Waktu di kantor sedang bersih-bersih berkas lama yang sudah tidak terpakai, Saya menemukan majalah-majalah Toastmaster edisi lama. Saya melihat di majalah ini banyak artikel praktis pengembangan diri yang menarik. Daripada dibuang, saya ambil. Salah satu edisi majalahnya ada artikel yang berjudul "The Magic of Mentoring" (February 2010). Saya scan artikelnya dan upload di http://www.slideshare.net/nur2008/the-magic-of-mentoring
Dalam artikel ini dijelaskan bagaimana sebaiknya kualitas dari seorang mentor. Menjadi seorang mentor, kita harus:
1. Available, artinya mau meluangkan waktu untuk mentee. Teman-teman pasti merasa tidak suka jika saat bertanya ke dosen, kemudian tidak direspon. Tapi akan lebih suka jika ada orang yang mau menyediakan waktu bagi kita saat dibutuhkan bantuannya. Jadi, sebagai mentor, kita juga harus menyediakan diri (avaliable). Tentu ini bukan berarti 24 jam setiap hari, tapi setidaknya ada waktu yang kita sisihkan untuk membantu orang lain.
2. Patient (sabar). Orang belajar dengan kecepatan dan kemampuan yang berbeda sehingga kebutuhan untuk pembimbingannya berbeda-beda. Kalau Anda tidak sabar, maka Anda akan menjadi emosi saat menghadapi mentee yang butuh bimbingan lebih. Jangan pernah membandingkan mentee yang bisa belajar cepat dengan yang tidak.
3. Sensitiive, ini artinya kemampuan kita mengetahui perasaan yang ada di mentee. Dengan kata lain, kita mesti mampu berempati. Beberapa mentee ada yang malu dan ragu-ragu. Ketika mereka diam, bukan berarti mereka sudah pasti bisa. Kita perlu memberi dorongan kepada mereka yang pasif dan jangan hanya memperhatikan mentee yang rajin atau banyak berkomentar.
4. Respectfull, bersikap hormat. Setiap orang adalah unik dan kita perlu menghargai segala kekurangan yang ada. Jangan terlalu memaksa dengan keras dan berilah dorongan agar mentee mau melakukan usahanya dengan lebih kuat.
5. Flexible. Kadang mentee mengalami masalah dan kita mesti bisa fleksibel dengan kondisi yang dialami mentee.
6. Supportive, memberi dorongan dan dukungan. Tunjukkan kebangganmu kepada usaha yang dilakukan oleh mentee.
7. Knowledgeable, punya pengetahuan. Intinya, bisa jadi tempat tumpuan bertanya. Memang tidak harus tahu semua hal, namun mentee mengharapkan mentornya bisa memberikan solusi atas masalahnya. Dengan demikian, kita harus berpikiran terbuka untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan yang kita miliki.
8. Confident. Sebagai mentor harus percaya diri namun tidak sombong. Kita harus bersikap sebagai teman dan mentee merasa bahwa kita bersedia membantu dirinya.
9. Listening. Kita mesti bisa mendengarkan dan jangan berbicara sendiri. Ini adalah demi perkembangan mentee, bukan kita sebagai mentor. Jadi kita harus melihat persoalan yang ada dari sisi mentee. Ibaratnya, jangan memaksakan memakaikan baju kita kepada mentee. Jadilah pendengar yang baik agar kita benar-benar tahu akar masalahnya.
10. Concerned. Anda mesti benar-benar tulus mau membantu orang lain.
Tugas mentor adalah menjalin hubungan yang baik dengan menteenya dan membuat semacam "aturan main" dalam proses mentoring. Berilah arahan kepada mentee agar tahu bagaimana bisa memperoleh sumber daya yang berguna untuk mengatasi problemnya. Ibaratnya, jangan memberikan ikan, tapi ajari memancing dan beri tahu di mana memancing yang baik.
Mentor yang baik akan mendorong menteenya bisa bertindak lebih baik. Ibaratnya mendorong mentee untuk melakukan sebuah lompatan quantum leap. Mentor yang baik akan mendorong menteenya mengembangkan kapasitas kepemimpinannya sehingga suatu saat yang bersangkutan juga bisa menjadi sebagai mentor juga.
Semoga artikel ini bermanfaat dan meningkatkan pemahaman dan ketrampilan kita menjadi seorang mentor.
Majalah Toastmaster, Februari 2010. |
Mentor adalah seseorang yang bisa melihat dan mengetahui dimana posisi mentee berdiri sekarang, menjelaskan alternatif jalan yang ada, membantu mentee mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya sendiri, memberikan blueprint/peta detil untuk menuju tempat yang ingin dituju dan lalu membimbing Anda langkah demi langkah dalam proses perjalanan tersebut. Mentor juga seringkali memberikan motivasi dan semangat jika mengalami tantangan dalam perjalanan tersebut.
Mentee adalah yang mendapat bimbingan dari mentor atau asisten mentor.