11 Mei 2015
Mentoring Usaha BMI Purna Banyuwangi
Sabtu, 9 Mei 2015, saya ke Banyuwangi bersama tim dari Universitas Ciputra dan Bank Jatim untuk memberikan mentoring kepada peserta pelatihan kewirausahaan BMI Purna yang berasal dari Banyuwangi. Program ini merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang diselenggarakan tanggal 22-24 April 2015.
Mentoring dilakukan langsung di lapangan, saat peserta sekitar 30 orang mengikuti pameran yang diadakan di Taman Blambangan, Banyuwangi, bertepatan dengan acara Tour de Ijen. Ada banyak produk yang telah dibuat oleh para peserta, mulai dari kripik, minuman, budidaya jamur tiram, hasil tanam seperti buah jeruk, kerajinan tas, jamu dan lain sebagainya. Peserta sangat antusias karena banyak pengunjung yang membeli produk mereka.
Memang, masih perlu banyak perbaikan, terutama dari segi tampilan produk dan dari aspek kualitas. Beberapa produk tergolong baik, namun kurang dipasarkan dengan optimal. Seringkali para peserta hanya terbatas menjual produknya di wilayahnya sendiri yang terbatas, padahal pasar itu terbuka lebar dan luas. Kemauan untuk menjangkau pasar yang lebih luas ini dibutuhkan agar bisa menghasilkan profit yang jauh lebih besar.
Salah satu model pemberdayaan masyarakat adalah juga lewat sistem keuangan mandiri. Ada banyak model pendanaan mandiri seperti membentuk kelompok swadaya masyarakat, di mana anggotanya harus rajin menabung tiap hari, entah Rp 1.000 atau Rp 5.000,-. Jika mereka butuh uang untuk modal kerja, bisa melakukan pinjaman dengan batas waktu yang telah ditentukan. Sistem ini memudahkan untuk mengembangkan usaha meski masih dalam skala kecil. Walau demikian, ini merupakan solusi yang dirasa paling efektif untuk saat ini.
Propek bisnis sebenarnya ada di mana-mana, tergantung ketekunan dan keuletan. Setidaknya, dari peserta terlontar bahwa yang paling utama adalah semangat.
Ada juga yang bercerita tentang susahnya mengawali bisnisnya, tapi setelah sekian lama maka hasilnya sangat menyenangkan. Ibarat, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Tak ada usaha yang langsung sukses, semua penuh rintangan dan tantangan. Tapi dengan mindset entrepreneurship, tak akan pernah menyerah dan selalu berusaha berinovasi untuk keberhasilan usaha.
Popular Posts
-
Hari Kamis, 23 September 2010, saya mengikuti kuliah filsafat yang disampaikan oleh Romo Adrian Adiredjo, OP. Kuliah filsafatnya meng...
-
Oleh: Nur Agustinus Pasti kita sudah sering melihat, sebuah perusahaan didirikan tapi tidak bertahan lama. Ada yang bangkrut, ada yang ...
-
Saat ini banyak yang membahas soal BMC, Business Model Canvas. Bentuk dari BMC memang macam-macam, bamun karena namanya canvas, secara pr...
-
Hospitality marketing adalah pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dalam industri/bisnis yang berhubungan dengan hospitality, seperti peng...
-
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau kita bis...
-
Salah satu kegiatan utama seorang entrepreneur adalah jualan (selling). Nah, menjual produk atau jasa, tidak boleh mengabaikan apa ya...
-
Oleh: Nur Agustinus Waktu adalah uang. Begitu nampaknya kapitalisme telah membuat mindset para pelaku ekonomi benar-benar menjadi homo...
-
Bersama Profesor Saras D. Sarasvathy Banyak orang ketika ditanya, apakah ingin jadi pengusaha? Pasti banyak yang ingin. Namun ketik...
-
Saya dulu ikut ISPSI (Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia) yang sekarang menjadi HIMPSI. Saya jadi anggota dan saya ikut beberapa pertemuanny...
-
Waktu masih SD dulu (sekitar tahun 70an) ada buku seri terbitan Gramedia yang namanya "Ceritera dari Lima Benua". Salah s...