingat adalah: ketika kita mencari passion kita, itu bukanlah menemukan apa yang kita sukai, namun melainkan di hal apa Anda siap menderita untuk terus melakukannya. Di sinilah akan muncul determinasi dengan sendirinya. Hobby tidak akan memunculkan determinasi.  Anda akan menemukan passion Anda, ketika Anda ingin melakukan hal itu dan terus menerus Anda tetap usahakan untuk lakukan. Tak peduli apa rintangannya, Anda akan tetap berusaha dan selalu berusaha mengerjakannya. Kalau Anda sudah menyerah, barangkali itu bisa menjadi tanda bahwa itu bukan passion Anda yang sebenarnya. (nur agustinus)


Popular Posts