12 Mei 2013

Sun Tzu: Strategi 'Perang' Bisnis Dari Timur (1/8)

Persaingan, Masalah Hidup atau Mati Perusahaan

-Oleh: Nur Agustinus-

Sun Tzu adalah seorang ahli strategi militer klasik dari Tiongkok kuno. Menurut catatan sejarah, Sun Tzu adalah penduduk asli negara Chi'i. Ia terkenal dengan tulisannya yang berjudul "The Art of War" (Seni Berperang). Kaisar Ho Lu kemudian mengangkat Sun Tzu sebagai panglima besar pasukan kerajaan Wu. Karyanya itu kini tidak hanya dikaji oleh kalangan militer saja, namun telah banyak diterapkan di dunia bisnis. Tentang aplikasinya di bidang bisnis, di tahun 90an saya pernah membuat tulisan mengenai Sun Tzu secara bersambung di sebuah harian surat kabar. Berikut adalah artikel yang pernah saya tulis.

Kalau berbicara soal perang, maka yang terbayang dalam benak kita adalah perang antar negara dengan senjata pamungkas mutakhir. Yang menang adalah negara yang berhasil menaklukkan lawannya. Tiap negara melalui panglimanya, pasti memiliki strategi khusus agar dapat memenangkan peperangan. Bagaimana dengan para 'panglima' bisnis untuk memenangkan persaingan dalam dunia usaha? Bisakah seni berperang Sun Tzu diterapkan?

Dalam pembukaan bukunya, Sun Tzu mengemukakan, "Perang adalah urusan negara yang vital. Kedudukan yang menentukan hidup atau mati, jalan yang menuju kepada kelangsungan hidup atau kebinasaan, haruslah, tidak boleh tidak, diselidiki."

Memang, kalau kita ambil perkataan Sun Tzu sebagai dasar, maka dapatlah kita katakan, "Persaingan adalah urusan perusahaan yang vital. Kedudukan yang menentukan untung atau rugi, jalan menuju kepada peningkatan usaha atau kebangkrutan, tidak boleh tidak, harus diselidiki." Dari hal ini, kita bisa amati bahwa kalau kita meremehkan soal persaingan, akibatnya bisa fatal. Banyak kasus perusahaan yang jatuh akibat gagal dalam bersaing atau bahkan kalah dalam 'pertempuran' pertama.

Senior vice president Sheraton Asia Pasific Corporation, Richard M. Hartman pernah mengatakan, "Dari semua buku yang telah saya baca, buku karya Sun Tzu adalah yang paling hebat. Analisa detail dari Sun Tzu begitu luas dalam menjelaskan strategi sehingga saya menganjurkan setiap eksekutif saya untuk membacanya."

Sun Tzu menulis bukunya itu sekitar tahun 400 SM. Namun telah terbukti bahwa hasil pemikirannya itu tetap dipakai hingga kini. Ng Pack Too, Group Chief Executive Sembawang Holdinbgs Pte Ltd., mengemukakan bahwa buku karya Sun Tzu mampu merangsang para CEO agar berpikir secara strategis, yang mana hal itu sangat berguna dalam menyusun business planning.

Setiap boss pasti sadar akan pentingnya bersaing, namun tidak semuanya benar-benar menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ketika pesaing promosi secara gencar, ia diam saja menunggu atau merasa dirinya tidak mungkin kalah. Akibatnya, konsumen beralih ke pesaing secara perlahan. Baru kemudian ia sadar setelah terlambat. Seperti dikemukakan oleh Sun Tzu sendiri, banyak orang yang hanya gemar dengan kata-kata dan tidak dapat menjabarkannya dalam tindakan.

Sun Tzu menjelaskan bahwa dalam peperangan (persaingan) ada lima faktor utama yang harus diperhatikan, yaitu hukum moral, langit, bumi, panglima serta metode/sistem.

Hukum moral atau 'tao' menurut Sun Tzu merupakan jalan yang mendatangkan dukungan rakyat kepada rajanya sehingga sehidup semati dan mereka tidak menghiraukan bahaya.

Kalau kita hayati kata-kata itu, besar sekali maknanya, sebab dapat dijabarkan sebagai suatu sistem yang membuat karyawan mendukung pemimpinnya sehingga selalu bersama-sama baik suka maupun duka tanpa menghiraukan bahaya. Masalahnya, bagaimana cara pemimpin bisa membuat budaya perusahaan agar setiap manusia dalam perusahaannya siap untuk sehidup semati. Di sinilah perlunya Boss menciptakan hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan, sehingga setiap kata pimpinan diikuti bawahannya dengan kesiapan mental yang utuh.

Faktor yang kedua adalah langit, yang oleh Sun Tzu diartikan sebagai pengaruh cuaca dan musim, siang-malam, panas dingin dan lain-lainnya. Dalam bisnis, langit menggambarkan kondisi lingkungan atau iklim ekonomi. Sebagai contoh, kondisi ekonomi saat ini adalah kebijaksanaan uang ketat. Seorang pemimpin harus peka terhadap perubahan lingkungan bisnis, misalnya bagaimana memanfaatkan deregulasi atau kebijaksanaan khusus dari pemerintah.

Selanjutnya, faktor bumi juga perlu diperhatikan. Bumi meliputi pengaruh medan, jauh dekatnya, curam datarnya dan luas sempitnya arena pertempuran. Ini sangat menentukan hidup dan matinya pasukan. Hal yang sama juga terjadi di bidang bisnis, karena hal ini menentukan kemampuan suplai material, logistik, situasi medan di mana perusahaan berada.

Faktor keempat yang tidak kalah pentingnya adalah panglima. Menurut Sun Tzu, panglima atau pemimpin yang mampu memenangkan perang adalah yang memiliki sifat bijaksana, dapat dipercaya, pengasih penyayang, berani dan tegas. Seorang panglima bisa disejajarkan dengan para eksekutif atau manajer. Mereka juga harus memiliki karakter seperti itu kalau ingin berhasil dalam persaingan.

Yang terakhir adalah faktor sistem. Sistem menentukan susunan organsiasi tentara, sistem pembinaan personil dan pembinaan material. Dalam bisnis, sistem manajemen juga diperlukan untuk menyusun struktur organisasi, sistem personalia, logistik, keuangan dan sebagainya.

Menurut Sun Tzu, kelima faktor itu mutlak harus dipelajari dan sebenarnya sesederhana yang dibayangkan. Persoalannya kini, pihak mana yang pemimpinnya beroleh 'tao'? Artinya, perusahaan mana yang pemimpinnya didukung karyawannya sepenuhnya sehingga mereka benar-benar loyal dan penuh dedikasi? Selain itu, pihak mana yang ulung 'panglimanya' dan memperoleh keuntungan langit dan bumi? Perusahaan mana yang mendapatkan keuntungan dari kondisi perekonomian dan keadaan geografis tempat usahanya? Di samping itu, pihak mana yang ditegakkan kedisiplinannya?

Selanjutnya Sun Tzu juga menegaskan, mana yang kuat tentaranya? Artinya, perusahaan mana yang personil karyawannya lebih baik dan terlatih secara profesional? Apakah sistem hukuman dan hadiahnya dilaksanakan dengan jelas dan kosenkuen? Menurut Sun Tzu, dari jawaban itu akan diketahui pihak mana yang bakal menang atau unggul dibandingkan pesaingnya.


(Bersambung)

Popular Posts