29 Jun 2015

Komunikasi Diam

Diam sejam menyimak I'Talk (Innovation Talk) yang disampaikan oleh Ersa Sanjaya tentang Komunikasi Diam tanggal 30 Juni 2015 di kampus Universitas Ciputra. Ada banyak hal yang menarik dari bincang-bincang ini karena komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam hubungan antar manusia.

Ersa mengawalinya dengan mengutip dari Stephen Covey, "Kebanyakan orang tidak mendengarkan dengan maksud untuk memahami, mereka mendengarkan dengan maksud untuk menjawab." Betapa pentingnya diam itu dalam berkomunikasi karena dengan diam kita bisa menyimak. Ada 3 hal yang penting untuk dilakukan dalam komunikasi diam.

Pertama adalah nondefensive listening. Artinya mendengar tanpa perlawanan. Seringkali kita dalam bicara itu maunya mengalahkan lawan bicara atau ingin suara kita yang didengar. Memang, untuk ini perlu self control (pengendalian diri). Padahal, adalah baik kalau kita bisa fokus pada apa yang dikatakan orang lain. Yang kedua adalah Active Listening. Kita mendengar secara aktif, perlihatkan dalam bentuk gestur (gerak gerik) tubuh kita bahwa kita memang mendengarkan. Di sini perlu dilakukan silent probing, artinya menggali lebih banyak dengan diam. Kata-kata Ersa yang menarik perhatian saya adalah, "Waktu mendengar adalah waktu terbaik untuk belajar." Yang ketiga, adalah editing. Tidak semua harus diomongkan. Walau kita jujur, bukan berarti harus semua diomongkan. Ini untuk menjaga perasaan orang lain. Kita perlu berhati-hati dalam mengungkapkan sesuatu. 

Selanjutnya Ersa juga memberikan tips berkomunikasi yang baik, yaitu: Connect, Discover & Respond. Kita harus bis amenjalin koneksi atau hubungan dengan orang lain, selanjutkan galilah dan dapatkan banyak hal yang bisa kita pelajari dari orang yang kita ajak bicara. Lalu, lakukan tanggapan/reaksi atau respon sesuai dengan konteksnya. Jangan ketika diajak bicara A, malah responnya adalah B.

Acara I'Talk ini diselenggarakan oleh Universitas Ciputra Library Team.

Popular Posts