23 Apr 2009

Mindset & The Secret

Seandainya ada orang yang menawari saya untuk ikutan seminar atau workshop LoA (Law of Attraction), jelas saya juga tidak akan mau ikut. Lha training NLP (Neuro-linguistic programming) saja saya malas ikut . Saya tertarik karena saya lihat videonya The Secret. Mungkin seperti banyak orang bilang kalau itu benar sebab bukti ilmiahnya tidak ada atau lemah. Oleh karenanya, itu cuma masalah masuk akal atau tidak. Buat saya, itu masuk akal, sementara buat orang lain tidak.

Kemarin juga waktu ke toko buku, saya bertemu dengan seorang spiritualis. Dia sudah tua sekali tapi suka ke toko buku dan saya tanya ke beliau soal "The Secret". Dia ketawa dan bilang bahwa penjelasannya tidak lengkap dan tidak dibuka semua. Memang, kuncinya ada pada diri kita sendiri dan cara aplikasinya tidak diuraikan secara gamblang, terlebih memang harus ada unsur keyakinan, sementara keyakinan ini bisa berubah dan tidak sama antara satu orang dengan yang lain. Beliau bilang, baca saja bukunya Deepak Chopra dan terapkan The Seven Spiritual Laws of Success". Kalau sudah mempraktekkan itu, maka sudah sakti katanya. Terus saya dianjurkan juga untuk baca bukunya Deepak Chopra yang berjudul "Kitab Rahasia" dan buku "Boundless Healing" karangan Tulku Thondup.

Memang, saya sudah puas dengan keadaan saya seperti sekarang ini. Namun saya ingin hidup saya tidak cuma begini-begini saja. Apalagi, banyak orang kalau bertemu dengan saya mengatakan bahwa saya seharusnya bisa lebih dari sekedar sekarang. Kita bukan cuma hidup dengan mengikuti aliran air. Tapi kita harus melakukan pilihan untuk memilih aliran air yang benar. Tentu saja, kita tidak pernah tahu aliran mana yang benar. Seperti contoh, apakah si A adalah jodoh yang tepat buat menjadi pasangan saya? Apakah usaha ini merupakan pilihan tepat untuk diri saya? Tidak akan ada yang tahu sebelum dicoba. Tapi, beberapa orang tidak ingin mencoba karena khawatir menghabiskan banyak waktu, biaya dan tenaga.

Saya pikir, tidak ada yang salah dengan berpikir secara positif dan menset pikiran kita dengan perasaan yang baik di setiap hari. Sebab, seringkali kalau di pagi hari kita sudah bad mood, maka seharian bisa banyak masalah. Dan kita bisa memilih, apakah kita mau menjadi donald bebek atau si untung.

Saya juga berprinsip bahwa saya tidak perlu ngoyo, rejeki akan datang tanpa perlu dikejar. Saya juga sudah puas dengan keadaan saya sekarang ini. Tapi.... jika saya tidak menset pikiran saya misalnya saya akan menjadi seorang doktor, maka saya tidak akan pernah untuk kuliah di program S3. Apalagi kalau setiap saat saya mau mendaftar saya lantas kepikiran dengan biayanya.... Jadi saya pikir, kalau memang itu yang ingin saya capai, maka saya harus optimis dan yakin bahwa saya bisa melakukannya. Uang dan waktu akan tersedia dengan sendirinya mengikuti keoptimisan saya. Dan betul sekali, bahwa ini tidak ada bukti ilmiahnya, tapi saya yakin ini bukan mistik atau klenik. Itu cuma masalah sugesti diri sendiri dan keberuntungan akan menyertai kita.

Semuanya itu pada awalnya adalah keinginan atau niat. Jika niat ada, maka akan dicari-cari kesempatan untuk mewujudkan niat itu. Namun meski ada kesempatan atau peluang, tapi niat tidak ada, maka kita tidak akan berusaha apa-apa. Niat itulah yang ditanamkan dalam pikiran kita dan alam semesta, whatever istilahnya, akan menyertai apa yang kita inginkan.
(nur agustinus - 5 Nopember 2007)

Popular Posts