31 Agu 2013
I'm the world's worst salesman
"I'm the world's worst salesman. Therefore, I must make it easy for people to buy." Arti terjemahannya adalah "Saya adalah penjual yang paling buruk sedunia, untuk itu, saya harus membuat orang mudah untuk membeli." Nah, artinya... kalau kita memang tidak pandai menjual, maka kita mesti punya gagasan inovatif yang membuat pelanggan mudah membeli produk atau jasa yang kita tawarkan...
Saya jadi ingat ketika di awal saya mendirikan perusahaan saya (tahun 1990). Saya adalah orang yang kurang percaya diri dan tidak bisa menjual. Lalu, saya bikin sistem yang membuat pelanggan saya mau beli jasa saya, yakni mereka bisa mengirimkan orang untuk dipsikotes kapan saja, baik pagi, sore, malam atau bahkan di hari libur. Saya juga bilang bahwa hasilnya nanti akan diantar. Semua ini merupakan pelayanan, tapi kalau dipikir lagi, sebenarnya ini membuat orang lebih mudah untuk membeli. Tidak perlu repot, tidak perlu nunggu lama. Nah, membaca kata-kata yang nampaknya sederhana di gambar yang saya temukan itu, sebenarnya kalau kita bisa menerapkannya dalam usaha kita... hasilnya akan sungguh luar biasa.
Sehubungan dengan bagaimana membuat orang mudah membeli. Saya mau sharing juga pengalaman saya. Saya pernah ke sebuah toko furniture yang tergolong besar di surabaya. Ingin beli kursi untuk kerja. Setelah memilih, akhirnya memilih satu kursi yang nampaknya bagus, kuat dan enak (menurut saya). Tapi, ternyata stoknya tidak ada, harus pesan dan ini butuh waktu. Penjualnya bilang bisa diantar nanti. Tapi... katanya kalau diantar itu mesti pembelian 2 juta ke atas baru gratis, kalau di bawah itu mesti ada ongkos kirim. Wah, kok merepotkan begitu? Saya sudah menaruh uang untuk beli, menunggu, lalu harus bayar lagi untuk ongkos kirim hanya karena beli barangnya tidak sampai 2 juta. Akhirnya ya saya tidak jadi beli... Saya hanya mengomel dalam hati, kok bisa manajemen toko ini bikin aturan yang bikin susah pembelinya. Belajar dari hal ini, buatlah sistem transaksi penjualan yang memudahkan dan memberi nilai tambah kepada pelanggan. Make it easy for people to buy.
Popular Posts
-
Hari Kamis, 23 September 2010, saya mengikuti kuliah filsafat yang disampaikan oleh Romo Adrian Adiredjo, OP. Kuliah filsafatnya meng...
-
Oleh: Nur Agustinus Pasti kita sudah sering melihat, sebuah perusahaan didirikan tapi tidak bertahan lama. Ada yang bangkrut, ada yang ...
-
Saat ini banyak yang membahas soal BMC, Business Model Canvas. Bentuk dari BMC memang macam-macam, bamun karena namanya canvas, secara pr...
-
Hospitality marketing adalah pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dalam industri/bisnis yang berhubungan dengan hospitality, seperti peng...
-
Orang biasanya berkata bahwa seorang entrepreneur itu harus pandai menemukan peluang. Tapi sesungguhnya hal yang lebih baik kalau kita bis...
-
Salah satu kegiatan utama seorang entrepreneur adalah jualan (selling). Nah, menjual produk atau jasa, tidak boleh mengabaikan apa ya...
-
Oleh: Nur Agustinus Waktu adalah uang. Begitu nampaknya kapitalisme telah membuat mindset para pelaku ekonomi benar-benar menjadi homo...
-
Bersama Profesor Saras D. Sarasvathy Banyak orang ketika ditanya, apakah ingin jadi pengusaha? Pasti banyak yang ingin. Namun ketik...
-
Saya dulu ikut ISPSI (Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia) yang sekarang menjadi HIMPSI. Saya jadi anggota dan saya ikut beberapa pertemuanny...
-
Waktu masih SD dulu (sekitar tahun 70an) ada buku seri terbitan Gramedia yang namanya "Ceritera dari Lima Benua". Salah s...