11 Apr 2014

Miliki mindset untuk bertumbuh




Ada sebuah buku yang sangat menarik yang berjudul dengan Change Your Mindset, Change Your Life. Pengarang buku ini Carol S. Dweck, mengatakan ada dua jenis mindset. Pertama adalah mindset yang bersifat tetap atau fixed mindset, dan growth mindset. Apa bedanya? Mari kita simak bersama-sama.

Pertama, orang yang mempunyai fixed mindset itu ciri-cirinya biasanya orang itu selalu berusaha untuk sempurna dan biasanya juga takut untuk gagal sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah seperti itu, harusnya seperti itu. Ini berbeda dengan seorang yang memiliki mindset untuk bertumbuh di mana dia terus menerus ingin belajar, selalu ingin mencoba, dan memiliki kualitas untuk yang selalu ditempa, artinya dia selalu menempa dirinya menjadi lebih baik, dan lebih baik.

Ini adalah perbedaan. Kita bisa melihat dua tipe orang ini yang menunjukkan mana yang fixed mindset dan mana yang growth mindset. Kita tahu ada banyak sekali dalam pembahasan tentang gelas yang berisi air namun hanya setengahnya saja. Ada orang yang mengatakan ini air atau gelas berisi setangah penuh, atau setengah kosong? Ini juga membedakan minset orang tersebut. Orang yang mengatakan setengah penuh, berbeda dengan yang mengatakan setengah kosong. 

Ada sebuah cerita lain yang berhubungan dengan mindset ini. Mungkin kita pernah tahu bahwa gajah di sirkus atau mungkin di kebun binatang itu hanya diikat oleh tali dan dipasang di sebuah pasak. Sebagai seekor gajah yang sangat besar tentunya dia sangat mudah sekali untuk melepaskan dirinya dari ikatan itu. Tapi karena gajah itu sudah dari kecil dia diikat seperti itu dan dia tidak bisa bergerak karena masih kecil, ketika makin besar, makin besar, dia tetap merasa bahwa dirinya tidak bisa bebas. Ini adalah mindset juga. Gajah yang sedemikian besar, hanya dengan seutas tali yang kecil takhluk. Dia tidak bisa, tidak punya keberanian untuk membebaskan dirinya.

Ada banyak cerita lain.Perumpamaan-perumpamaan seperti seekor anak elang yang dirawat atau hidup di antara anak-anak ayam. Dia tidak tahu bahwa dirinya adalah seekor elang. Dia melihat elang di langit, oleh teman-temannya atau saudaranya yang lain dikatakan, “Hati-hati dengan elang di atas itu, dia akan mengambil kamu dan memakan”. Padahal dia adalah elang. Dan dia tidak akan pernah bisa terbang karena dia berada di kumpulan para anak-anak ayam itu.

Bagaimana kita mengubah mindset? Inilah yang dijelaskan oleh Carol dalam bukunya mindset, bahwa kita harus punya mindset betumbuh. Ada orang yang mengatakan bahwa kecerdasan itu sifatnya tetap, tidak berubah. Orang yang dengan mindset bertumbuh punya keyakinan yang berbeda. Dia yakin bahwa kecerdasan itu bisa berubah. Dia yakin bahwa dengan pengalaman, dengan belajar, semuanya bisa berubah. Yang penting adalah sebuah dorongan hati ingin berubah. Karena tanpa itu perubahan juga tidak akan terjadi.

Orang-orang yang memiliki fixed mindset atau mindset yang tidak mau berubah, bisanya mereka selalu menjauhi atau menghindari tantangan. Sangat mudah sekali untuk menyerah. Ada hambatan sedikit sudah langsung menyerah. Dan buruknya, kalau dia dikritik, cenderung diabaikan atau cenderung tersinggung. Dan kalau ada tugas, dia akan cenderung  memilih tugas-tugas yang mudah. Cenderung defensif, seperti saya sebutkan tadi mudah tersinggung. Dan yang lebih buruk, berbuat curang. Ini berbeda dengan orang yang memiliki mindset untuk bertumbuh. Ada hal yang buruk pada orang-orang yang selalu mengalami kesuksesan yaitu justru orang-orang ini takut mengahadapi resiko. Mengapa? Karena mereka tidak terbiasa mengahadapi kegagalan. Banyak orang-orang yang di level, “Kamu itu orang-orang yang hebat, jenius, rajin”. Justu dalam hal keentrepreneuran mungkin akan mengalami hambatan karena orang-orang ini justru takut mengahadapi resiko, takut berusaha atau takut sampai dia kemudian dianggap tidak lagi pintar. Ini adalah sebuah hambatan. Termasuk salah satu bentuk dari sebuah fixed mindset.

Padahal seorang entrepreneur itu perlu mengembangkan sikap berani mengambil resiko. Tentunya yang terukur. Berani untuk mengubah. Artinya dia tidak mau sekedar hanya itu-itu saja. Memberikan sebuah harapan entah bagi dirinya sendiri, keluarganya orang lain, masyarakat, bangsa, bahwa dengan apa yang dia lakukan bisa membawa sebuah perubahan. Ini adalah hal-hal yang dibutuhkan atau harus ada pada seorang yang memiliki mindset bertumbuh. Orang-orang dengan minset bertumbuh mempunyai sikap yang persistance terhadap usahanya. Dia tidah mudah menyerah. Dia belajar dari kritik-kritik yang dilontarkan kepadanya. Kritik bukan dianggap sebuah serangan, tetapi jusutru memacunya untuk introspeksi menghasilkan yang lebih baik karena dia tidak menjauhi tantangan, tetapi justru dia menghadapi tantangan itu dengan lebih baik.

Bagi orang yang memiliki mindset untuk bertumbuh, kecerdasan itu merupakan hasil dari tempaan hidup dan selalu punya keinginan untuk mempelajari hal yang baru sehingga dia tidak mau hanya itu-itu saja. Dia tidak mau terikat dalam keadaan yang status quo. Dia selalu cari tantangan. Dia adalah pekerja yang keras dan ia bangga katanya. Kalaupun dia mengahadapi kegagalan, berbeda dengan orang yang mempunyai fixed mindset, atau mindset yang tidak mau bertumbuh, yang cenderung dia sendiri menyalahkan orang lain atau pihak lain, atau mengatakan bahwa ini bukan salahku, tapi orang yang memiliki mindset bertumbuh, dia selalu berkata atau berintrospeksi “Apa yang bsia saya pelajari dari pengalaman ini?” Ini bedanya.

Nah, bukankah kita ingin menjadi sosok yang memiliki mindset bertumbuh? Sebab kita jangan terkungkung dalam sebuah mindset yang tidak bertumbuh. Kita harus yakin bahwa kita memang mau menjadi lebih baik. Artinya, kita percaya bahwa hidup kita itu tidak sekedar ini-ini saja. Kita percaya bahwa sesuatu itu bisa kita raih dengan ebih baik. Kita percaya bahwa kita bisa mengubah diri kita. Kita percaya bahwa kita bisa belajar dari pengalaman. Itu sebabnya gagal sepuluh kali, bangkit sebelas kali. Dan kegagalan itu kita hadapi dengan sikap yang positif, artinya apa yang bisa kita pelajari. Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang sama.

Tentu ada beberapa orang yang memiliki mindset yang tidak mau berubah. Ada yang mewujudkannya dalam sikap yang angkuh, tapi ada juga yang negatif. Misalnya ketika dia mengalami kegagalan dia akan mengatakan, “Ya, saya ini memang bodoh. Saya ini memang tidak bisa”. Nah, sebagai seorang yang ingin bertumbuh, jangan melakukan hal itu. Kita harus bisa mengubah. Memang kita mungkin melakukan kesalahan, tapi jangan terpuruk atau jangan kemudian mengulang-ulang, “Ini adalah salahku”. Atau mungkin sebaliknya, “Ini bukan salahku”. Tapi apa yang bisa kita pelajari supaya kita melakukan perbaikan, perbaikan, dan perbaikan.

Inilah yang dikatakan oleh Carol S. Dweck, dalam bukunya. Bahwa, kalau kita bisa mengubah mindset kita, kita bisa mengubah hidup kita. Kita yakin kalau kita ditanya apakah Anda tidak ingin bertumbuh? Apakah usaha Anda tidak ingin lebih besar? Semua orang akan menjawab, “Ya, saya ingin lebih besar. Saya ingin menjadi lebih baik”. Tapi kadang-kadang kita itu terkungkung sendiri oleh mindset kita. Mindset inilah yang membatasi. Kita tahu bahwa musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Kalau itu kita sudah paham. Tapi, kita juga kadang-kadang acah tak acuh atau membiarkan diri kita terbawa oleh musuh besar kita itu sendiri. Bagaimana kita melakukan perubahan? Bagaimana kita mempunyai mindset untuk bertumbuh?

Dalam buku ini juga dikatakan kalau kita memiliki mindset yang bertumbuh, kita akan bisa meraih sukses. Tentu sekali lagi, bukan hal yang mudah. Karena mengubah mindset itu juga tidak segampang yang diomongkan dalam banyak seminar, training, atau banyak motivasi-motivasi, tetapi kalau kita punya keyakinan dan punya keinginan yang sangat besar, sangat sungguh-sungguh, maka itu akan pasti bisa. Saya ingin memberikan satu contoh dalam buku ini dikatakan bahwa salah satunya adalah rasa malu. “Rasa malu yang dimiliki manusia dapat mencegah mereka dari upaya mencari teman dan mengembangkan hubungan”. Padahal kita tahu sebagai seorang entrepreneur, perlu kita itu menjalin network.

Nah, ada orang yang kemudian mengatakan bahwa, “Ya, saya ini memang tidak bisa berteman dengan orang lain, saya ini memang tidak bisa memulai percakapan”. Ini adalah contoh fixed mindset. Dia merasa bahwa dia sudah sejak lahirnya atau ketika dia saat ini tidak bisa membuat sebuah hubungan dengan orang lain. Padahal kalau kita punya growth mindset, atau mindset yang bertumbuh, kita punya keyakinan bahwa kita bisa mengubah diri kita, kita bisa melatih diri kita untuk menjadi lebih percaya diri, lebih berani menjalin sebuah hubungan, sehingga kita bisa lebih sukses dalam berentrepreneur.

Kita tahu contoh yang lain, Einstein, fisikawan terkemuka, ketika masih kecil atau masih sekolah gurunya mengatakan bahwa, “Ah, kamu itu mana bisa sukses? Nilai pelajaranmu jelek!” Tapi Einstein membuktikan bahwa itu tidak benar. Dia bisa berubah. Kalau seseorang punya mindset bertumbuh, dia bisa berubah. Itu prinsip yang penting. Artinya apa? Seringkali kalau kita punya bisnis dan kemudian bertemu dengan teman, terutama dengan teman lama yang sudah lama tidak berjumpa, kemudian melihat bahwa kita sudah sukses berbisnis dan kemudian dia mengatakan bahwa, “sebetulnya kalau saya lihat kamu itu bisa lho lebih sukses dari sekarang”. “Ah, buat apa? Sekarang saya merasa sudah cukup”. Berarti kembali lagi fixed mindset. Tapikalau kita yakin bukan sekedar kita cari untung lebih banyak, lebih banyak, lebih banyak. Bukan. Tapi bagaimana kita punya mindset bahwa kita ini adalah manusia yang selalu bertumbuh, itu lah yang penting. Mindset bertumbuh itu akan membawa pengaruh pada keentrepreneuran kita membawa usaha kita menjadi lebih besar. Lebih besar berarti juga membawa manfaat buat orang lain.

Inilah intisari dari bagaimana kita mempunyai mindset yang bertumbuh. Para entrepreneur yang sukses selalu mengatakan bahwa mindset itu adalah satu hal yang sangat penting. Jadi, jika Anda ingin mengembangkan usaha, milikilah mindset untuk bertumbuh.

Salam Entrepreneur..

Popular Posts