Sebuah hubungan antar manusia pada dasarnya mengharapkan
adanya sebuah pertumbuhan. Hubungan yang tidak sekedar begitu-begitu saja,
namun ada hal yang bisa membuat makna. Sebuah hubungan tanpa makna akan menjadi
kering dan membosankan. Lalu, bagaimana kita menjalin sebuah hubungan yang
sehat? Hubungan ini tidak terbatas pada hubungan antara sepasang kekasih, tapi
bisa juga antar teman, antara guru dengan muridnya, antar pimpinan dengan
bawahannya, atau lain sebagainya.
Ada empat hal yang dibutuhkan manusia untuk tumbuh. Untuk
menjadi pribadi yang bertumbuh, kita butuh kondisi dan lingkungan tertentu.
Kadangkala, situasi yang tidak tepat membuat seseorang bukannya bertumbuh
melainkan menderita.
Pertama, hubungan yang sehat adalah hubungan yang bisa
membuat tertawa. Ada suasana yang menghibur. Kita tidak boleh mengabaikan hal
ini. Dalam sebuah hubungan perlu ada entertaining. Tapi, bagaimana kalau kita
memang tidak pandai melawak? Bagaimana kalau kita memang tidak tampak lucu? Sebenarnya
ada banyak cara membuat hubungan ini menyegarkan dan menghibur. Saya yakin tiap
manusia punya rasa humor dan menyukai hiburan. Manfaatkan waktu luang dengan
berkomunikasi yang bisa membuat tertawa, menonton bersama, menikmati waktu yang
menyenangkan. Ini sangat penting karena hubungan yang tidak menghibur akan
menjadi kaku dan kering. Coba bandingkan teman-teman Anda yang bisa menghibur
Anda dengan yang tidak, maka siapakah yang lebih Anda sukai untuk diajak makan
siang bersama?
Yang kedua adalah, hubungan yang sehat adalah yang bisa
memberi dukungan dan saling memberi dorongan. Ada orang tertentu yang bahkan
bisa membuat kita patah semangat. Hubungan dengan orang seperti ini jelas tidak
sehat. Tapi kalau kita bisa mendapatkan pasangan atau teman yang memberikan
motivasi dan dukungan, maka hidup kita akan lebih bergairah. Untuk membina
hubungan yang sehat, sebaiknya Anda juga membiasakan diri untuk selalu
mendukung teman atau pasangan Anda. Jadi, kunci yang kedua adalah supporting.
Lalu, apa kunci yang ketiga? Pernahkah Anda berhubungan
dengan seseorang yang membuat ide-ide kreatif Anda muncul? Atau mungkin Anda
menjadi makin bersemangat untuk melakukan hal-hal baru? Orang seperti ini
adalah yang mampu membuat Anda melakukan hal-hal yang tidak pernah Anda
pikirkan sebelumnya. Hubungan yang sehat juga membutuhkan hal ini. Inilah
kemampuan inspiring, atau bagaimana dalam hubungan tersebut terjadi proses
saling menginspirasi.
Orang yang bisa mengispirasi dan membawa perubahan biasanya
akan selalu kita kenang. Kita bisa memperoleh inspirasi dari sebuah novel, film
atau ucapan seseorang. Memberi inspirasi juga bisa dilakukan melalui tindakan. Coba
Anda pikirkan, siapa-siapa saja orang yang bisa memberi inspirasi bagi Anda?
Saya yakin orang tersebut akan membuat hidup Anda lebih bergairah. Nah,
bagaimana kita membuat diri kita juga bisa memberi inspirasi bagi teman,
pasangan dan keluarga kita.
Kunci yang keempat, yang tak kalah pentingnya untuk membina
hubungan yang sehat adalah sikap saling menghargai. Yang dimaksud di sini
adalah ucapan dan tindakan yang appreciating. Apresiasi adalah sebuah bentuk
respons yang mempunyai hubungan timbal balik antara dua pihak yang saling
berkaitan. Apresiasi itu membutuhkan adanya perhatian, kesungguhan hati untuk
memberikan penilaian.
Kadang kala, kesalahan terjadi ketika memberi komentar
dengan asal-asalan. Misalnya saat anak ingin menunjukkan hasil karya gambarnya,
kemudian mengatakan, “wah, bagus sekali.” Tapi melihat lukisannya hanya sepintas,
tidak sungguh-sungguh. Ini sering tidak disadari, karena apresiasi itu
membutuhkan kesungguhan hati dan upaya memperhatikan. Di sini butuh empati yang
besar untuk bisa merasakan dan menghargai hasil orang lain.
Mari kita introspeksi diri, apakah kita sendiri telah
menjadi seorang yang bisa entertaining, supporting, inspiring dan appreciating
bagi orang lain? Jika ya, belum terlambat untuk berubah memperbaiki diri,
sekaligus nantinya akan membuat hubungan Anda dengan orang lain juga semakin
baik dan menyenangkan.
[nur agustinus]