22 Mar 2014
Jangan lari di tempat saja
Anda sudah bekerja keras, sangat keras bahkan. Tapi mengapa sepertinya dari tahun ke tahun tidak membawa perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik? Anda perlu waspada, sebab jangan-jangan Anda terperangkap dalam keadaan yang dinamakan gejala roda putar hamster.
Anda tahu roda putar hamster? Sebuah mainan di mana ada hamster atau bisa juga marmut atau tikus putih dan ada mainan seperti roda di mana mereka bisa berlari di dalamnya. Kita dapat melihat mamalia kecil itu berlari, semakin cepat dia berlari, semakin kencang rodanya berputar. Tapi masalahnya, dia hanya berlari di tempat, tidak maju ke mana-mana. Bahkan kalau dia berlari lebih cepat dari putarannya, maka dia segera terseret ke atas dan terjatuh.
Keadaan seperti ini banyak dialami pengusaha. Dalam bahasa Inggrisnya disebut "Gerbil Syndrome". Kalau pertumbuhan usaha Anda hanya sekitar 5 sampai 10% per tahun, di mana mungkin sama dengan tingkat inflasi atau bahkan di bawahnya, sebenarnya usaha Anda tidak dapat dikatakan berkembang atau bertumbuh. Banyak pengusaha yang merasa tidak bertambah sukses karena keadaan ini. Ini bukan karena pasar telah jenuh atau perusahaan sudah memasuki tahap kematangan sehingga pertumbuhan pasar agak lambat, namun keadaan ini karena kita hanya berlari di tempat.
Sebenarnya, kalau kita jadi pegawai, maka kondisi seperti ini juga akan dialami. Gaji misalnya hanya naik tidak sampai 10% setahun atau kalau buruk bahkan tidak naik sama sekali. Menjadi entrepreneur jelas lebih punya peluang untuk bertumbuh lebih dari sekedar 10% setahun, Tapi nyatanya, banyak juga pengusaha yang juga tidak bisa bertumbuh pesat.
Bagaimana mengatasi hal ini? Tentu langkah awal adalah menyadari bahwa kita terperangkap dalam roda putar ini. Kita harus bisa mengatur waktu kita untuk tidak terperangkap dalam rutinitas, termasuk kehidupan rutin berlari di tempat ini. Kita harus bisa move on, keluar dari roda putar ini dan berlari di tempat yang benar. Ketika kita sudah merasa hanya jalan di tempat atau katakanlah berari dengan kerja sangat keras tapi tidak maju-maju, maka kita harus melangkah keluar, membuat sistem agar roda tetap berputar meski kita sudah keluar dari roda tersebut. Tentu ini butuh kemauan, kreativitas dan semangat untuk maju. Keluarlah dari zona nyaman Anda. Ini saatnya Anda untuk berubah.
Nah, mengapa sulit berubah, ini biasanya karena ada tiga hal penghambat, pertama adalah Anda sudah merasa nyaman. Coba lihat, kalau Anda menjadi pegawai dan ingin berhenti bekerja, maka biasanya harus ada pemicu rasa tidak puas yang sangat besar untuk bisa membuat Anda berhenti. Kalau nyaman-nyaman saja, Anda tidak akan berubah. Kedua adalah Anda harus punya mimpi besar. Anda harus punya visi atau cita-cita yang membuat Anda bergairah. Banyak orang hanya hidup asal hidup, katanya: Just follow the flow. Akibatnya, hidup dijalani seperti rutinitas tiap hari. Kalau Anda punya cita-cita besar, maka Anda akan berusaha lebih baik. Steve Jobs pernah menasihatkan, "“Remembering that I'll be dead soon is the most important tool I've ever encountered to help me make the big choices in life." Nah, yang ketiga adalah melakukan langkah pertama. Kalau cuma niat dan angan, tapi tidak pernah melakukan langkah pertama (first step), maka semua itu tidak akan terwujud. Pepatah lama mengatakan, "Perjalanan seribu kilometer dimulai dari langkah pertama."
Jadi, indikator Anda sudah terperangkap dalam roda putar ini adalah jika pertumbuhan Anda hanya sekitar 5-10% saja atau bahkan sama sekali tidak tumbuh. Anda harus punya keinginan yang kuat untuk bertumbuh lebih besar lagi. Yakin bahwa Anda bisa. Saat tidak hanya bekerja sangat keras, tapi juga harus sangat cerdas. Anda harus menemukan cara yang lain untuk menghasilkan kemajuan yang siginifikan. Einstein mengatakan, "Kegilaan adalah melakukan hal yg sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yg beda."
Salam entrepreneur!
20 Mar 2014
IPad di dunia medis, sebuah value innovation
Inovasi tidak hanya dalam hal produk. Menurut Doblin, sebuah perusahaan global innovationyang mendedikasikan untuk pengembangan inovasi, mengatakan bahwa setidaknya ada 10 jenis inovasi. Kesepuluh jenis inovasi itu bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan bagi kehidupan manusia. Tak terkecuali di bidang medis. Para dokter telah banyak yang menggunakan gadget berupa IPad, sebuah tablet dengan layar berukuran sekitar 10 inchi, untuk mengakses informasi tentang kesehatan pasiennya, hasil tes lab serta melihat referensi tentang bagian organ tubuh manusia.
Ini merupakan salah satu bentuk inovasi juga. Penggunaan tablet IPad ini adalah inovasi dalam hal proses. Dengan bantuan teknologi, para dokter bisa melakukan pekerjaannya dengan lebih baik serta efektif. Bahkan kalau diperhatikan lebih jauh, penggunaan alat ini bisa menurunkan biaya.
Kalau dulu hasil tes laboratorium harus menggunakan kertas atau untuk foto X-Ray harus menggunakan film, maka kini sudah tidak perlu lagi. Dengan demikian bisa menghemat banyak hal. Bahkan, hasil tes lab bisa dikirim langung dengan email ke para dokter yang menangani pasien tersebut. Lebih cepat, lebih akurat dan langsung diterima oleh dokter. Ini memudahkan kerja parta dokter, tidak harus selalu meminta data pasien ke perawat di rumah sakit. pasienpun bisa melihat data hasil lab serta pemeriksaannya melalui gadget yang dimiliki.
Memang, penggunaan teknologi bisa menjadi pendongkrak (leveraging) suatu bisnis. Mempermudah pekerjaan, memotong alur proses kerja sehingga lebih cepat, efisien dan efektif. Jadi, penggunaan teknologi bisa membuat produktivitas kerja makin baik.
Di dunia medis, penggunaan perangkat IPad ini selain merupakan inovasi dalam hal proses kerja, sekaligus menjadi sebuah value innovation. Ini memberi nilai tambah kepada pelanggan, baik dokter maupun pasien. Boleh jadi, rumah sakit tidak harus secara khusus menyediakan IPad kepada masing-masing dokter karena umumnya mereka telah memilikinya sendiri. Dengan kemudian menghubungkan IPad para dokter ke sistem informasi rumah sakit, maka penggunaannya bisa lebih optimal. Ada banyak hal yang bisa dihemat dan mengurangi biaya. Dengan data hasil lab langsung dikirim ke tablet yang dibawa oleh dokter, bisa mengurangi banyak hal. Ini kunci dari sebuah value innovation, menambahkan nilai tapi sekaligus mengurangi biaya.
Video di bawah ini adalah gambaran tentang penggunaan IPad di dunia media:
Jadi, untuk berinovasi jangan hanya selalu berpikir bagaimana mengutak-atik produk atau jasa yang hendak dijual. Manfaatkan teknologi yang ada, buat proses kerja Anda lebih mudah, efisien dan makin efektif. Dengnn demikian, Anda bisa lebih kompetitif dibandingkan pesaing Anda.
Salam entrepreneur!
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan bagi kehidupan manusia. Tak terkecuali di bidang medis. Para dokter telah banyak yang menggunakan gadget berupa IPad, sebuah tablet dengan layar berukuran sekitar 10 inchi, untuk mengakses informasi tentang kesehatan pasiennya, hasil tes lab serta melihat referensi tentang bagian organ tubuh manusia.
Ini merupakan salah satu bentuk inovasi juga. Penggunaan tablet IPad ini adalah inovasi dalam hal proses. Dengan bantuan teknologi, para dokter bisa melakukan pekerjaannya dengan lebih baik serta efektif. Bahkan kalau diperhatikan lebih jauh, penggunaan alat ini bisa menurunkan biaya.
Kalau dulu hasil tes laboratorium harus menggunakan kertas atau untuk foto X-Ray harus menggunakan film, maka kini sudah tidak perlu lagi. Dengan demikian bisa menghemat banyak hal. Bahkan, hasil tes lab bisa dikirim langung dengan email ke para dokter yang menangani pasien tersebut. Lebih cepat, lebih akurat dan langsung diterima oleh dokter. Ini memudahkan kerja parta dokter, tidak harus selalu meminta data pasien ke perawat di rumah sakit. pasienpun bisa melihat data hasil lab serta pemeriksaannya melalui gadget yang dimiliki.
Memang, penggunaan teknologi bisa menjadi pendongkrak (leveraging) suatu bisnis. Mempermudah pekerjaan, memotong alur proses kerja sehingga lebih cepat, efisien dan efektif. Jadi, penggunaan teknologi bisa membuat produktivitas kerja makin baik.
Di dunia medis, penggunaan perangkat IPad ini selain merupakan inovasi dalam hal proses kerja, sekaligus menjadi sebuah value innovation. Ini memberi nilai tambah kepada pelanggan, baik dokter maupun pasien. Boleh jadi, rumah sakit tidak harus secara khusus menyediakan IPad kepada masing-masing dokter karena umumnya mereka telah memilikinya sendiri. Dengan kemudian menghubungkan IPad para dokter ke sistem informasi rumah sakit, maka penggunaannya bisa lebih optimal. Ada banyak hal yang bisa dihemat dan mengurangi biaya. Dengan data hasil lab langsung dikirim ke tablet yang dibawa oleh dokter, bisa mengurangi banyak hal. Ini kunci dari sebuah value innovation, menambahkan nilai tapi sekaligus mengurangi biaya.
Video di bawah ini adalah gambaran tentang penggunaan IPad di dunia media:
Jadi, untuk berinovasi jangan hanya selalu berpikir bagaimana mengutak-atik produk atau jasa yang hendak dijual. Manfaatkan teknologi yang ada, buat proses kerja Anda lebih mudah, efisien dan makin efektif. Dengnn demikian, Anda bisa lebih kompetitif dibandingkan pesaing Anda.
Salam entrepreneur!
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Hari Kamis, 23 September 2010, saya mengikuti kuliah filsafat yang disampaikan oleh Romo Adrian Adiredjo, OP. Kuliah filsafatnya meng...
-
Oleh: Nur Agustinus Pasti kita sudah sering melihat, sebuah perusahaan didirikan tapi tidak bertahan lama. Ada yang bangkrut, ada yang ...
-
Saat ini banyak yang membahas soal BMC, Business Model Canvas. Bentuk dari BMC memang macam-macam, bamun karena namanya canvas, secara pr...
-
Hospitality marketing adalah pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dalam industri/bisnis yang berhubungan dengan hospitality, seperti peng...
-
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau kita bis...
-
Salah satu kegiatan utama seorang entrepreneur adalah jualan (selling). Nah, menjual produk atau jasa, tidak boleh mengabaikan apa ya...
-
Oleh: Nur Agustinus Waktu adalah uang. Begitu nampaknya kapitalisme telah membuat mindset para pelaku ekonomi benar-benar menjadi homo...
-
Bersama Profesor Saras D. Sarasvathy Banyak orang ketika ditanya, apakah ingin jadi pengusaha? Pasti banyak yang ingin. Namun ketik...
-
Saya dulu ikut ISPSI (Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia) yang sekarang menjadi HIMPSI. Saya jadi anggota dan saya ikut beberapa pertemuanny...
-
Waktu masih SD dulu (sekitar tahun 70an) ada buku seri terbitan Gramedia yang namanya "Ceritera dari Lima Benua". Salah s...