Kedisiplinan Kunci Keberhasilan
-Oleh: Nur Agustinus-
Seperti
telah diuraikan sebelumnya, adalah tugas seorang panglima untuk
selalu melatih dirinya supaya sanggup bersikap tenang dan bersikap
betul. Sikapnya yang tenang akan menjamin keberhasilannya dan sikapnya
yang betul akan melahirkan teladan yang akan menjamin ketertiban anak
buahnya.
Kalau kita benar-benar menghayati nasehatnya
itu, maka seorang pemimpin harus sanggup melatih dirinya untuk
bersikap tenang dan benar, menjaga kerahasiannya dan membuat citra
yang baik supaya menjadi teladan bagi karyawannya. Kepekaan sang
pemimpin dalam menangkap peluang usaha sangat penting, seperti yang
diungkapkan oleh Sun Tzu, bila musuh membuka peluang, mestilah
segera dimanfaatkan.
Mengatur manusia tidak lepas dari
kemampuan sang komandannya dalam memimpin anak buahnya. Dalam hal ini
Sun Tzu mengingatkan, jika panglima lemah, tidak keras dan tidak tegas,
instruksi tidak konsekuen, tugas dan kewajiban perwira dan prajuritnya
sebentar-bentar diubah, jika susunan pasukannya morat-marit, maka
pasukan yang demikian pasti akan kalut.
Itulah sebabnya
jika eksekutifnya terlalu lemah, tidak tegas, instruksi tidak
jelas, terlau sering berubah peraturan, maka karyawannya akan
bingung atau kalut. Masalah ini sering dijumpai jika direktur suatu
perusahaan sering mengganti susunan organisasi, mengubah-ubah sistem
kerja karena dipandangnya selalu kurang baik. Hal semacam ini membuat
bawahannya bingung dan justru tidak bisa bekerja dengan baik.
Menurut
Sun Tzu, tugas seorang panglima dalam memimpin anak buahnya adalah
mengatur agar semua pihak berjalan seiring. Menggerakkan suatu
pasukan adalah lebih beruntung dibandingkan dengan memimpin gerombolan
yang tidak disiplin karena akan sangat berbahaya. Oleh sebab itu,
pendisiplinan karyawan sangat penting.Hal ini bisa terlaksana
apabila aturan main dalam perusahaan jelas serta pemimpinnya memberi
contoh dengan baik.
Mengenai adanya kemelut dalam pasukan,
Sun Tzu menguraikanya sebagai berikut: Bila ada kerusuhan dalam
perkemahan artinya pemimpin komandan lemah. Bila para perwira
marah-marah tandanya para prajuritnya lelah. Bila para prajuritnya
kelihatan berbisik-bisik antar sesamanya dalam kelompok-kelompok kecil
dan berbicara dengan nada-nada yang tertahan menunjukkan adanya
ketidakpuasan dalam urutan kepangkatan.
Seorang eksekutif
harus peka terhadap hal-hal ini, sebab sikap "berbisik-bisik" itu
merupakan indikasi adanya ketidakpuasan dalam peningkatan
jenjang promosi organisasi. Setiap kerusuhan pada anak buah,
sebaiknya pemimpinnya jangan bersikap acuh tak acuh, sebab Sun
Tzu mengajarkan untuk introspeksi diri karena bila anak buah resah,
maka itu tanda kepemimpinan manajernya kurang baik.
Sun
Tzu menegaskan, pertama-tama, para prajurit harus diperlakukan
secara manusiawi, tapi tetap diawasi dengan disiplin baja. Inilah cara
yang pasti untuk memperoleh kemenangan. Dalam latihan,
perintah-perintah harus dilaksanakan dengan paksaan, maka pasukan
akan memiliki disiplin yang baik.
Memang, kedisiplinan kerja
harus dipupuk dengan sikap tegas pemimpinnya. Misalnya, sikap
mentolerir keterlambatan satu kali atau dua kali akan menyebabkan anak
buah jadi terbiasa. Selain itu, pekerjaan yang tidak terselesaikan
tepat waktu tetapi tidak ditegur dengan keras menyebabkan anak buah
mengira hal itu tidak menjadi masalah. Akibatnya lain kali mereka bisa
berbuat sama. Nah, cara-cara Sun Tzu ini, walau sederhana, patut kita
tiru.
(bersambung)
Popular Posts
-
Hari Kamis, 23 September 2010, saya mengikuti kuliah filsafat yang disampaikan oleh Romo Adrian Adiredjo, OP. Kuliah filsafatnya meng...
-
Oleh: Nur Agustinus Pasti kita sudah sering melihat, sebuah perusahaan didirikan tapi tidak bertahan lama. Ada yang bangkrut, ada yang ...
-
Saat ini banyak yang membahas soal BMC, Business Model Canvas. Bentuk dari BMC memang macam-macam, bamun karena namanya canvas, secara pr...
-
Hospitality marketing adalah pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dalam industri/bisnis yang berhubungan dengan hospitality, seperti peng...
-
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau kita bis...
-
Salah satu kegiatan utama seorang entrepreneur adalah jualan (selling). Nah, menjual produk atau jasa, tidak boleh mengabaikan apa ya...
-
Oleh: Nur Agustinus Waktu adalah uang. Begitu nampaknya kapitalisme telah membuat mindset para pelaku ekonomi benar-benar menjadi homo...
-
Bersama Profesor Saras D. Sarasvathy Banyak orang ketika ditanya, apakah ingin jadi pengusaha? Pasti banyak yang ingin. Namun ketik...
-
Saya dulu ikut ISPSI (Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia) yang sekarang menjadi HIMPSI. Saya jadi anggota dan saya ikut beberapa pertemuanny...
-
Waktu masih SD dulu (sekitar tahun 70an) ada buku seri terbitan Gramedia yang namanya "Ceritera dari Lima Benua". Salah s...