12 Mei 2013

Mau sukses? Ambil resiko! (6/6)

Oleh: Nur Agustinus



Bab 3 buku "Always On Top" ini berjudulkan "Belajar Mengendalikan Ketakutan". Sebuah kutipan terpampang di awal bab ini dari Frank Herbert, "Rasa takut adalah pembunuh pikiran. Ketakutan adalah kiamat kecil yang membawa pada kehancuran." Spencer mengatakan bahwa sebelum kita belajar lebih lanjut tentang cara meraih kesuksesan, kita harus belajar mengendalikan salah satu hal yang paling merusak, suatu hal yang bisa menahan kita dari kemajuan: RASA TAKUT.

Kita tidak akan bisa memiliki pandangan ke depan, merencanakan langkah yang akan kita ambil, menjalankan langkah dalam rencana kita, atau mengambil langkah beresiko guna meraih impian kita, apabila kita memiliki ketakutan akan kegagalan, pendapat negatif, rasa malu atau ketakutan lainnya. Bila Anda masih tak dapat mengendalikan ketakutan Anda, maka Anda tidak akan bisa meraih apapun impian Anda, bahkan sebelum Anda mencoba meraihnya.

Cara untuk memahami hubungan Anda dengan ketakutan Anda adalah dengan melihat bagaimana pemikiran orang lain mempengaruhi keputusan yang Anda ambil. Ini maksudnya adalah, jika kita lebih dikuasai oleh rasa takut, maka omongan orang lain akan lebih mempengaruhi kita untuk membuat kita menghentikan langkah. Tapi kalau kita bisa mengatasi ketakutan ini, maka kita akan jalan terus. Ibarat kata pepatah, "Biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu".

Jangan pernah berpikir bahwa Anda harus benar-benar terbebas dari ketakutan untuk menjadi seorang yang sukses. Ketakutan adalah salah satu bagian dari kehidupan. Ini merupakan sebuah perasaan, bagian dari emosi kita, yang sebenarnya melindungi diri kita dalam proses panjang keberadaan manusia di muka bumi ini. Manusia memiliki perasaan takut, dengan bentuk reaksi fisik melawan atau lari (fight or flight). Kalau di masa lalu, kebanyakan ancaman bagi manusia lebih bersifat fisik, terutama keselamatan hidupnya, kini ancaman yang kita alami berupa ancaman psikologi dan emosi. Ketika ancaman datang, kita membentuk mekanisme pertahanan diri dan hal ini bisa menghambat produktivitas kiuta melalui empat cara, yaitu:
  1. Menghambat tindakan kita
  2. Reaksi yang berlebihan
  3. Merasa sangat tertekan
  4. Marah
Empat bentuk mekanisme pertahanan diri ini sebenarnya membantu kita saat menghadapi ancaman. Tapi kesemuanya membuat kita tidak produktif, entah dalam bentuk tida beraksi apa-apa, atau sebaliknya bahkan berlebihan, stress atau agresif. Banyak orang ketika takut kehilangan reputasinya, justru marah menyerang balik pihak lain. Semua ini merupakan reaksi yang buruk karena biasanya akan menyebabkan penyesalan di kemudian hari, kelelahan yang berlebihan, dan tidak menghasilkan apa-apa.

Berikut adalah lima strategi yang ditawarkan Spencer untuk menghadapi ketakutan:
  1. "Ingatlah! Semua orang juga bisa merasa takut." Seorang juara tidak mempunyai kekebalan alami untuk menangkal ketakutan, namun mereka bisa menata perasaan takutnya sehingga mampu mengendalikan dengan baik. Jadi kuncinya adalah, menyadari bahwa takut itu adalah hal biasa, terjadi pada semua orang, namun bagaimana kita belajar menata perasaan takut ini. Pikiran negatif tersebut sebenarnya bukanlah hal yang menghambat kesuksesan Anda. Hal yang sesungguhnya menghancurkan impian Anda adalah apa yang akan terjadi kemudian, yaitu akibat rasa takut Anda, kepercayaan diri Anda menurun karena Anda tidak mempercayai bahwa Anda bisa sukses.
  2. "Belajar memahami suara dalam diri Anda." Setiap kali kita mau melakukan sesuatu, suara dalam diri kita akan berkata, "Apakah kamu yakin bahwa hal tersebut baik bagimu? Bagaimana jika kamu mengacaukannya? Ingatkah kapan terakhir kali kamu menghadapi resiko yang sama dan pada saat itu kau gagal? Kenapa kamu berpikir bahwa kamu bisa sedangkan orang lain yang telah mencobanya gagal?" Jika Anda tidak segera mengambil inisiatif untuk membatasi suara dalam diri Anda, maka Anda akan dialihkan dari jalan Anda oleh suara tersebut. Tentu, tidak ada yang benar-benar kebal terhadap suara dari dalam diri dan kerusakan yang bisa ditimbulkan olehnya. Saya kemudian ingat dengan "The Law of Attraction", di mana apa yang kita pikirkan, akan membuat hal itu terjadi. Ada contoh menarik yang bisa saya ceritakan saat saya mendampingi mahasiswa ke gunung. Ada seseorang yang sangat khawatir dirinya akan jatuh terpeleset. Justru dari sekian puluh mahasiswa yang ada, dialah satu-satunya yang terpeleset jatuh. Kita harus benar-benar bisa memahami suara dalam diri kita dan jangan terpengaruh olehnya. Spencer menjelaskan, suara dalam diri Anda pastilah berasal dari pengalaman Anda terdahulu. Langkah penting mengatasi suara hati adalah dengan berpikir jernih tentang suatu hal. Suara dalam diri nemiliki peran memperlama hari buruk Anda, menbuat Anda bingung, meragukan diri sendiri, dan takut melakukan suatu tindakan. Ia bagaikan seseorang yang tertawa ketika Anda berada dalam kesulitan. Lalu kita harus bagaimana? Cara paling efektif untuk 'membungkam' suara dari dalam diri adalah dengan tidak melawannya, tidak berdialog dengannya, tidak melawan dengan kerasm dan juga tidak terjebak dalam kebingungan karenanya.
  3. "Jangan memberi sesuatu atau seseorang yang lebih selain apa yang layak didapatkan." Apa maksudnya kalimat ini? Inti dari kalimat ini adalah jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain sebab  ini membuat 'lawan' Anda jauh lebih hebat. Jangan pernah tergoda untuk menganggap kemampuan kita kalah dari orang lain. Jangan merasa terintimidasi oleh prestasi yang dicapai oleh orang lain. Fokuslah pada kemampuan terbaik diri Anda, inilah yang akan membawa Anda ke arah kesuksesan. Kalau Anda memikirkan orang lain, maka Anda akan tergoda untuk menganggap orang lain lebih hebat karena ini dan itu, sementara kita sendiri tidak punya modal yang mendukung. Berhentilah memikirkan orang lain, pusatkan bahwa Anda saat ini berkompetisi dengan diri sendiri, membuktikan kepada diri Anda bahwa Anda bisa.
  4. "Jangan berikan seseorang pekerjaan yang tidak bisa ia tangani." Kalimat ini jika dibaca juga susah dipahami maksudnya. Maksud Spencer, ketika kita memiliki tujuan yang sama dengan orang lain pada situasi yang kompetitif, ingatlah bahwa mereka juga manusia. Prestasi apapun yang dicapai seseorang tidak mungkin abadi dipegang olehnya. Bahkan juara tinju dunia juga tidak akan dipegang oleh satu orang saja. Pasti akan ada masa di mana orang itu "turun" dan digantikan oleh orang lain. Jadi, setiap orang pasti punya kelemahan dan ketika kelemahan itu mulai muncul, maka pasti membuatnya mengalami penurunan. Tapi Anda harus ingat, hal yang sama juga bisa terjadi pada diri Anda. Hal yang penting harus Anda jaga adalah, jangan mudah tergoda, baik oleh pesaing atau sifat jahat seseorang yang membuat Anda harus melawannya. Hal yang harus Anda lakukan adalah menjalankan rencana agar selesai tepat pada waktunya. Itu saja yang penting. Fokuskan pada diri untuk mengembangkan kemampuan dan kapasitas untuk meraih kesuksesan. Ini dengan kata lain mengajarkan agar kita tidak iri hati dengan prestasi orang lain.
  5. "Ketahuilah 'hantu' Anda yang sebenarnya." Apakah Anda takut untuk ditertawakan, takut kehilangan uang, takut kehilangan teman, takut bicara di depan umum, takut ditolak, atau lainnya, cobalah untuk menyadari, apa 'hantu ketakutan' Anda yang sesungguhnya. Hadapi apa yang menghantui pikiran Anda, lalu bayangkan saat Anda harus meraihnya, apakah muncul perasaan yang membuat nyali Anda menciut, yang membuat perut Anda terasa sakit atau dada sesak setiap kali Anda memikirkan hal itu? Banyak orang takut gagal karena menganggap kegagalan itu identik dengan orang yang buruk, orang yang tidak mampu atau terlihat bodoh di mata orang lain. Banyak hal yang membuat orang takut, jadi mengetahui Anda takut apa, merupakan hal yang penting.


Buku "Always On Top" ini terdiri dari 12 bab. Saya hanya mengulas 3 bab saja karena menurut saya, apa yang disampaikan dalam 3 bagian awal ini merupakan dasar yang utama dalam meraih kesuksesan. Dalam bab berikutnya lebih dijelaskan tentang cara untuk membuat rencana sukses, bagaimana menjalankan rencana itu, jangan membatasi pemikiran tentang segala kemungkinan, menjadi seorang yang berpendirian dan bukan seorang yang sempurna, dan lainnya. Termasuk di dalamnya juga ada tips untuk melakukan latihan fisik agar memiliki stamina yang baik. Aristoteles pernah berkata, "Gairah kerja menjadikan pekerjaan sempurna."

Di bagian akhir dari buku ini, Spencer membuat kesimpulan yang berupa 12 langkah agar Anda selalu sukses, yaitu:
  1. Jagalah kesehatan
  2. Selalu meningkatkan kemampuan Anda
  3. Jadilah seorang yang hebat dalam berbagai bidang yang mendasar
  4. Tetaplah maju
  5. Pertahankan tim Anda
  6. Lepaskanlah berbagai hal yang menghambat sukses Anda
  7. Jangan pernah melewatkan satu langkapun dalam rencana Anda
  8. Memelihara pikiran Anda tetap cemerlang
  9. Lejitkan kemampuan Anda
  10. Jangan serakah
  11. Selalu maju
  12. Bergeraklah secara spontan.
Akhir dari buku ini, Spencer menegaskan bahwa sukses adalah sebuah pencapaian, bukan sesuatu yang langsung datang kepada Anda. Setiap kesempatan memberikan kita peluang untuk menjadi seseorang yang terbaik. Karena itu, tangkaplah setiap kesempatan yang ada di depan mata Anda, dan jangan pernah menoleh ke masa lalu. Anda harus berani berkomitmen untuk menyempurnakan dan mengembangkan bakat-bakat yang merupakan pemberian terbesar dari-Nya. Kalaupun dulu Anda telah melewatkan kesempatan yang ada, apabila mendapatkan kesempatan kedua, jalanilah dengan sebaik mungkin. Setiap orang diberi kesempatan untuk menjalani hidup yang luar biasa, ambillah kesempatan tersebut dan jalani dengan baik. Anda akan terkejut dengan apa yang nanti akan Anda raih.

Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 18 November 2012.

Nur Agustinus
Direktur Bina Grahita Mandiri
Pengajar di Universitas Ciputra

Popular Posts