Di
jalan Kranggan Surabaya ada sederetan penjual lontong balap dan es
degan. Hanya ada satu jenis makanan dan juga satu jenis minuman.
Posisinya selang seling penjual lontong balap dan es degan (kelapa
muda).
kira-kira ada 7 penjual lontong balap dan juga 7 penjual es degan. Mungkin juga mereka saingan, tapi ketika saya duduk di tempat penjual es degan, saya bisa memilih maubeli lontong balap yang ada di sebelah kiri atau kanan. Kebebasan memilih ada di pembeli. Saya pikir, di sini ada keuntungan dari berjualan berkelompok. Kalau toh misalnya ada satu penjual yang sangat ramai, maka ketika kursinya sudah penuh, maka mau tak mau pembeli yang ingin makan akan duduk di depan penjual yang lain. Jadi, jika posisi ramai, bisa dapat luberan pembeli.
Harga
sepertinya sama semua. Mungkin dari rasa juga sama kecuali kalau
suppliernya beda. Saya pernah melihat ada yang menyuplai toge/kecambah
dalam ukuran gentong besar. Bisa saja beda rasa di lontong dan racikan
bumbunya.
Banyak orang dalam berbisnis, mindsetnya masih ingin selalu berkompetisi. Dalam situasi bisnis sekarang ini, ada istilah yang namanya coopetition. Apa itu? Coopetition adalah kerja sama dengan pesaing. Lho, kok bisa? Silahkan baca dan pelajari konsepnya di http://eciputra.com/berita-1207coopetition-konsep-berkompetisi-sembari-kerjasama-.html