Ada beberapa jenis pengamat atau pemerhati masalah UFO yang sering membuat diskusi kadang tidak bisa 'nyambung', yaitu:
1. Pengamat berdasarkan agama, dalam hal ini berusaha mencari penjelasan lewat kitab suci agama yang diyakini sebagai kebenaran. Tipe ini suka menggunakan referensi ayat-ayat dalam kitab sucinya. Berdiskusi dengan tipe ini, jika kebetulan tipenya sama (sama-sama pengamat berdasarkan agama/kitab suci yang sama), hasilnya akan cuma saling menguatkan saja, tidak ada adu argumentasi. Akan sulit ketemu jika mereka berasal dari agama yang berbeda.
2. Pengamat UFO yang suka soal penampakan UFO. Tipe ini sangat suka mengumpulkan, mendata atau mencari informasi tentang penampakan UFO. Kisah penampakan adalah hal yang menarik baginya karena berdasarkan data atau informasi dari penampakan (sightings), mereka berusaha menemukan pola, bentuk dan hal-hal yang bisa digali dari hasil laporan yang ada. Mereka juga menyukai berita-berita penampakan maupun pemunculan hal yang berhubungan dengan UFO, misalnya crop circle atau animal mutilation (termasuk chupacabra/penghisap darah hewan ternak).
3. Pengamat UFO berdasarkan pandangan metafisika atau paranormal. Definisi paranormal di sini berkaitan dengan hal yang bersifat metafisika atau dimensi lain, namun tidak menggunakan referensi agama atau kitab suci. Bisa dari mata bathin atau kekuatan serta pandangan metafisika untuk mencari jawaban atas pertanyaan tentang UFO. Hal ini bisa dilakukan dengan kemampuannya sendiri, misalnya lewat kemampuan untuk perjalanan astral (out of body experience) atau lewat channeling (medium atau perantara manusia yang digunakan alien untuk suaranya), atau bertanya kepada orang yang dianggap sebagai 'orang pintar'. Beberapa suka dengan aliran new age, percaya dengan atlantis atau lemuria serta kekuatan kosmis dari dimensi yang lebih tinggi.
4. Pengamat UFO berdasarkan sains eksakta. Tipe ini menggunakan teori-teori ilmu eksakta (fisika, kimia, dll) untuk menjelaskan tentang fenomena UFO. Jika menggunakan teori fisika, maka dimensi lain akan dianggap sebagai paralel universe (atau sejenisnya). Masuk juga dalam kelompok ini yang memiliki pemikiran logis matematis atau dididik dengan dasar keilmuan serta sikap skeptis.
5. Pengamat UFO yang berdasar teori konspirasi. Tipe ini umumnya meyakini UFO itu ada dan berada di antara manusia serta memainkan peranan yang sangat kuat dalam sistem kepemerintahan dunia. Umumnya tidak menggunakan teori-teori ilmiah namun menyukai analisa-analisa dengan pemikiran sendiri melalui kemungkinan-kemungkinan yang dikait-kaitkan dengan masalah UFO. Umumnya tipe ini mudah percaya (believer). Termasuk di antaranya meyakini bahwa Hitler membuat pesawat UFO serta cenderung percaya pada teori hollow earth (bumi berlubang)
6. Pengamat UFO berdasarkan ilmu sosial. Berbeda dengan ilmu eksakta, pengamat UFO ini mencoba menjelaskan fenomena UFO berdasarkan ilmu sosial, misalnya berkaitan dengan masalah antropologi, sosiologi, psikologi, politik dan sejenisnya. Agak mirip dengan penganut teori konspirasi, namun berbeda bahwa umumnya tipe ini lebih rasional dan bukan tipe 'believer' namun cenderung skeptis.
7. Pengamat UFO penggemar teori astronout kuno (ancient astronauts). Dimulai dari ide dari Erich von Daniken dan kemudian oleh Zecharia Sitchin dengan teori tentang Anunnaki serta Planet X. Penganut teori ini menyukai kisah-kisah mitologi serta umumnya mereka menganggap kitab suci sebagai bukti penampakan UFO di masa lalu, meski mereka bukan penganut agama tersebut. Mereka umumnya punya keyakinan (termasuk tipe believer juga atau mudah percaya) bahwa para dewa atau malaikat adalah makhluk luar angkasa. Mereka suka dengan candi-candi, kuil para dewa, temuan arkeologis yang unik dan misterius.
8. Pengamat UFO yang sangat skeptis. Tipe ini menyukai fenomena UFO namun sekaligus tidak mempercayainya. Agak mirip dengan tipe skeptis dari pengamat dengan latar belakang ilmu eksakta, namun tipe ini mudah percaya pada berita bantahan. Misalnya, diberitakan ada penampakan UFO di daerah tertentu. Seandainya ada satu berita saja yang mengatakan bahwa hal itu ternyata adalah lampu sorot, maka dia langsung tidak memepercayainya. Tipe ini cocok untuk menguji keabsahan dari sebuah laporan, namun seringkali mereka mudah percaya dengan hal yang membantah (padahal bantahan itu sendiri belum tentu benar).
Seseorang bisa saja merupakan gabungan lebih dari satu tipe.
* * *