13 Jul 2013

Membina hubungan yang sehat

Siapa yang tak ingin membina hubungan yang baik dengan orang lain, khususnya dengan teman, keluarga dan pasangannya? Kalau ditanya, apa kunci terjalinnya hubungan yang baik? Banyak orang menjawab bahwa kepercayaan, komunikasi, terbukaan, kejujuran dan komitmen adalah hal yang penting. Ya, hal itu adalah untuk menjaga sebuah hubungan agar bisa langgeng dengan baik.

Sebuah hubungan antar manusia pada dasarnya mengharapkan adanya sebuah pertumbuhan. Hubungan yang tidak sekedar begitu-begitu saja, namun ada hal yang bisa membuat makna. Sebuah hubungan tanpa makna akan menjadi kering dan membosankan. Lalu, bagaimana kita menjalin sebuah hubungan yang sehat? Hubungan ini tidak terbatas pada hubungan antara sepasang kekasih, tapi bisa juga antar teman, antara guru dengan muridnya, antar pimpinan dengan bawahannya, atau lain sebagainya.

Ada empat hal yang dibutuhkan manusia untuk tumbuh. Untuk menjadi pribadi yang bertumbuh, kita butuh kondisi dan lingkungan tertentu. Kadangkala, situasi yang tidak tepat membuat seseorang bukannya bertumbuh melainkan menderita.

Pertama, hubungan yang sehat adalah hubungan yang bisa membuat tertawa. Ada suasana yang menghibur. Kita tidak boleh mengabaikan hal ini. Dalam sebuah hubungan perlu ada entertaining. Tapi, bagaimana kalau kita memang tidak pandai melawak? Bagaimana kalau kita memang tidak tampak lucu? Sebenarnya ada banyak cara membuat hubungan ini menyegarkan dan menghibur. Saya yakin tiap manusia punya rasa humor dan menyukai hiburan. Manfaatkan waktu luang dengan berkomunikasi yang bisa membuat tertawa, menonton bersama, menikmati waktu yang menyenangkan. Ini sangat penting karena hubungan yang tidak menghibur akan menjadi kaku dan kering. Coba bandingkan teman-teman Anda yang bisa menghibur Anda dengan yang tidak, maka siapakah yang lebih Anda sukai untuk diajak makan siang bersama?

Yang kedua adalah, hubungan yang sehat adalah yang bisa memberi dukungan dan saling memberi dorongan. Ada orang tertentu yang bahkan bisa membuat kita patah semangat. Hubungan dengan orang seperti ini jelas tidak sehat. Tapi kalau kita bisa mendapatkan pasangan atau teman yang memberikan motivasi dan dukungan, maka hidup kita akan lebih bergairah. Untuk membina hubungan yang sehat, sebaiknya Anda juga membiasakan diri untuk selalu mendukung teman atau pasangan Anda. Jadi, kunci yang kedua adalah supporting.

Lalu, apa kunci yang ketiga? Pernahkah Anda berhubungan dengan seseorang yang membuat ide-ide kreatif Anda muncul? Atau mungkin Anda menjadi makin bersemangat untuk melakukan hal-hal baru? Orang seperti ini adalah yang mampu membuat Anda melakukan hal-hal yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Hubungan yang sehat juga membutuhkan hal ini. Inilah kemampuan inspiring, atau bagaimana dalam hubungan tersebut terjadi proses saling menginspirasi.

Orang yang bisa mengispirasi dan membawa perubahan biasanya akan selalu kita kenang. Kita bisa memperoleh inspirasi dari sebuah novel, film atau ucapan seseorang. Memberi inspirasi juga bisa dilakukan melalui tindakan. Coba Anda pikirkan, siapa-siapa saja orang yang bisa memberi inspirasi bagi Anda? Saya yakin orang tersebut akan membuat hidup Anda lebih bergairah. Nah, bagaimana kita membuat diri kita juga bisa memberi inspirasi bagi teman, pasangan dan keluarga kita.

Kunci yang keempat, yang tak kalah pentingnya untuk membina hubungan yang sehat adalah sikap saling menghargai. Yang dimaksud di sini adalah ucapan dan tindakan yang appreciating. Apresiasi adalah sebuah bentuk respons yang mempunyai hubungan timbal balik antara dua pihak yang saling berkaitan. Apresiasi itu membutuhkan adanya perhatian, kesungguhan hati untuk memberikan penilaian.

Kadang kala, kesalahan terjadi ketika memberi komentar dengan asal-asalan. Misalnya saat anak ingin menunjukkan hasil karya gambarnya, kemudian mengatakan, “wah, bagus sekali.” Tapi melihat lukisannya hanya sepintas, tidak sungguh-sungguh. Ini sering tidak disadari, karena apresiasi itu membutuhkan kesungguhan hati dan upaya memperhatikan. Di sini butuh empati yang besar untuk bisa merasakan dan menghargai hasil orang lain.

Mari kita introspeksi diri, apakah kita sendiri telah menjadi seorang yang bisa entertaining, supporting, inspiring dan appreciating bagi orang lain? Jika ya, belum terlambat untuk berubah memperbaiki diri, sekaligus nantinya akan membuat hubungan Anda dengan orang lain juga semakin baik dan menyenangkan.

 [nur agustinus]



Popular Posts