Ada sebuah buku
yang sangat menarik yang berjudul dengan Change Your Mindset, Change Your Life. Pengarang
buku ini Carol S. Dweck, mengatakan ada dua jenis mindset. Pertama adalah mindset
yang bersifat tetap atau fixed mindset, dan growth mindset. Apa bedanya? Mari kita
simak bersama-sama.
Pertama, orang yang mempunyai fixed mindset itu ciri-cirinya
biasanya orang itu selalu berusaha untuk sempurna dan biasanya juga takut untuk gagal
sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah seperti itu, harusnya seperti itu. Ini berbeda
dengan seorang yang memiliki mindset untuk bertumbuh di mana dia terus menerus ingin
belajar, selalu ingin mencoba, dan memiliki kualitas untuk yang selalu ditempa, artinya
dia selalu menempa dirinya menjadi lebih baik, dan lebih baik.
Ini adalah perbedaan. Kita bisa melihat dua tipe orang ini yang menunjukkan mana
yang fixed mindset dan mana yang growth mindset. Kita tahu ada banyak sekali dalam
pembahasan tentang gelas yang berisi air namun hanya setengahnya saja. Ada orang
yang mengatakan ini air atau gelas berisi setangah penuh, atau setengah kosong? Ini
juga membedakan minset orang tersebut. Orang yang mengatakan setengah penuh, berbeda
dengan yang mengatakan setengah kosong.
Ada sebuah cerita lain yang berhubungan dengan
mindset ini. Mungkin kita pernah tahu bahwa gajah di sirkus atau mungkin di kebun
binatang itu hanya diikat oleh tali dan dipasang di sebuah pasak. Sebagai seekor
gajah yang sangat besar tentunya dia sangat mudah sekali untuk melepaskan dirinya
dari ikatan itu. Tapi karena gajah itu sudah dari kecil dia diikat seperti itu dan
dia tidak bisa bergerak karena masih kecil, ketika makin besar, makin besar, dia
tetap merasa bahwa dirinya tidak bisa bebas. Ini adalah mindset juga. Gajah yang
sedemikian besar, hanya dengan seutas tali yang kecil takhluk. Dia tidak bisa, tidak
punya keberanian untuk membebaskan dirinya.
Ada banyak cerita lain.Perumpamaan-perumpamaan seperti seekor anak elang yang dirawat
atau hidup di antara anak-anak ayam. Dia tidak tahu bahwa dirinya adalah seekor elang.
Dia melihat elang di langit, oleh teman-temannya atau saudaranya yang lain dikatakan,
“Hati-hati dengan elang di atas itu, dia akan mengambil kamu dan memakan”.
Padahal dia adalah elang. Dan dia tidak akan pernah bisa terbang karena dia berada
di kumpulan para anak-anak ayam itu.
Bagaimana kita mengubah mindset? Inilah yang dijelaskan oleh Carol dalam bukunya
mindset, bahwa kita harus punya mindset betumbuh. Ada orang yang mengatakan bahwa
kecerdasan itu sifatnya tetap, tidak berubah. Orang yang dengan mindset bertumbuh
punya keyakinan yang berbeda. Dia yakin bahwa kecerdasan itu bisa berubah. Dia yakin
bahwa dengan pengalaman, dengan belajar, semuanya bisa berubah. Yang penting adalah
sebuah dorongan hati ingin berubah. Karena tanpa itu perubahan juga tidak akan terjadi.
Orang-orang yang memiliki fixed mindset
atau mindset yang tidak mau berubah, bisanya mereka selalu menjauhi atau menghindari
tantangan. Sangat mudah sekali untuk menyerah. Ada hambatan sedikit sudah langsung
menyerah. Dan buruknya, kalau dia dikritik, cenderung diabaikan atau cenderung tersinggung.
Dan kalau ada tugas, dia akan cenderung memilih tugas-tugas yang mudah. Cenderung
defensif, seperti saya sebutkan tadi mudah tersinggung. Dan yang lebih buruk, berbuat
curang. Ini berbeda dengan orang yang memiliki mindset untuk bertumbuh. Ada hal yang
buruk pada orang-orang yang selalu mengalami kesuksesan yaitu justru orang-orang
ini takut mengahadapi resiko. Mengapa? Karena mereka tidak terbiasa mengahadapi kegagalan.
Banyak orang-orang yang di level, “Kamu itu orang-orang yang hebat, jenius,
rajin”. Justu dalam hal keentrepreneuran mungkin akan mengalami hambatan karena
orang-orang ini justru takut mengahadapi resiko, takut berusaha atau takut sampai
dia kemudian dianggap tidak lagi pintar. Ini adalah sebuah hambatan. Termasuk salah
satu bentuk dari sebuah fixed mindset.
Padahal seorang entrepreneur itu perlu mengembangkan sikap berani mengambil resiko.
Tentunya yang terukur. Berani untuk mengubah. Artinya dia tidak mau sekedar hanya
itu-itu saja. Memberikan sebuah harapan entah bagi dirinya sendiri, keluarganya orang
lain, masyarakat, bangsa, bahwa dengan apa yang dia lakukan bisa membawa sebuah perubahan.
Ini adalah hal-hal yang dibutuhkan atau harus ada pada seorang yang memiliki mindset
bertumbuh. Orang-orang dengan minset bertumbuh mempunyai sikap yang persistance terhadap
usahanya. Dia tidah mudah menyerah. Dia belajar dari kritik-kritik yang dilontarkan
kepadanya. Kritik bukan dianggap sebuah serangan, tetapi jusutru memacunya untuk
introspeksi menghasilkan yang lebih baik karena dia tidak menjauhi tantangan, tetapi
justru dia menghadapi tantangan itu dengan lebih baik.
Bagi orang yang memiliki mindset untuk bertumbuh, kecerdasan itu merupakan hasil
dari tempaan hidup dan selalu punya keinginan untuk mempelajari hal yang baru sehingga
dia tidak mau hanya itu-itu saja. Dia tidak mau terikat dalam keadaan yang status
quo. Dia selalu cari tantangan. Dia adalah pekerja yang keras dan ia bangga katanya.
Kalaupun dia mengahadapi kegagalan, berbeda dengan orang yang mempunyai fixed mindset,
atau mindset yang tidak mau bertumbuh, yang cenderung dia sendiri menyalahkan orang
lain atau pihak lain, atau mengatakan bahwa ini bukan salahku, tapi orang yang memiliki
mindset bertumbuh, dia selalu berkata atau berintrospeksi “Apa yang bsia saya
pelajari dari pengalaman ini?” Ini bedanya.
Nah, bukankah kita ingin menjadi sosok yang memiliki mindset bertumbuh?
Sebab kita jangan terkungkung dalam sebuah mindset yang tidak bertumbuh. Kita harus
yakin bahwa kita memang mau menjadi lebih baik. Artinya, kita percaya bahwa hidup
kita itu tidak sekedar ini-ini saja. Kita percaya bahwa sesuatu itu bisa kita raih
dengan ebih baik. Kita percaya bahwa kita bisa mengubah diri kita. Kita percaya bahwa
kita bisa belajar dari pengalaman. Itu sebabnya gagal sepuluh kali, bangkit sebelas
kali. Dan kegagalan itu kita hadapi dengan sikap yang positif, artinya apa yang bisa
kita pelajari. Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang sama.
Tentu ada beberapa orang yang memiliki mindset yang tidak mau berubah. Ada yang mewujudkannya dalam sikap yang angkuh, tapi ada juga yang negatif. Misalnya ketika dia mengalami kegagalan dia akan mengatakan,
“Ya, saya ini memang bodoh. Saya ini memang tidak bisa”. Nah, sebagai
seorang yang ingin bertumbuh, jangan melakukan hal itu. Kita harus bisa mengubah.
Memang kita mungkin melakukan kesalahan, tapi jangan terpuruk atau jangan kemudian
mengulang-ulang, “Ini adalah salahku”. Atau mungkin sebaliknya, “Ini
bukan salahku”. Tapi apa yang bisa kita pelajari supaya kita melakukan perbaikan,
perbaikan, dan perbaikan.
Inilah yang dikatakan oleh Carol S. Dweck, dalam bukunya. Bahwa, kalau kita bisa
mengubah mindset kita, kita bisa mengubah hidup kita. Kita yakin kalau kita ditanya
apakah Anda tidak ingin bertumbuh? Apakah usaha Anda tidak ingin lebih besar? Semua
orang akan menjawab, “Ya, saya ingin lebih besar. Saya ingin menjadi lebih
baik”. Tapi kadang-kadang kita itu terkungkung sendiri oleh mindset kita. Mindset
inilah yang membatasi. Kita tahu bahwa musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Kalau
itu kita sudah paham. Tapi, kita juga kadang-kadang acah tak acuh atau membiarkan
diri kita terbawa oleh musuh besar kita itu sendiri. Bagaimana kita melakukan perubahan?
Bagaimana kita mempunyai mindset untuk bertumbuh?
Dalam buku ini juga dikatakan kalau kita memiliki mindset yang bertumbuh, kita akan
bisa meraih sukses. Tentu sekali lagi, bukan hal yang mudah. Karena mengubah mindset
itu juga tidak segampang yang diomongkan dalam banyak seminar, training, atau banyak
motivasi-motivasi, tetapi kalau kita punya keyakinan dan punya keinginan yang sangat
besar, sangat sungguh-sungguh, maka itu akan pasti bisa. Saya ingin memberikan satu
contoh dalam buku ini dikatakan bahwa salah satunya adalah rasa malu. “Rasa
malu yang dimiliki manusia dapat mencegah mereka dari upaya mencari teman dan mengembangkan
hubungan”. Padahal kita tahu sebagai seorang entrepreneur, perlu kita itu menjalin
network.
Nah, ada orang yang kemudian mengatakan bahwa, “Ya, saya ini memang tidak
bisa berteman dengan orang lain, saya ini memang tidak bisa memulai percakapan”.
Ini adalah contoh fixed mindset. Dia merasa bahwa dia sudah sejak lahirnya atau ketika
dia saat ini tidak bisa membuat sebuah hubungan dengan orang lain. Padahal kalau
kita punya growth mindset, atau mindset yang bertumbuh, kita punya keyakinan bahwa
kita bisa mengubah diri kita, kita bisa melatih diri kita untuk menjadi lebih percaya
diri, lebih berani menjalin sebuah hubungan, sehingga kita bisa lebih sukses dalam
berentrepreneur.
Kita tahu contoh yang lain, Einstein, fisikawan terkemuka, ketika masih kecil atau
masih sekolah gurunya mengatakan bahwa, “Ah, kamu itu mana bisa sukses? Nilai
pelajaranmu jelek!” Tapi Einstein membuktikan bahwa itu tidak benar. Dia bisa
berubah. Kalau seseorang punya mindset bertumbuh, dia bisa berubah. Itu prinsip yang
penting. Artinya apa? Seringkali kalau kita punya bisnis dan kemudian bertemu dengan
teman, terutama dengan teman lama yang sudah lama tidak berjumpa, kemudian melihat
bahwa kita sudah sukses berbisnis dan kemudian dia mengatakan bahwa, “sebetulnya
kalau saya lihat kamu itu bisa lho lebih sukses dari sekarang”. “Ah,
buat apa? Sekarang saya merasa sudah cukup”. Berarti kembali lagi fixed mindset.
Tapikalau kita yakin bukan sekedar kita cari untung lebih banyak, lebih banyak, lebih
banyak. Bukan. Tapi bagaimana kita punya mindset bahwa kita ini adalah manusia yang
selalu bertumbuh, itu lah yang penting. Mindset bertumbuh itu akan membawa pengaruh
pada keentrepreneuran kita membawa usaha kita menjadi lebih besar. Lebih besar berarti
juga membawa manfaat buat orang lain.
Inilah intisari dari bagaimana kita mempunyai mindset yang bertumbuh. Para entrepreneur yang sukses selalu
mengatakan bahwa mindset itu adalah satu hal yang sangat penting. Jadi, jika Anda ingin mengembangkan usaha, milikilah mindset untuk bertumbuh.
Salam Entrepreneur..