31 Des 2021

Self Challenge: One day, one drawing

 



Self Challenge membuat satu gambar tiap hari selama bulan Desember 2021 telah berhasil. Terima kasih untuk semua apresiasi dari teman-teman. Beberapa kali memang hampir menyerah karena kondisi lelah dan mengantuk. Namun semua akhirnya bisa dibuat dan diselesaikan bahkan ada yang hampir menjelang ganti hari.

Semula inginnya menggambar dengan hanya warna hitam putih saja. Gambar yang pertama berupa sebuah UFO melayang di atas sebuah rumah yang berada di pedesaan atau hutan. Berikutnya gambar alien dengan kucing. Lalu ada gambar Men in Black. Kemudian seorang diculik alien (inspirasi dari ilustrasi Linda Porter diculik alien). Juga saat menggambar peristiwa Cash-Landrum juga masih hitam putih. (Gambar ini kemudian hari saya coba untuk buat versi berwarnanya). Baru setelah gambar UFO yang dikejar oleh pesawat F-4 Iran, karena UFOnya ada warna warni, mencoba memulai dengan pewarnaan. Karena merasa lebih menarik, maka berikutnya mencoba gambar-gambarnya dibuat berwarna. Pewarnaan dilakukan secara digital coloring menggunakan Photoshop.

 

Proses menggambar diawali dengan mencari ide. Sering saya meminta usulan dari teman-teman, bahkan juga dari Vito, anak saya. Salah satu usulan Vito adalah gambar Allagash Abduction. Menggambar ada yang di buku gambar A3 dan ada juga yang lebih kecil yaitu di buku gambar A5. Pertama membuat sketsa dengan pinsil, beberapa pose orang meniru dari gambar yang ada di internet. Demikian juga berusaha “riset” dari internet, seperti misalnya bentuk pesawat, ruang otopsi itu seperti apa, bentuk landscape dari sebuah tempat tertentu seperti waktu menggambar foo fighter yang ada di Plaju, Palembang, dan lain sebagainya. Kemudian setelah gambar sketsa dengan pinsil selesai, ditebali garis-garisnya dengan ballpoint. Awalnya saya menggunakan pena Snowman drawing ukuran 0,5 tapi kemudian ada ballpoint biasa warna hitam yang cukup baik. Belakangan ballpoint ini sudah mulai habis isinya, sehingga saat difoto, hasilnya juga sering kurang bagus/tajam. Tapi tak apa, masih bisa diedit di komputer. Kemudian gambar kalau sudah ditebali dengan ballpoint, difoto (saya tidak pakai scanner) dan dipindah ke komputer untuk diedit dan diwarnai menggunakan Photoshop. Software ini sangat memudahkan karena bisa dibuat layer-layer, misalnya layer khusus ufonya, langit, laut, daratan, orang dan lain-lain. Di beberapa kesempatan, saya juga menggambar beberapa obyek gambar secara terpisah yang kemudian baru digabung di komputer. Sebagai contoh untuk tanda tangan, bisa digeser-geser di posisi yang pas. Untuk revisi juga mudah, misalnya pernah suatu kali membuat gambar yang harusnya berkesan seram, tapi malah ada yang bilang lucu. Ini karena suasananya terlalu terang. Jadi, kemudian beberapa layer saya bisa buat lebih gelap dan akhirnya hasilnya bisa lebih sesuai.

 

Self Challenge atau tantangan bagi diri sendiri ini adalah sebuah komitmen menjelang akhir tahun, memacu diri agar disiplin serta bisa menghasilkan karya buat diri sendiri. Syukur-syukur bisa juga bermanfaat bagi orang lain. Beberapa gambar diambil dari kejadian yang pernah dilaporkan sehingga bisa menjadi informasi yang menarik. Namun menggambar berdasarkan kisah nyata juga merupakan sebuah tantangan tersendiri. Misalnya ada komentar bahwa gambar tidak sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya, seperti UFOnya kok di sebelah kiri pesawat?  Harusnya di sebelah kanan. Atau, jumlah UFOnya kenapa sekian banyak? Bukankah dalam laporan hanya ada 7 UFO? Saya pribadi terbuka terhadap kritik dan saran. Gambar yang kurang sesuai saya coba lakukan revisi untuk hasil yang lebih baik. Beberapa memang saya modifikasi sesuai dengan opini saya pribadi. Beberapa gambar juga merupakan hasil imajinasi dari kejadian serupa yang pernah ada.

 

Banyak teman yang menganjurkan agar karya gambar ini dibuat kaos, bikin pameran, dibuat video youtube atau bahkan di-NFT-kan, atau menyarankan untuk berprofesi sebagai pembuat komik. Terima kasih untuk semua saran. Namun saya belum berpikir sampai ke sana. Mengapa? Karena ini hanya sebuah self challenge. Saya tidak ingin apa yang menjadi sebuah niat yang berawal dari sekedar “menantang diri sendiri” menjadi sebuah beban dan kewajiban bagi saya. Yang pasti itu juga akan butuh usaha yang lebih besar termasuk modal. Biarlah ini selesai dulu, Toh gambar-gambar yang saya buat juga tidak bagus-bagus sekali dibandingkan banyak pelukis atau ilustrator profesional yang ada. Saya masih belajar dan kalau dibilang apakah ini bakat, saya sendiri tidak tahu. Beberapa kali saya memang pernah membuat lukisan, tapi tidak kontinyu... hanya kadang-kadang saja. Itupun sering kali juga kalau lagi ingin... tapi kemudian bertahun-tahun berhenti. Dulu waktu saya masih kecil (SD), tahun 70an, saya pernah dileskan oleh ayah saya ke seorang pelukis. Saya memanggilnya Om Rukang (entah benar atau tidak penulisannya). Beliau tinggal di salah satu gang di jalan Jagalan, Surabaya. Namun saya bukan orang yang bisa belajar menggambar sampai ahli, hanya beberapa tahun lalu berhenti. Banyak les saya yang tidak membuat saya jadi ke level profesional, seperti misalnya les Yudo, les Karate, les Piano, les Electone... semua berhenti hanya di tingkat dasar-dasar saja. Saya tidak telaten menekuninya hingga sampai ke tingkat mahir. Maka ini menjadi sebuah self challenge, entah kenapa ide ini juga tiba-tiba muncul saja di bulan November lalu.

 

Ada yang mengusulkan bahwa gambar-gambar selama bulan Desember ini dikumpulkan menjadi sebuah book art. Saya sepertinya setuju dengan usul ini, karena buku juga menjadi salah satu hal yang saya suka. Saya juga masih berusaha untuk menggambar terus agar melatih kemampuan ini. Practice makes better. Demikian sebuah nasihat yang sering dikemukakan.  Makin banyak berlatih akan membuat hasil semakin baik. Ya, bukan kesempurnaan yang dikejar, melainkan berusaha dari hari ke hari menjadi lebih baik saja. Meski ini seringkali menjadi sebuah tantangan dan tuntutan bagi diri sendiri yang bisa membuat tekanan. Misalnya, jika ada yang memuji, wah gambar hari ini keren sekali, bagus... maka memang bisa menjadi sebuah beban untuk menggambar yang setidaknya sama menariknya dengan sebelumnya. Namun saya berusaha menepis hal itu. Jangan berkarya karena tuntutan atau ekspektasi orang lain. Itu akan menjadi beban. Berkarya saja sebisanya. Kalau urusan menggambar, seperti kata (alm) pak Tino Sidin dulu, semua gambar adalah bagus.

 

Semoga gambar-gambar yang saya buat selama self challenge di bulan Desember 2021 ini bisa menghibur dan memberi inspirasi. Salam sehat untuk semua, selamat tahun baru 2022. Mari kita terus berkarya dan semoga di tahun yang baru ini kita juga makin bersemangat dan sejahtera.

 

1 Januari 2022

Nur Agustinus

 

Gambar-gambar bisa dilihat di  

One day, one drawing: Day #1 - #10

One day, one drawing: Day #11 - #20

One day, one drawing: Day #21 - #31

 


 atau

https://m.facebook.com/groups/betaufofb/permalink/10159581973054561/

Ikuti facebook saya

 

Popular Posts