10 Jun 2014

Pahami aturan berbisnis dan apa yang dipertaruhkan


Ada pepatah Tiongkok kuno yang mengatakan, "Jika kamu harus bermain, putuskan berdasarkan tiga hal ini saat mulai: 1. aturan dari permainan, 2. apa yang dipertaruhkan, 3. waktu untuk keluar dari permainan." Ketika saya membaca hal ini, saya lantas berpikir bahwa apa yang dikemukakan ini sangat besar sekali pembelajaran di dalamnya, terutama dalam entrepreneurship. Kenapa bisa begitu?

Kalau kita amati, banyak orang yang terjun ke suatu hal, belum memahami benar aturan dari permainan yang ada. Misalnya, kalau kita mau bermain catur, mestinya kita tahu aturan permainannya. Demikian juga kalau kita mau berbisnis, maka aturan mainnya harus kita ketahui dengan baik. Nah, banyak orang yang melakukan bisnis, entah karena ikut-ikutan teman yang dilihatnya sukses, atau nekad berwirausaha, namun sebenarnya belum memahami betul aturan dalam berusaha. Akibatnya, banyak yang mengalami masalah karena tidak tahu cara mengelola usaha dengan baik.

Hal yang sama sebenarnya kita bisa lihat di jalan raya, ada banyak orang yang bisa mengendari kendaraan, tapi tidak bisa berlalu lintas dengan baik. Mereka bisa mengoperasikan kendaraan, tahu cara belok, tahu cara mengemudi, tapi tidak paham dengan rambu-rambu lalu lintas serta aturan yang ada. Akibatnya, kemungkinan bisa terjadi kecelakaan.

Nah, menjadi pengusaha jangan semata karena ingin atau passion saja, tapi kuasai juga aturan mainnya atau bagaimana mengelolanya. Pemahaman tentang manajemen itu perlu. Ada banyak orang yang mengatakan, tidak perlu banyak bicara atau belajar teori, yang penting action. Ya, mungkin mereka bisa membuka usaha, tapi bisa diramalkan nanti akan banyak yang gulung tikar.

Yang kedua, adalah apa yang dipertaruhkan. Hidup ini penuh resiko. Usaha juga penuh resiko. Setiap resiko itu ada bahaya sekaligus ada peluangnya. Sama halnya kita naik motor, itu ada resikonya, yakni mengalami kecelakaan di jalan raya yang akibatnya bisa fatal. Tapi dengan naik motor, kita bisa pergi ke suatu tempat tujuan dengan cepat dan efisien. Saat berusaha juga sama, ada hal-hal yang dipertaruhkan. Entah itu modal uang, tenaga, pikiran bahkan juga nama baik.

sebagai entrepreneur, mengelola resiko itu perlu. Kita juga harus mengkalkulasi resiko dengan baik. Jadi, benar seperti pepatah tadi, kita harus tahu apa yang dipertaruhkan. Namun sebaiknya, selain tahu apa yang dipertaruhkan, kita juga harus siap kehilangan apa yang kita pertaruhkan itu. Oleh karenanya, kita harus bisa mengukur seberapa banyak kita siap untuk rugi. Jika kita ragu, jangan lakukan. Ketahui batas mana kita siap untuk kehilangan. Ketika sudah melakukannya, jangan ragu-ragu lagi dan jangan hanya coba-coba. Berbisnislah dengan keyakinan. Ibarat kalau kita bermain, setelah tahu aturan main dan tahu apa yang dipertaruhkan, maka bermainlah dengan baik dan serius. Jangan mempermainkan permainan.

Yang terakhir, kita harus tahu kapan waktu untuk berhenti. Ini bukan berarti kita harus meninggalkan usaha kita. Tapi jika kondisi sudah tidak memungkinkan atau justru sebaliknya, ada peluang yang jauh lebih baik, maka sebaiknya kita keluar dari permainan itu. Terlebih kalau usaha kita sudah tidak menguntungkan lagi karena memang tidak bisa dikendalikan. Jangan terperangkap untuk terus mempertahankan sehingga kerugian menjadi semakin besar sehingga jauh melebihi dari apa yang kita mampu. Coba bayangkan, banyak penjudi yang karena ingin menang maka membesarkan taruhannya. Atau ketika dia kalah, maka terus berjudi dengan pikiran untuk menebus kekalahannya. Akibatnya justru kerugian makin besar yang dideritanya. Pepatah lama mengatakan, orang bijak tahu saat untuk berhenti.

Dari nasihat ini, sebenarnya kita bisa mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana berbisnis dan mengkalkulasi resiko. Ketika kita mau terjun ke sebuah bisnis, pikirkan tiga hal itu. Pertama tahu aturan mainnya. Seorang pengusaha meubel harus tahu benar aturan main yang ada dalam bisnis itu. Demikian juga untuk bisnis yang lain. Jangan melakukan bisnis yang Anda tidak paham aturan mainnya. Kedua, ketahui apa yang harus Anda pertaruhkan, dan ketika itu sudah melebihi dari batas yang bisa Anda hadapi, Anda harus berani memutuskan untuk berhenti atau keluar dari bisnis ini. Tentu, kalau bisnis tersebut makin maju dan besar, lanjutkan dan kembangkan lebih baik lagi.

Semoga bermanfaat, salam entrepreneur!


Popular Posts