12 Mei 2013

Lima penyebab usaha runtuh




Ada lima hal yang menyebabkan usaha yang Anda rintis akhirnya kandas dan mengalami masalah. Retailtoolbox dalam artikelnya yang berjudul “Top 5 Retail Killers“ mengemukakan ada 5 hal yang paling sering menyebabkan perusahaan ritel terseok-seok.  Perusahaan ritel di Australia,  sekitar 14% berguguran setiap tahunnya.  Bahkan di Amerika, sekitar 40% usaha ritel yang menguntungkan sekalipun, tetap runtuh.  Biasanya ini disebabkan karena kesalahan manajemen dalam hal:

1. Run Out of Cash
2. Inventory Out of Control
3. Failure to Control Gross Margin
4. Expenses out of Control
5. Growing too quickly:
Lima hal ini memang merupakan penyakit yang sering dialami pengusaha ritel. Pengalaman saya dalam berbisnis ritel juga menemui hal-hal seperti ini. Berikut penjelasannya masing-masing berdasarkan pengalaman saya di bidang usaha ritel:

1. Kehabisan uang kas

Anda mungkin pernah mengalami, ingin membeli sesuatu tidak bisa karena uang kurang atau habis. Setiap perusahaan pasti punya kewajiban untuk membayar tagihan maupun biaya lainnya, termasuk utang jika ada. Bagaimana kalau uang tidak ada di kas? Masalah ini menyangkut cash flow.  Penyebab habisnya uang kas ini bisa macam-macam. Bisa karena modal yang kurang atau terbatas, bisa juga penggunaan uang yang untuk keperluan pribadi. Bahkan yang sering tak disadari adalah, banyak penjualan terjadi namun pelanggan tidak membayar secara tunai alias masih menunggak atau utang. Ini bisa menyebabkan kita kehabisan uang dan tidak baik bagi kesehatan usaha kita. Ibarat kita kurang darah, lama-lama bisa lemas dan berbahaya bagi kelangsungan hidup usaha kita.

2. Persediaan barang tidak terkendali

Salah satu hal penting dalam usaha ritel adalah persediaan barang. Masalah yang terjadi adalah manajemen persediaan yang buruk. Entah pengelolaannya yang tidak cermat sehingga menyebabkan banyak kehilangan atau kerusakan tanpa diketahui, atau bisa juga kita membeli persediaan toko yang keliru. Misalnya ditawari barang yang murah, namun ternyata susah dijual akibatnya numpuk dan ini membuat barang mati, yang tentunya berakibat pada kerugian keuangan kita. Persediaan yang buruk juga membuat kita kehabisan barang dagangan sementara seharusnya permintaan pelanggan banyak. Akibatnya pelanggan kecewa dan membeli ke toko lain.

3. Gagal mengontrol margin keuntungan

Keuntungan usaha tergantung dari seberapa besar margin penjualan. Dengan kata lain, antara pendapatan dengan biaya harus lebih besar pendapatan. Problemnya, seringkali biaya membengkak, sementara harga barang yang dijual ternyata menurun.  Ini menyebabkan kondisi toko tidak sehat.  Kekeliruan lain misalnya tidak memasukkan biaya-biaya tertentu ke dalam biaya operasional, termasuk biaya penyusutan peralatan yang dibeli. Dengan kata lain, nampaknya saja sudah mendapatkan keuntungan namun ternyata tidak.  Belum lagi kemungkinan persaingan keras yang menyebabkan untuk beberapa hal harus menurunkan harga, menyebabkan kerugian yang membahayakan kelangsungan usaha.

4. Pengeluaran di luar kendali

Usaha Anda menunjukkan tanda-tanda yang bagus sehingga Anda kemudian melakukan pembelian barang-barang dan peralatan yang di luar perencanaan.  Ada uang lebih, sementara tergoda untuk membeli sesuatu yang diinginkan, membuat pengeluaran yang tak terkendali. Pengeluaran tak terkendali bisa juga karena penambahan pegawai yang berlebihan, tidak hemat dalam operasional, atau pengeluaran lain yang bersifat pribadi. Penting untuk membedakan uang usaha toko dengan uang pribadi, serta melakukan penganggaran biaya selama setahun ke depan agar tidak terjadi pengeluaran yang tak terkendali.

5. Tumbuh terlalu cepat.

Siapa yang tidak ingin usaha kita berkembang dengan cepat? Ya, tapi ini juga bisa memberi dampak yang berbahaya. Tumbuh dengan cepat selalu membuat kita tergoda untuk membuka cabang. Ini karena toko biasanya punya keterbatasan radius pelanggannya. Jadi cara untuk menambah pendapatan dan pelanggan adalah membuka cabang di tempat lain. Tapi, persoalannya sering kali kalau tidak disiapkan dengan baik, maka akan membuat berantakan dan cabang-cabang yang ada bisa menjadi benalu. Belum lagi kalau sistem yang ada masih tidak bagus serta belum didukung dengan tim yang handal. Memang tidak mudah memperoleh tim kerja yang profesional. Untuk itu, tumbuh terlalu cepat perlu disikapi dengan bijaksana.


Referensi: http://www.retailtoolbox.com.au/how-to-guides/manage-and-plan-better/top-5-retail-killers

Popular Posts