Self Challenge membuat satu gambar tiap hari selama bulan
Desember 2021 telah berhasil. Terima kasih untuk semua apresiasi dari teman-teman.
Beberapa kali memang hampir menyerah karena kondisi lelah dan mengantuk. Namun
semua akhirnya bisa dibuat dan diselesaikan bahkan ada yang hampir menjelang ganti
hari.
Semula inginnya menggambar dengan hanya warna hitam putih saja. Gambar yang
pertama berupa sebuah UFO melayang di atas sebuah rumah yang berada di pedesaan
atau hutan. Berikutnya gambar alien dengan kucing. Lalu ada gambar Men in Black.
Kemudian seorang diculik alien (inspirasi dari ilustrasi Linda Porter diculik
alien). Juga saat menggambar peristiwa Cash-Landrum juga masih hitam putih. (Gambar
ini kemudian hari saya coba untuk buat versi berwarnanya). Baru setelah gambar
UFO yang dikejar oleh pesawat F-4 Iran, karena UFOnya ada warna warni, mencoba
memulai dengan pewarnaan. Karena merasa lebih menarik, maka berikutnya mencoba
gambar-gambarnya dibuat berwarna. Pewarnaan dilakukan secara digital coloring
menggunakan Photoshop.
Proses menggambar diawali dengan mencari ide. Sering saya
meminta usulan dari teman-teman, bahkan juga dari Vito, anak saya. Salah satu
usulan Vito adalah gambar Allagash Abduction. Menggambar ada yang di buku
gambar A3 dan ada juga yang lebih kecil yaitu di buku gambar A5. Pertama
membuat sketsa dengan pinsil, beberapa pose orang meniru dari gambar yang ada
di internet. Demikian juga berusaha “riset” dari internet, seperti misalnya
bentuk pesawat, ruang otopsi itu seperti apa, bentuk landscape dari sebuah
tempat tertentu seperti waktu menggambar foo fighter yang ada di Plaju,
Palembang, dan lain sebagainya. Kemudian setelah gambar sketsa dengan pinsil
selesai, ditebali garis-garisnya dengan ballpoint. Awalnya saya menggunakan
pena Snowman drawing ukuran 0,5 tapi kemudian ada ballpoint biasa warna hitam
yang cukup baik. Belakangan ballpoint ini sudah mulai habis isinya, sehingga
saat difoto, hasilnya juga sering kurang bagus/tajam. Tapi tak apa, masih bisa
diedit di komputer. Kemudian gambar kalau sudah ditebali dengan ballpoint,
difoto (saya tidak pakai scanner) dan dipindah ke komputer untuk diedit dan
diwarnai menggunakan Photoshop. Software ini sangat memudahkan karena bisa
dibuat layer-layer, misalnya layer khusus ufonya, langit, laut, daratan, orang
dan lain-lain. Di beberapa kesempatan, saya juga menggambar beberapa obyek
gambar secara terpisah yang kemudian baru digabung di komputer. Sebagai contoh
untuk tanda tangan, bisa digeser-geser di posisi yang pas. Untuk revisi juga
mudah, misalnya pernah suatu kali membuat gambar yang harusnya berkesan seram,
tapi malah ada yang bilang lucu. Ini karena suasananya terlalu terang. Jadi,
kemudian beberapa layer saya bisa buat lebih gelap dan akhirnya hasilnya bisa
lebih sesuai.
Self Challenge atau tantangan bagi diri sendiri ini adalah
sebuah komitmen menjelang akhir tahun, memacu diri agar disiplin serta bisa menghasilkan
karya buat diri sendiri. Syukur-syukur bisa juga bermanfaat bagi orang lain.
Beberapa gambar diambil dari kejadian yang pernah dilaporkan sehingga bisa
menjadi informasi yang menarik. Namun menggambar berdasarkan kisah nyata juga
merupakan sebuah tantangan tersendiri. Misalnya ada komentar bahwa gambar tidak
sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya, seperti UFOnya kok di sebelah kiri
pesawat? Harusnya di sebelah kanan.
Atau, jumlah UFOnya kenapa sekian banyak? Bukankah dalam laporan hanya ada 7
UFO? Saya pribadi terbuka terhadap kritik dan saran. Gambar yang kurang sesuai
saya coba lakukan revisi untuk hasil yang lebih baik. Beberapa memang saya
modifikasi sesuai dengan opini saya pribadi. Beberapa gambar juga merupakan
hasil imajinasi dari kejadian serupa yang pernah ada.
Banyak teman yang menganjurkan agar karya gambar ini dibuat
kaos, bikin pameran, dibuat video youtube atau bahkan di-NFT-kan, atau menyarankan
untuk berprofesi sebagai pembuat komik. Terima kasih untuk semua saran. Namun
saya belum berpikir sampai ke sana. Mengapa? Karena ini hanya sebuah self
challenge. Saya tidak ingin apa yang menjadi sebuah niat yang berawal dari
sekedar “menantang diri sendiri” menjadi sebuah beban dan kewajiban bagi saya. Yang
pasti itu juga akan butuh usaha yang lebih besar termasuk modal. Biarlah ini
selesai dulu, Toh gambar-gambar yang saya buat juga tidak bagus-bagus sekali
dibandingkan banyak pelukis atau ilustrator profesional yang ada. Saya masih
belajar dan kalau dibilang apakah ini bakat, saya sendiri tidak tahu. Beberapa
kali saya memang pernah membuat lukisan, tapi tidak kontinyu... hanya
kadang-kadang saja. Itupun sering kali juga kalau lagi ingin... tapi kemudian bertahun-tahun
berhenti. Dulu waktu saya masih kecil (SD), tahun 70an, saya pernah dileskan
oleh ayah saya ke seorang pelukis. Saya memanggilnya Om Rukang (entah benar
atau tidak penulisannya). Beliau tinggal di salah satu gang di jalan Jagalan, Surabaya.
Namun saya bukan orang yang bisa belajar menggambar sampai ahli, hanya beberapa
tahun lalu berhenti. Banyak les saya yang tidak membuat saya jadi ke level
profesional, seperti misalnya les Yudo, les Karate, les Piano, les Electone...
semua berhenti hanya di tingkat dasar-dasar saja. Saya tidak telaten
menekuninya hingga sampai ke tingkat mahir. Maka ini menjadi sebuah self
challenge, entah kenapa ide ini juga tiba-tiba muncul saja di bulan November
lalu.
Ada yang mengusulkan bahwa gambar-gambar selama bulan
Desember ini dikumpulkan menjadi sebuah book art. Saya sepertinya setuju dengan
usul ini, karena buku juga menjadi salah satu hal yang saya suka. Saya juga
masih berusaha untuk menggambar terus agar melatih kemampuan ini. Practice
makes better. Demikian sebuah nasihat yang sering dikemukakan. Makin banyak berlatih akan membuat hasil
semakin baik. Ya, bukan kesempurnaan yang dikejar, melainkan berusaha dari hari
ke hari menjadi lebih baik saja. Meski ini seringkali menjadi sebuah tantangan
dan tuntutan bagi diri sendiri yang bisa membuat tekanan. Misalnya, jika ada
yang memuji, wah gambar hari ini keren sekali, bagus... maka memang bisa
menjadi sebuah beban untuk menggambar yang setidaknya sama menariknya dengan
sebelumnya. Namun saya berusaha menepis hal itu. Jangan berkarya karena
tuntutan atau ekspektasi orang lain. Itu akan menjadi beban. Berkarya saja
sebisanya. Kalau urusan menggambar, seperti kata (alm) pak Tino Sidin dulu,
semua gambar adalah bagus.
Semoga gambar-gambar yang saya buat selama self challenge di
bulan Desember 2021 ini bisa menghibur dan memberi inspirasi. Salam sehat untuk
semua, selamat tahun baru 2022. Mari kita terus berkarya dan semoga di tahun
yang baru ini kita juga makin bersemangat dan sejahtera.
1 Januari 2022
Nur Agustinus
Gambar-gambar bisa dilihat di
One day, one drawing: Day #1 - #10
One day, one drawing: Day #11 - #20
One day, one drawing: Day #21 - #31
atau
https://m.facebook.com/groups/betaufofb/permalink/10159581973054561/
Ikuti facebook saya