Tahun 1983, saat masuk nominasi Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI, saya dengan sejumlah peserta lainnya sempat bertemu dengan Pak BJ. Habibie di kantor BPPT, Jakarta. Senang dan bangga mendengar penuturan rencana dan visi beliau tentang perkembangan teknologi dirgantara Indonesia dan ambisi besar Indonesia untuk membuat pesawat terbang sendiri. Pak Habibie membuat bangsa Indonesia mulai peduli dengan teknologi. Ada banyak majalah sains yang diterbitkan di masa itu. Saat tahun 1983, CN 235 memang masih belum terbang, masih menjadi sebuah rencana besar. Pak Habibie dengan gaya bicara yang penuh semangat, menatap tajam semua mata kami, anak-anak SMA, terus memberi dorongan dan keyakinan bahwa kita mampu melakukannya. Sebuah motto dari beliau yang selalu teringat: "Berawal di akhir, Berakhir di awal."
Terima kasih Pak Habibie.