9 Sep 2013
Semangat sebuah kepedulian
Siang ini baru bisa membuka laptop lagi, ada status di facebook, ada tulisan yang cukup panjang, lalu klik "see more", ternyata ada nama saya di sana.... Mungkin ini respon dari status saya pagi ini, "Jika terlalu peduli kepada orang lain memang membuat hidup jadi repot. Haruskah lebih baik menjadi seorang yang tidak peduli?" Terima kasih untuk Vivi Dwi Andriani yang telah berempati dan memberi semangat. Berikut saya salin dari status di FBnya:
Popular Posts
-
Oleh: Nur Agustinus Pasti kita sudah sering melihat, sebuah perusahaan didirikan tapi tidak bertahan lama. Ada yang bangkrut, ada yang ...
-
Hari Kamis, 23 September 2010, saya mengikuti kuliah filsafat yang disampaikan oleh Romo Adrian Adiredjo, OP. Kuliah filsafatnya meng...
-
Oleh: Nur Agustinus Waktu adalah uang. Begitu nampaknya kapitalisme telah membuat mindset para pelaku ekonomi benar-benar menjadi homo...
-
Hospitality marketing adalah pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dalam industri/bisnis yang berhubungan dengan hospitality, seperti peng...
-
Saya dulu ikut ISPSI (Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia) yang sekarang menjadi HIMPSI. Saya jadi anggota dan saya ikut beberapa pertemuanny...
-
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau kita bis...
-
Apa itu slow moving product dan fast moving product. Kalau kita menjalankan usaha ritel, hal ini harus diperhatikan dengan baik. Prod...
-
Saat ini banyak yang membahas soal BMC, Business Model Canvas. Bentuk dari BMC memang macam-macam, bamun karena namanya canvas, secara pr...
-
Ayah saya bukan tipe yang suka marah, tapi bukan berarti saya tidak pernah dimarahi. Mungkin karena jarang marah, saya ingat peristiwa-peris...
-
Salah satu kegiatan utama seorang entrepreneur adalah jualan (selling). Nah, menjual produk atau jasa, tidak boleh mengabaikan apa ya...