17 Jan 2014

3 Masalah Dalam Mengembangkan Wirausaha

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menguraikan tiga masalah yang membuat pengembangan wirausaha di Indonesia cukup tersendat. Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya 400.000 orang jauh dari jumlah yang diharapkan yang idealnya mempunyai 2 juta wirausaha.

"Tersendatnya wirausaha di Indonesia karena tiga persoalan pokok," kata Muhaimin di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Selasa (25/12/2012).

Faktor pertama yang menghambat adalah banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia. Dengan banyak masuk barang impor secara otomatis mengganggu sisi kreatifitas calon wirausaha baru di Indonesia.

"Barang impor banyak dan merajalela dan menutup sisi kreatif. Seperti Industri pengganti gula sekarang ini muncul pemanis dari bahan singkong. Ini dari Amerika dan Cargill yang membuat. Mereka berproduksi di Indonesia tetapi untuk jual ke Indonesia. Kepada para calon wirausaha mengerti betul peluang ini," jelas Muhaimin.

Faktor lain yang menjadi penghambat adalah permodalan. Menurut Muhaimin faktor ini sangat penting untuk membantu wirausaha menjadi berkembang.

"Problem kita itu permodalan yang mudah dan cepat dan menimbulkan perputaran yang saling percaya melalui KUR. Tetapi pada tingkat penetapan bunga dan pertumbuhan masih sulit. Akses kepada perbankan dan permodalan harus didapat. Karena kita mempunyai keunggulan pada industri kreatif," imbuhnya.

Faktor yang ketiga adalah kesenjangan antara kurikulum formal dengan keahlian siswa. Muhaimin telah mengkoordinasikan masalah ini dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M.Nuh untuk menyiapkan kurikulum pendidikan yang mendekatkan pendidikan dengan keahlian yang dimiliki oleh peserta didik.

"Problem penyiapan kurikulum pendidikan yang formal dan keahlian peserta didik harus dilakukan. Saya sudah berbicara dengan M.Nuh yang saat ini hubungan lulusan pendidikan formal dengan kebutuhan tenaga kerja ada kesenjangan. Kita harus dekatkan dan perbaiki hal-hal ini," tandas Muhaimin.
(wij/ang)

Sumber: Finance Detik

Popular Posts