Dalam film Point Break (2015) ada percakapan antara Bodhi dengan temannya saat hendak memanjat tebing.
Grommet, “Bodhi, I can't see the line.” (Bodhi, saya tidak dapat melihat jalurnya)
Bodhi, “I do see it, and it's beautiful.” (Saya melihatnya, dan itu indah)
Grommet, “You know I always trusted you, right? To follow a line I can't even see? It's not my line. It's yours.” (Kamu tahu saya selalu percaya padamu, kan? Mengikuti jalur yang aku sendiri tak dapat melihat? Ini bukan jalurku. Ini punyamu)
Adegan selanjutnya, Grommet gagal sampai ke puncak dan akhirnya tewas jatuh ke dalam jurang....
Percakapan ini membuat saya berpikir, mungkin banyak pengusaha baru yang gagal karena sebenarnya dia tidak punya “line” sendiri untuk memanjat tebing perjalanan berat usahanya. Mungkin juga mentornya yang sudah berpengalaman hanya minta untuk percaya kepadanya atau percaya dirilah bahwa kamu bisa. Sementara yang bersangkutan benar-benar belum bisa melihat jalur yang akan ditempuhnya. Terinspirasi dari percakapan singkat ini, kita tidak bisa mengajarkan “jalurku” kepada orang lain. Mentor yang hanya mengajar "ikutlah jalanku" itu bisa menyesatkan. Apalagi mengatakan kesuksesan hanya ada pada jalanku. Setiap orang harus menemukan jalurnya sendiri-sendiri. Yang perlu kita ajarkan adalah bagaimana cara memanjat yang baik. Sayangnya, banyak orang yang ingin cepat ke atas mengikuti jalur orang lain tanpa mampu melihat sendiri jalur tersebut. Terlebih parah lagi jika tidak dibekali ilmu yang memadai dan malas untuk belajar...