11 Mei 2013

Sukses dengan KASIH


Siapa yang tidak ingin sukses? Sukses tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sukses juga tidak bisa terjadi begitu saja dalam waktu singkat. Sukses merupakan sebuah perjalanan. Bahkan sebenarnya sukses itu juga sebuah pilihan. Walau kebanyakan orang ingin sukses, namun ternyata apa yang dilakukannya jauh dari jalan menuju sukses tersebut. Plato, filsuf Yunani kuno pernah mengatakan, “Human behavior flows from three main sources: desire, emotion, and knowledge.”
Memang kriteria kesuksesan itu beraneka ragam. Lawan dari sukses adalah gagal. Kita akan tahu bahwa kita gagal jika kita mempunyao tujuan dan tidak berhasil mencapainya. Tanpa adanya tujuan, sebenarnya kita tidak akan pernah gagal. Namun itu juga berarti tidak akan pernah sukses. Kesuksesan mengandalkan sebuah usaha dan kegigihan, bukan karena sebuah kebetulan. Kita berhasil bukan karena nasib kita kebetulan beruntung semata, atau gagal disebabkan kesialan belaka. 
Ada banyak tips dan nasihat untuk menjadi sukses. Beraneka buku telah ditulis maupun seminar untuk memberi inspirasi sekaligus pencerahan bagaimana menjadi sukses. Tapi bagi saya, sukses bukan tujuan. Sukses adalah bagian dari perjalanan hidup.

Kesuksesan akan terjadi jika kita terus menerus berusaha melakukan sesuatu menuju yang diinginkan. Untuk ini, diperlukan adanya kebiasaan atau habit untuk menunjang kesuksesan. Mengapa habit ini penting? Hanya orang yang punya kebiasaan (habit) yang tepat, dia bisa mencapai kesuksesan dari apa yang ingin dicapainya. Misalnya, seorang penulis yang sukses adalah orang yang mempunyai kebiasaan atau habit menulis. Kalau habitnya tidak menunjang, misalnya dia justru punya kebiasaan bermain, tentu dia tidak akan sukses menjadi penulis.

Bagaimana habit ini bisa terwujud? Dalam bukunya yang terkenal, “The 7 habits of highly effective people”, Stephen Covey mengemukakan bahwa habit itu gabungan dari tiga hal, yakni knowledge (pengetahuan), skills (kerampilan) dan desire (gairah/keinginan). Tiga hal ini akan membuat orang melakukan apa yang disukainya berulang-ulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Tapi untuk menjadi sukses tidak cukup hanya mempunyai kebiasaan (habit) yang sesuai.

Satu hal yang sangat penting dalam perjalanan kesuksesan adalah sikap (attitude). Memang kebanyakan orang untuk meraih kesuksesannya, cenderung lebih memusatkan perhatian pada keahlian yang ingin ditekuninya, namun sebenarnya ada hal yang jauh lebih penting dari itu kadang justru terabaikan, yakni sikap. Sikap yang membawa pada kesuksesan ini sendiri ada tentu banyak macamnya. Misalnya sikap yang tak pernah mengeluh, sikap untuk selalu mau belajar, bertanggung jawab, tepat waktu, senang memberi dan melayani, serta masih banyak lainnya.

Sukses ini adalah bagaimana kita membawa diri kita saat berada di lingkungan sosial. Kesuksesan itu ibarat sebuah inovasi, hanya berarti jika kesuksesan yang ada diterima oleh orang lain. Dengan kata lain, sukses menjadi pencuri tentu bukan kesuksesan. Sukses kaya raya hasil korupsi juga tak ada gunanya. Sukses mensyaratkan penerimaan positif dari masyarakat atau orang lain dan itu harus ditunjang dengan sikap yang kita miliki. Maka saya menganjurkan ada 5 hal untuk menuju sukses, yakni Knowledge, Attitude, Skills, Interest dan Habit. Kelima hal ini untuk mudahnya saya singkat dengan KASIH.

Untuk menuju sukses kita harus memiliki pengetahuan. Tanpa pengetahuan kita tidak akan tahu apa yang hendak kita tuju serta mengapa. Kalau kita sudah memiliki pengetahuan, maka sikap adalah hal yang penting. Jika karena kita merasa sudah pandai lantas menjadi sombong, itu akan percuma. Einstein mengatakan, "Weakness of attitude becomes weakness of character." Zig Ziglar juga mengatakan bahwa yang menentukan keberhasilan kita itu bukan bakat kita melainkan sikap kita. Jadi,sikap ini adalah hal yang penting, namun tentu saja harus ditunjang dengan pengetahuan yang baik. Lalu, kita perlu meningkatkan apa yang bisa kita lakukan. Jangan berhenti pada apa yang kita ketahui saja, tapi latihlah diri kita agar semakin banyak yang bisa kita lakukan.

Manusia memiliki sejumlah potensi. Tapi potensi hanya akan tetap menjadi bakat yang tak berguna jika kita tidak menghasilkan sesuatu. Kita harus mengubahkan menjadi sesuatu atau mengaktualitaskan potensi yang dimiliki. Bakat menyanyi tidak akan terlihat kalau kita tidak menyanyi. Semakin kita berlatih menyanyi, maka kita semakin trampil. Menjadi semakin ahli dan hebat di bidangnya. Tapi mengapa ada orang yang berbakat namun tidak melakukan hal itu? Biasanya ini dikarenakan dia tidak mempunyai keinginan atau minat yang kuat. Kita mesti bertanya dan menjawab dengan jujur, sejauh mana kita benar-benar ingin? Kita harus memiliki sebuah minat (interest) yang kuat agar menjadi sebuah gairah (desire atau passion). Tanpa keinginan yang kuat, tak akan ada motivasi dari dalam diri yang bisa menggerakkan kita untukmelakuan hal itu dengan sungguh-sungguh. Jika hal ini ada, maka semuanya ini akan menjadi sebuah kebiasaan (habit). Seperti yang diungkapkan Brian Tracy, “Successful people are simply those with successful habits.”

Nah, kalau Anda merasa belum sukses, barangkali kebiasaan yang Anda lakukan memang tidak membawa Anda ke sana. Untuk itu ubahlah kebiasaan Anda. Caranya, ubahlah apa yang menjadi minat atau gairah Anda. Einstein juga pernah berkata, "Insanity: doing thesame thing over and over again and expecting different results." Kegilaan adalahmelakukan hal yang sama berulang-ulang namun mengharapkan hasil yang beda. Anda ingin mengubah hidup Anda menjadi sukses? Lakukan dengan KASIH dan bertumbuhlah serta jalani hidup dengan sukses.

Surabaya, 5 Mei 2013

Popular Posts