Jawa Pos, 15 Agustus 2014
Dilatih UC, TKI Tak Balik ke Hongkong
SURABAYA - Universitas Ciputra (UC) melaksanakan pelatihan wirausaha
bagi tenaga kerja Indonesia (TKI). Pelatihan kali kedua ini bertujuan
agar para TKI bisa sukses berwirausaha selelah bertahun-tahun mengais rezeki di negeri orang.
Kegiatan tersebut berlangsung Selasa hingga Karnis (12-14/8). Direktur
Akademik Universitas Ciputra Entrepreneurship Online Nur Agustinus
menyatakan, peiatihan itu merupakan salah satu program corporate social
responsibility (CSR) UC. Biasanya, saat Lebaran banyakTKI yang pulang
kampung. Jadi, UC memberikan kesempatan mereka belajar berwirausaha.
Kali inl ada 25 TKI. Rata-rata mereka bekerja di Hongkong.
Mereka menerima beragam materi. Mulai cara mengubah mindset,
identifikasi pasar, sampai pengembangan usaha. Selain di kelas, para TKI
diajak ke Pasar Tugu Pahlawan untuk melakukan identifikasi pasar.
"Salah satu yang sulit adalah mengubah mindset," papar dosen pengampu
mata kuliah social entrepreneurship tersebut. Sebab, selama ini mereka
terbiasa berpikir sebagai konsumen.
Setelah pelatihan tiga hari itu, mereka juga menerima kelanjutan lewat pelatihan online selama enam bulan.
Salah seorang TKI yang mengikuti pelatihan saat itu adalah Sujiati.
Perempuan 40 tahun asal Madiun tersebut sudah pulang pada Februari. Dia
bekerja 10 tahun di Hongkong. Dia juga telah membuka toko sederhana
yang menjual kebutuhan sehari-hari di rumahnya. “Sudah selesai
kerjanya. Saya ingin berjualan di rumah bersama suami dan anak saja.
Usaha saya harus berkembang,” tutumya. (lna/cl9/roz)
15 Agu 2014
Kiat bagi BMI yang ingin berentrepreneur
Kukuh Luky |
Pak Kukuh juga bilang, tentu ada kemungkinan usaha tidak berhasil. Tapi kalau usaha sudah dilakukan dan uang habis, jangan kemudian langsung berpikiran untuk cari modal lagi dengan bekerja di luar negeri. Kalau kita sudah berbisnis, maka kita sudah punya modal kepercayaan dari orang lain. Dengan kata lain, kita bisa tetap melanjutkan usaha tanpa modal. Modalnya adalah kepercayaan. Kita bisa mengambil barang untuk usaha dengan bayar belakang karena selama bisnis kita bisa dipercaya.
Memang, hambatan utamanya adalah dari keluarga. Biasanya kalau mau mulai usaha, pasti banyak yang mengatakan, "masa sudah kerja di luar negeri, uang banyak, trus jualan telor di pinggir jalan." Pak Kukuh waktu itu memutuskan untuk usaha jual telor. Tapi omongan seperti itu diabaikan oleh Pak Kukuh. Dia tetap dengan semangat berjualan hingga kemudian usahanya makin besar. Dia sendiri pernah gagal juga, namun bangkit kembali. Kini dia juga punya perusahaan konstruksi. Pak Kukuh mengatakan bahwa harus berani melakukan usaha. Kalau ragu-ragu dan takut memulai apalagi menunda-nunda, maka hasilnya juga tanda tanya.
Yang terakhir, ini yang paling penting: TIDAK ADA SUKSES YANG INSTAN. Semua itu butuh waktu. Kesuksesan tidak bisa langsung. Pak Kukuh mengatakan butuh waktu 5 tahun. Mungkin orang bilang, kok lama sekali 5 tahun? Ya, pak Ciputra sendiri juga butuh waktu bertahun-tahun. Bahkan pengusaha sukses manapun akan butuh waktu untuk sukses. Kalau Anda tidak sabar, maka pasti akan segera memilih jalan lain. Kalau kita jalani, sebenarnya waktu juga berjalan tak terasa. Bukankah ada yang sudah bertahun-tahun kerja di luar negeri tanpa terasa? Mungkin awalnya cuma mau kontrak 2 tahun, tapi tak terasa sudah 6 tahun, 8 tahun atau bahkan lebih dari 10 tahun kerja di luar negeri.
Nah, kalau kita wirausaha, 5 tahun itu juga tak terasa. Saya pikir benar juga, saya sendiri tak terasa sudah bekerja 4 tahun di Universitas Ciputra. Kalau kita jalani apa yang menjadi passion kita, maka waktu akan tak terasa, semangat dan energi juga terus ada. Memang, kata pak Kukuh, tinggal di luar negeri itu lebih enak. Tapi kalau kita bisa membangun usaha sendiri di tempat tinggal kita, bukankah itu lebih baik.
Pak Kukuh tinggal di Malang namun kantornya di Surabaya. Saat ini sedang menyelesaikan studi S3 program doktor di Universitas Brawijaya Malang.
Terima kasih untuk pak Kukuh atas kesediaannya berbagi pengalaman dan tips berbisnis.
Salam entrepreneur dan sukses bagi yang berani memutuskan untuk segera berwirausaha!
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Hari Kamis, 23 September 2010, saya mengikuti kuliah filsafat yang disampaikan oleh Romo Adrian Adiredjo, OP. Kuliah filsafatnya meng...
-
Oleh: Nur Agustinus Pasti kita sudah sering melihat, sebuah perusahaan didirikan tapi tidak bertahan lama. Ada yang bangkrut, ada yang ...
-
Saat ini banyak yang membahas soal BMC, Business Model Canvas. Bentuk dari BMC memang macam-macam, bamun karena namanya canvas, secara pr...
-
Hospitality marketing adalah pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dalam industri/bisnis yang berhubungan dengan hospitality, seperti peng...
-
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau kita bis...
-
Salah satu kegiatan utama seorang entrepreneur adalah jualan (selling). Nah, menjual produk atau jasa, tidak boleh mengabaikan apa ya...
-
Oleh: Nur Agustinus Waktu adalah uang. Begitu nampaknya kapitalisme telah membuat mindset para pelaku ekonomi benar-benar menjadi homo...
-
Bersama Profesor Saras D. Sarasvathy Banyak orang ketika ditanya, apakah ingin jadi pengusaha? Pasti banyak yang ingin. Namun ketik...
-
Saya dulu ikut ISPSI (Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia) yang sekarang menjadi HIMPSI. Saya jadi anggota dan saya ikut beberapa pertemuanny...
-
Waktu masih SD dulu (sekitar tahun 70an) ada buku seri terbitan Gramedia yang namanya "Ceritera dari Lima Benua". Salah s...