8 Jan 2013

Proyek Stargate

Proyek Stargate

Oleh: Nur Agustinus


Jika Anda mendengar kata “Stargate”, maka akan mengingat sebuah film sci-fi berjudul sama tentang sebuah artefak alien yang bisa digunakan untuk bepergian ke planet lain dalam sekejap. Semacam membuat “wormhole” atau lubang cacing, di mana seseorang masuk lewat stargate A akan muncul di stargate B yang lokasinya sangat jauh karena berada di planet gugusan bintang lain.

Namun proyek Stargate yang akan dibahas di sini berbeda dengan yang ada di film. Informasi yang ada di Wikipedia menyebutkan bahwa proyek Stargate adalah sebuah nama sandi salah satu dari beberapa proyek yang dibentuk oleh pemerintah federal Amerika Serikat untuk menginvestigasi realita, potensi militer dan aplikasi dalam negeri dari fenomena paranormal, khususnya “remote viewing” yaitu kemampuan mental untuk “melihat” kejadian, tempat, atau informasi dari jarak yang sangat jauh. Proyek ini aktif sejak tahun 1970an hingga 1995, dan menindak lanjuti riset awal di bidang psikik yang dilakukan di Stanford Research Institute (SRI), American Society for Psychical Research, dan tempat lain yang melibatkan penelitian laboratorium di bidang paranormal.

Mereka yang memiliki kemampuan remote viewing, bisa menggambarkan keadaan suatu tempat, bangunan atau pemandangan tertentu dari jarak jauh dengan kekuatan mentalnya. Mereka bisa mengetahui kondisi-kondisi geografis di suatu wilayah meskipun belum pernah melihatnya, apalagi mengunjunginya, seolah-olah mereka mengerti benar wilayah tersebut.

Russel Targ dan Hal Puthoff , ilmuwan yang melakukan penelitian di Stanford Research Institute, melakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan hal itu. Ada beberapa tahap eksperimen yang dilakukan. Pertama, mereka memilih beberapa subjek penelitian berupa orang-orang yang sangat tertarik dengan eksperimen tersebut. Kedua, subjek penelitian diberitahu bahwa remote viewing adalah kemampuan yang sangat umum dimiliki orang. Ketiga, kontrak singkat dibuat dimana subjek setuju bahwa dalam waktu tertentu, satu atau beberapa peneliti akan keluar laboratorium, dan datang secara acak ke suatu tempat tertentu dan berada disana selama sekitar 15 menit untuk melihatnya, memikirkannya, menyentuhnya dan lainnya. Subjek diberi kesempatan untuk secara fisik berinteraksi dengan peneliti tersebut. Keempat, peneliti lain bersama subjek, berada di dalam laboratorium dan merekam kesan yang didapatkan subjek. Baik peneliti maupun subjek tahu bahwa peneliti yang keluar berada dalam radisu 20-30 menit naik kendaraan. Kelima, setelah kembali dari lokasi, peneliti yang keluar itu mengajak subjek ke lokasi sebenarnya untuk mencocokkan dengan kesan yang diperoleh subjek. Hasilnya, banyak kesan-kesan subjek cukup akurat.

Harold "Hal" Puthoff dan Russel Targ (kanan)

Hasil ini tentu saja menarik perhatian militer. Keseriusan terhadap hal ini dapat dilihat dari banyaknya riset yang dilakukan, lebih khusus lagi untuk kepentingan militer dan intelijen. Di Amerika banyak buku telah ditulis tentang pemanfaatan kemampuan Remote Viewing (RV) ini untuk kepentingan CIA maupun militer.
Jim Schnabel dalam bukunya "Remote Viewers: The Secret History of America's Psychic Spies" yang terbit pada tahun 1997 menguraikan berbagai informasi tentang program militer Amerika Serikat dalam penggunaan RV. Fenomena RV sendiri pertama kali diungkap oleh Upton Sinclair dalam buku ”Mental Radio” (1971), yang menceritakan eksperimen Sinclair dengan istrinya.  Eksperimen dilakukan dengan menggunakan 100 gambar berbeda yang dilihat istrinya bukan melalui penglihatan fisik (mata) secara langsung, tetapi melalui RV. Sinclair sendiri merasa heran dan takjub dengan hasil yang diperoleh dari eksperimennya. "Saya tidak tahu mengapa atau bagaimana itu terjadi, tetapi saya telah melihat istriku melakukan hal tersebut sangat sering, dengan begitu banyak fenomena yang berkaitan, di mana saya tahu di sana ada suatu hal yang terjadi namun tak dapat dijelaskan, dan saya berpikir orang seharusnya mengetahui tentang hal itu," katanya mengomentari hasil eksperimennya sendiri.

 Proyek Stargate mendesain sebuah protokol untuk membuat penelitian di bidang “clairvoyance” dan “out-of-body experiences” (OBE) lebih ilmiah dan meminimalkan kemungkinan gangguan dan ketidakakuratan. Kata "remote viewing" dipakai untuk menggambarkan pendekatan ke arah “clairvoyance”. Stargate hanya menerima misi setelah seluruh upaya intelijen, metode dan pendekatan lain dilakukan dan kehabisan upaya. Pada puncaknya, Stragte memiliki 14 laboratorium riset remote viewing.

Apa itu clairvoyance? Kata ini berasal dari abad 17 di Perancis, dengan kata “clair” yang berarti "clear" atau jernih dan “voyance” yang berarti "visibility" atau kemampuan melihat. Jadi pengertian umum adalah kemampuan melihat jernih atau secara jelas.  Dengan kata lain, nampak sebagai sebuah kemampuan untuk memperoleh informasi tentang sebuah obyek, lokasi atau kejadian lain melalui penginderaan yang di luar indera biasa. Dalam penelitian, sering disebut sebagai bentuk dari ESP (extra-sensory perception). Seseorang yang mengatakan bahwa dirinya mempunya kemampuan clairvoyance biasanya disebut sebagai seorang clairvoyant ("one who sees clear").

Penelitian tentang clairvoyance mendapat dukungan dana, baik dari pemerintah Amerika Serikat maupun Rusia selama dan setelah perang dingin. Kedua pemerintah berdaya upaya memaksimalkannya sebagai salah satu alat intelijen (kegiatan mata-mata).

Di Stanford Research Institute, pada tahun 1972, Harold Puthoff dan Russell Targ melakukan studi secara serius untuk menguji partisipan yang memiliki kemampuan melihat jarak jauh ini yang benar-benar akurat. Salah satu yang terpilih adalah Pat Price, seorang mantan petugas polisi dari Burbank, California. Pat Price berpartisipasi selama era perang dingin pada eksperimen remote viewing, termasuk dalam proyek SCANATE dan Star Project. Bekerja dengan peta dan fotografi yang disediakan oelh CIA, Price menyatakan bahwa dia bisa meneria informasi dari fasilitas yang ada di belakang garis pertahanan Soviet.  Salah satu yang paling terkenal adalah sketsa yang dibuatnya tentang sebuah derek dan kerangka peluncuran ternyata sangat cocok saat dikonfirmasi dengan hasil foto intelijen CIA. Sejak saat itu, pernyataan-pernyataannya diperhatikan dengan sangat serius oleh CIA.
Christopher Green, Pat Price, and Hal Puthoff. (kiri ke kanan)

Apa hubungan antara remote viewing ini dengan masalah UFO atau alien? Price meyakini bahwa aliens telah mendirikan empat pangkalan bawah tanah di bumi. Ia menawarkan laporan tentang lokasi-lokasi ini ke Harold E. Puthoff, mantan dari SRI International, pimpinan penyelidik ilmiah untuk Proyek SCANATE (scan by coordinate).

Ketika Lt. Fredrick Holmes'Skip' Atwater mulai ikut dalam US Army Remote Viewing Star Gate program di tahun 1978, awalnya ia tidak menduga bahwa ia akan ditugaskan untuk menyeldiki lebih jauh sebuah target seperti pangkalan bawah tanah UFO.  Untuk tugas ini, Atwater bekerja sama dengan Targ dan Puthoff di SRI serta dengan serius mempelajari pernyataan yang dibuat oleh Pat Price.

Mantan direktur CIA, Stansfield Turner, mendeskripsikan Pat Price sebagai, “seseorang yang dapat melihat apa yang tengah terjadi di mana saja di dunia ini melalui kekuatan psikirannya.”
Stansfield Turner di sampul majalah Time

Informasi tentang pangkalan UFO ini dimulai di suatu hari di tahun 1973. Price berjalan menuju kantor Puthoff, melempar sebuah dokumen ke mejanya dan berkata, “Kamu mungkin tertarik pada pangkalan UFO.”

Pat Price sendiri meninggal dunia dengan sebab yang misterius pada tanggal 14 Juli 1975. Apa yang ada dalam dokumen yang diterima oleh Puthoff? Sejauh mana informasi ini akurat? Puthoff memberikan dokumen yang sama ke Atwater di awal tahun 1980an, sembari berkata, “Kamu mungkin tertarik dengan ini.” Penting untuk diketahui bahwa informasi yang disampaikan oleh Pat price ini dilihat olehnya tanpa melalui protokol yang berlaku dan hasilnya tidak secara resmi dilaporkan serta Price tidak menggunakan amplop yang tersegel.

Laporan Price menyatakan bahwa tujuan utama dari pangkalan UFO bawah tanah ini adalah untuk mempekuat BTL (Bilateral tubal ligation) implant, mengangkut anggota rekrut baru dan melakukan fungsi pengawasan secara menyeluruh. Price juga melaporkan bahwa pangkalan itu didiami oleh makhluk seperti kita, homosapiens, namun berbeda dalam jantung, paru-paru dan mata. Ia melaporkan di tempat itu sangat dijaga untuk tidak sampai ditemukan dan memiliki teknologi yang sangat canggih. Ia juga mencatat bahwa mereka menggunakan “transfer pikiran untuk mengendalikan gerakan kita.”
Lalu, di mana pangkalan bawah tanah alien ini berada?

Empat lokasi yang ditunjuk oleh Pat Price adalah pegunungan Perdido di sebelah utara Spanyol, pegunungan Inyangani di Zimbabwe, pegunungan Hayes di  Alaska dan pegunungan Ziel di Australia .

Apa yang ada di Pegunungan Perdido?  Lokasi pangkalan yang pertama ini terletak di pegunungan Pyrenees , antara Perancis dan Spanyol.

“Sebuah kumpulan gua yang terkenal di Pyrenees terdapat lukisan pra-sejarah tentang ancient astronaut dan pesawat ruang angkasa,” Atwater menjelaskan. “Dan di sana juga tercatat sejumlah kasus penampakan UFO.”

Pegunungan Perdido, atau Pegunungan  Perdu, memiliki ketinggian 3.352 m dan termasuk yang tertinggi ketika di Pyrenees . Price melaporkan bahwa pangkalan utama dijaga sekitar perimeter 2 mil dengan detektor. Sejumlah pesawat berada di tempat peluncuran dan terlihat seperti menggunakan sistem propulsi medan elektromagnetik.

Pangkalan bawah tanah yang dikemukakan oleh Price berikutnya terletak di lokasi pegunungan Inyangani, pegunungan tertinggi (2.592 m) di Zimbabwe , Afrika.

“Sebenarnya, di situ lebih banyak difungsikan sebagai pusat teknologi dan pemeliharaan,” kata Price. “Pangkalan ini terlihat seperti tempat pemeriksaan dan pemeliharaan unit. Saya melihat banyak peralatan suku cadang. Bagian-bagian  tertentu disambung dengan semacam las di dalam sebuah area hampa udara dengan bagian jendela, kemudian disatukan. Semacam bubuk putih keabu-abuan dioleskan kedua bagian kemudian disatukan.”

Lokasi berikutnya ada di pegunungan Hayes , Alaska . Tempat itu nampaknya merupakan sebuah pusat geologi dan cuaca dan memiliki sistem keamanan yang mirip dengan temuan terdahulu. Ia mendeskripsikan “perlengkapan komputer” yang dilengkapi dengan sebuah “oskiloskop” di mana ada kotak kecil dengan antenna yang bisa berputar di atas puncak gunung.

Lokasi keempat adalam pegunungan Ziel, sebuah pusat personnel, di wilayah utara Australia ..

“Yang menarik dari pangkalan ini adalah memiliki banyak sekali personil. Di sana para personil yang datang dari ketiga lokasi, nampak seperti sedang istirahat dan berada dalam area rekreasi.”

Price melihat beberapa kendaraan dari pangkalan lain, yang masing-masing memiliki tanda pengenal yang menunjukkan asal lokasi dan fungsinya.

Menurut James Casbolt  yang menulis artikel berjudul “Mount Ziel Underground Facility in Australia's Northern Territory”, melalui informasi yang diperoleh dari kontaknya di NSA yang disebutnya sebagai “X3”, di pegunungan Ziel memang terdapat fasilitas bawah tanah dan merupakan sebuah fasilitas kembar yang menuju ke pangkalan Pine Gap di sebelah utara Australia. Dokumen yang diberikan oleh agen NSA “X3” itu nampaknya adalah hasil remote viewing dari Pat Price.

“Pangkalan bawah tanah di pegunungan Zeil adalah kubu Anunnaki. Anunnaki, yang berasal dari sistem bintang Sirius ini, mempunyai sebuah aliansi strategis lepas dengan Draco Prime Reptilian yang berasal dari sistem bintang Draconis. Kedua kelompok ET ini punya agenda dengan planet bumi ini untuk penyerangan dan pengambilalihan. Akan tetapi dengan adanya beberapa ras ET yang positif termasuk Pleiadian yang akan menolong manusia, saya tidak yakin bahwa hal ini akan terjadi.”

Pada tanggal 5 Maret 2000, Annual International UFO Congress yang berlangsung di River Palms Resort di Laughlin, Nevada , Leonard Buchanan mengkonfirmasi keberadaan keempat pangkalan ET ini. Buchanan menjelaskan latar belakang dirinya sebagai seorang militer yang bertugas sebagai controlled remote viewer (CEV). Di keempat lokasi pegunungan yang terdapat pangkalan rahasia ET ini dikabarkan memang sering terlihat UFO.

Pegunungan Perdido

Lokasi pegunungan Inyangani

Hasil penyelidikan lokasi-lokasi yang berkaitan dengan kehadiran makhluk ET dengan cara remote viewing ini tentu membuat penasaran. Apakah informasi yang ada bisa dipercaya? Salah satu partisipan dalam proyek Stargate adalah Ingo Swann. Satu temuannya yang sangat meyakinkan adalah, Ingo Swann di tahun 1973 “melihat” bahwa planet Jupiter memiliki sebuah cincin. Fakta ini belum diketahui oleh para astronom saat itu, dan baru dikonfirmasi oleh pesawat antariksa tak berawak Voyage I di tahun 1979. Ingo Swann juga mengatakan bahwa di sisi bulan yang tak pernah nampak dari bumi (farside), ada pangkalan ET.

Joseph McMoneagle, salah seorang remote viewer, memberi informasi tentang akan jatuhnya stasiun angkasa Skylab di tahun 1979, setahun sebelumnya, termasuk memberi koordinat letak jatuhnya dengan akurat. McMoneagle juga melihat adanya reruntuhan bangunan di planet Mars, bahkan keberadaan “Face of Mars” di area Cydonia sudah diketahui melalui remote viewing sebelum Viking Orbiter 1 di bulan Juli 1976 memotretnya.


Ingo Swann pernah diminta untuk melakukan pengelihatan dengan kemampuan psikiknya di beberapa target lokasi di bulan oleh seseorang bernama Axelrod, yang bekerja untuk pemerintah AS. Hal itu membawa Swann secara psikik melihat bahwa ada kehadiran makhluk ET di sana . Swan “melihat” melalui mata pikirannya, kawah-kawah dalam kegelapan, dan memutuskan untuk melihat lebih jauh apa yang tersembunyi di sisi balik bulan yang tidak pernah terlihat dari bumi.  Swann kemudian melihat semacam tanda jejak traktor dan Swann sendiri nampaknya agak bingung karena menyadari bahwa dirinya telah “melihat” aktivitas makhluk cerdas dan struktur bangunan di bulan.

Swann melihat bahwa di kedalaman kawah terdapat cahaya artifisial, menara yang tinggi. Makhluk ET yang ada di bulan juga memiliki kemampuan psikik dan mampu mendeteksi kehadiran Swann. Swann merasa bahwa secara psikik, dia diketahui keberadaannya oleh dua makhluk humanoid yang mendiami pangkalan di bulan itu. Swann mengungkapkan informasi ini melalui bukunya yang berjudul “Penetration: The Question of Extraterrestrial and Human Telepathy”.

Dalam buku itu, Swann menceritakan hasil kerjanya dengan seseorang dari pemerintah AS yang menyelidiki keberadaan makhluk ET. Ketika melihat pangkalan rahasia ET di sisi jauh bulan, ia terkejut melihat sosok makhluk bulan perempuan. Ia menyimpulkan bahwa makhluk ET telah tinggal di bumi dalam bentuk tubuh humanoid seperti manusia. Seorang teman memperingatinya bahwa ada banyak sekali makhluk ET, kebanyakan adalah “bio-android”, dan bagi mereka yang menjadi musuh utama di bumi adalah orang-orang berkemampuan psikik.

Selain Ingo Swann, orang yang memiliki kelebihan psikik yang pernah ikut dalam proyek Stargate ini adalah Uri Geller, yang terkenal dengan kemampuannya membengkokkan sendok. Uri Geller bergabung di tahun 1972. Yang menarik, Uri Geller mengatakan bahwa dia mendapatkan kekuatan psikik dari sebuah pesawat UFO yang bernama Spectra. Apakah memang kemampuan remote viewing ini berkaitan dengan keberadaan makhluk ET?

Ada juga yang lain seperti Mayor Ed Dames yang mengatakan bahwa UFO yang jatuh di Roswell adalah sebuah mesin waktu. Ed Dames melakukan tugas remote viewing selama sepuluh tahun hingga 1992. Informasi yang diprolehnya antara lain adalah, alien sedang membuat ras hibrid di bumi. Menurutnya, planet Mars adalah sangat penting bagi masa depan umat manusia.

Penelitian di SRI memang sudah berakhir. Menurut Rusell Targ, penghentian dana ini bukan karena kegagalan proyek, tapi karena setelah perang dingin berakhir, mereka tidak diperlukan lagi.  Tidak jelas apakah pemerintah AS menghentikan semua penyelidikannya tentang remote viewing ini, atau mengalihkan pada proyek lain yang masih dirahasiakan. Selain di SRI, penelitian tentang remote vieweing juga dilakukan di SAIC (Science Applications International Corporation).

Satu hal yang menarik adalah, presiden Ronald Reagan pernah berbicara di depan sidang umum PBB ke-42 di tanggal 21 September 1987 , “In our obsession with antagonisms of the moment, we often forget how much unites all the members of humanity. Perhaps we need some outside, universal threat to make us recognize this common bond. I occasionally think how quickly our differences worldwide would vanish if we were facing an alien threat from outside this world.”

Kita semua menjadi bertanya-tanya. Tentunya informasi keberadaan alien ini bukan hanya sekedar fantasi jika seorang presiden AS sampai berbicara seperti itu yang bisa mempengaruhi reputasinya. Reagan sendiri kemudian mengembangkan sistem pertahanan dengan program (SDI)  Star Wars. Program ini memang dibuat seakan untuk menghadapi serangan rudal balistik dari Soviet, namun menurut Dr. Carol Rosin, sebenarnya untuk menghadapi ancaman makhluk ET yang berniat menguasai planet bumi.

Informasi tentang proyek Stargate ini tidak lagi rahasia karena pemerintah AS berdasarkan FOIA telah menyampaikannya kepada publik.  Namun demikian, menurut Joseph McMoneagle, salah seorang remote viewer, apa yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak lebih dari dua persen dari informasi yang diperoleh selama penelitian itu berlangsung. Apa yang ada di sana ? Masa depan apa yang sedang kita hadapi? Dalam bukunya yang berjudul “Memoirs of a Psychic Spy: The Remarkable Life of U.S. Government Remote Viewer 001”, McMoneagle mengemukakan bahwa aksi teroris yang menghancurkan gedung World Trade Center di New York , sebenarnya sudah “terlihat” beberapa tahun sebelumnya. Tapi pertanyaan yang selalu mengusik, apakah kita dapat mengubah masa depan setelah kita mengetahui apa yang akan terjadi?

Kiri ke kanan: Dr. Hal Puthoff, Ingo Swann, Russell Targ
 
(Selesai)

Popular Posts