(Oleh: Nur Agustinus)
Banyak orang beranggapan bahwa teknologi pesawat makhluk ET begitu hebat, mampu terbang dengan sangat cepat bahkan memiliki teknologi untuk menghilang (stealth atau cloacking). Namun mengapa banyak yang jatuh? Apakah mereka jatuh karena ditembak jatuh oleh meriam pertahanan udara atau karena sebab lain?
Sebenarnya banyak sekali kasus pesawat alien yang jatuh dan menimbulkan korban pada penumpangnya. Berikut adalah sejumlah daftar yang tercatat di http://www.ufoevidence.org/documents/doc1683.htm
1939-46 - Spitzenbergen, NORWAY
4 Juli 1947 - Roswell, NEW MEXICO, 4 mayat
13 Feb 1948 - Aztec, NEW MEXICO, 12 mayat
7 Juli 1948 - MEXICO So.of LAREDO TX, 1 mayat
1949 - Roswell, NEW MEXICO, 1 ET hidup
1952 - Spitzenbergen, NORWAY, 2 mayat
14 Agst 1952 - Ely, NEVADA, 16 mayat
10 Sep 1950 - Albuquerque, NEW MEXICO, 3 mayat
18 April 1953 - S.W. ARIZONA, Tidak ada mayat
20 Mei 1953 - Kingman, ARIZONA, 1 mayat
19 Juni 1953 - Laredo, TEXAS, 4 mayat
10 July 1953 - AFRIKA SELATAN, 5 mayat
13 Okt 1953 - Dutton, MONTANA, 4 mayat
5 Mei 1955 - Brighton, INGGRIS, 4 mayat
18 Juli 1957 - Carlsbad, NEW MEXICO, 4 mayat
1961 - Timmensdorfer, JERMAN, 12 mayat
12 Juni 1962 - Holloman AFB, NEW MEXICO, 2 mayat
10 Nop 1964 - Ft.Riley, KANSAS, 9 mayat
27 Okt 1966 - N.W. ARIZONA, 1 mayat
1966-1968 - 5 ufo jatuh di IN/KY/OH AREA, 3 mayat, pesawat utuh
18 Juli 1972 - MAROKO, GURUN SAHARA, 3 mayat
10 Juli 1973 - NW ARIZONA, 5 Bodies
25 Agst 1974 - CHIHUAHUAMEXICO, Pesawat utuh
12 Mei 1976 - GURUN PASIR DI AUSTRALIA, 4 mayat
22 Juni 1977 - NW ARIZONA, 5 mayat
5 April 1977 - SW OHIO, 11 mayat
17 Agst 1977 - TOBASCO MEXICO, 2 mayat
Mei 1978 - BOLIVIA, tidak ada mayat
Nop 1988 - AFGHANISTAN, 7 mayat
Mei 1989 - AFRIKA SELATAN, 1 TEWAS, 2 ET hidup
June 1989 - AFRIKA SELATAN, 2 ET ditemukan, pesawat utuh
Juli 1989 - SIBERIA, 9 ET hidup
2 Sep 1990 - Megas Platanos, GREECE
Nop 1992 - Long Island NY, NEW YORK
Melihat begitu banyaknya jumlah ufo yang jatuh atau mengalami kecelakaan di planet bumi ini, tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Apa yang menyebabkan mereka jatuh? Apakah pesawat mereka tidak canggih dan kurang sesuai dengan kondisi planet bumi? Mungkin penyebab jatuhnya antara satu ufo dengan yang lain bisa berbeda. Salah satu kasus yang paling menarik adalah yang terjadi di Afrika Selatan di tahun 1989. Saat itu, dua pesawat tempur Mirage dengan senjata baru laser, Thor 2, menembak jatuh sebuah ufo di atas Gurun Kalahari.
Bermula dari radar pangkalan Angkatan Udara Afrika Selatan yang siang hari pukul 13.52 GMT menangkap benda terbang asing memasuki wilayah udaranya pada tanggal 7 Mei 1989. Komando siaga segera meluncurkan penyergapan dengan dua pesawat tempur Mirage Angkatan Udara Afika Selatan melesat dari Valhalla ke Gurun Kalahari dekat perbatasan Afrika Selatan dengan Botswana.
Dalam hitungan menit, kedua Mirage itu telah mendekati sasarannya. Prosedur tanya kawan atau lawan sesaat diradiokan ke sasaran, tetapi benda terbang yang nampak asing dan tak dikenal itu tidak menjawab. Maka sesaat berikutnya kedua Mirage segera menembakkan senjata laser yang sangat baru dimiliki oleh Angkatan Udara Afrika Selatan, yakni senjata kanon sinar partikel Thor 2.
Mengejutkan, tembakan itu tepat mengenai sasaran yang bergerak sangat cepat. Maka sasaran yang kemudian diketahui sebagai ufo jatuh di Gurun Kalahari. Kisah penembakan ufo di Afrika Selatan itu semula memang rapat terkunci dalam dokumen sangat rahasia dari operasi sandi Afrika Selatan yang kemudian diketahui sebagai Operation Black Horse.
Mereka lebih bungkam lagi terhadap pembocoran rahasia yang membuka tabir adanya tiga mahluk EBE (Extraterrestrial Biological Entities) yang ditemukan berada di dalam reruntuhan ufo tersebut.
Satu di antara ketiga EBE tersebut tewas, sementara dua lainnya masih hidup walaupun terluka parah. Tetapi kesemuannya ini menjadi amat sulit dilacak kebenarannya, sebab bukan hanya karena wilayah yang mengelilingi tempat jatuhnya ufo itu dijaga ketat oleh tentara Afrika Selatan waktu itu, tetapi juga seluruh reruntuhan ufo berikut ketiga EBE itu pada tanggal 23 Juni 1989 dibawa ke basis Wright Petterson di Dayton, Ohio dengan menggunakan dua pesawat angkut raksasa C-5 Galaxy.
Pembocoran rahasia Operation Black Horse Angkatan Udara Afrika Selatan bermula dari tanggan seorang perwira yang berdinas dalam lembaga intelejen Afrika Selatan. Perwira yang tak disebutkan namanya tersebut konon setelah pensiun kini berdiam di Jerman.
Pada pukul 13.45 GMT tanggal 7 Mei 1989, satu kapal perang fregat (namanya dirahasiakan) meradiokan laporan ke pangkalan Angkatan Laut Afrika Selatan di Cape Town bahwa pada radarnya tertangkap suatu objek di angkasa yang sedang melaju menuju ke wilayah Afrika Selatan dengan kecepatan terbang 5.746 mil laut per jam (sekitar 9.000 km per jam)
Pangkalan Angkatan Laut Afrika Selatan Cape Town segera mengkonfirmasi dan ternyata penampakan itu juga ditangkap oleh radar-radar komando Angkatan Udara, instalasi radar militer di darat dan Bandara Internsional DF Malan di Cape Town.
Ufo itu diketahui memasuki wilayah udara Afrika Selatan pada 13.52 GMT atau 7 menit sesudah penampakannya di layar radar fregat. Radio pangkalan segera 'menegur' ufo, tetapi tidak ada jawaban. Basis angkatan udara di Valhalla segera menerbangakan dua buah pesawat tempur Mirage (tidak disebutkan jenisnya) untuk mencegat ufo.
Pada pukul 13.59 GMT, kedua pesawat Mirage itu melaporkan bahwa ufo tersebut sudah nampak pada layar radar mereka. Perintah tembak diberikan oleh Valhalla. Maka kedua Mirage itupun menembak ufo itu dengan senjata laser Thor 2.
Komando misi dua Mirage melapor, ufo memancarkan sinar yang silau membutakan. Pada pukul 14.02 GMT tiba-tiba ufo menurun deras dengan kecepatan 3.000 feet per menit atau sekitar satu kilometer per menit. Dan dengan kecepatan yang luar biasa ufo menghujam ke Bumi dengan sudut luncuran 25 derajat. Ufo itu menghantam daratan pada posisi sekitar 80 kilometer dari perbatasan Afrika Selatan dengan Botswana yang dikenal sebagai titik pusat Gurun Kalahari.
Basis Valhalla memerintahkan agar kedua Mirage mengelilingi tempat jatuhnya ufo sampai diyakini benar bahwa benda langit tak dikenal itu benar-benar jatuh. Kemudian mereka mengirim tim intelejen Angkatan Udara disamping tim medis dan teknik ke tempat jatuhnya ufo.
Dokumen rahasia Operation Black Horse yang mengungkap peristiwa ini pada halaman duanya juga menyebutkan lima spesifikasi yang ditemukan pada tempat ufo itu jatuh:
1. Ditemukan lubang dengan garis tengah 150 meter dan kedalaman mencapai 12 meter.
2. Ufo yang menghujam ke gurun dengan kemiringan 45 derajat pada lubang raksasa itu berwarna putih keperakan.
3. Di sekeliling ufo dan lubang raksasa itu tersebar panas yang tinggi.
4. Tarikan magnet yang kuat dan kontaminasi radioaktif yang mengelilingi ufo ini membuat peralatan elektrik yang dibawa tim investigasi angkatan udara ini tidak dapat berfungsi.
5. Ketua tim investigasi meminta agar ufo segera dibawa ke basis angkatan udara untuk penyelidikan lebih intensif.
Dokumen Operation Black Horse juga melaporkan bahwa tempat jatuhnya ufo segera ditimbun sampai tanda-tanda bekas jatuhnya tidak diketahui umum. (sumber: Suara Karya, 21 April 1996)
Menurut buku "The Dulce Book" yang ditulis oleh Branton, pada bab 12 yang berjudul "Operation Retaliation: Paul Bennewitz, One Man Against An Empire" menerangkan bahwa meskipun pesawat aliens itu hebat, namun mereka juga p-unya kelemahan, umumnya dikarenakan dari metode mereka dan sistem terbang mereka yang unik. Mereka tidak punya sistem tempur yang stabil terutama juga menghadapi senjata sinar laser yang telah dikorfimasikan melalui insiden di Afrika Selatan itu yang telah diinvestigasi oleh QUEST INTERNATIONAL, sebuah organisasi riset ufo yang dibentuk oleh mantan polisi, petugas keamanan dan perwira militer.
Ufo yang ditembak jatuh dengan kanon laser eksperimen Thor 2 di Kalahari itu diangkut ke pangkalan militer Afrika Selatan dan dengan menggunakan peralatan hidrolis, "pintu" dibuka dan dua aliens berjenis blue-grays dengan penampilan raptilian berjalan sempoyongan dan kemudian ditawan. Ketika seorang dokter berusaha mengambil sampel darah dari salah satu makhluk itu, makhluk itu menyerangnya dengan menggunakan tangan yang mirip cakar dan menimbulkan luka garutan yang dalam di wajah dan dadanya.
Jika kita memang mampu menjatuhkan sebuah pesawat aliens dengan senjata sejenis itu, masalahnya adalah apakah kita mampu membedakan atau mengetahui, apakah pesawat ufo itu kawan atau lawan. Problem yang ada mungkin adalah pada sistem komunikasi dan bahasa. (sumber: http://www.thewatcherfiles.com/dulce/chapter12.htm)
Berdasarkan informasi ini, maka ada satu kemungkinan penyebab ufo jatuh, yaitu karena ditembak jatuh oleh pihak militer dari planet bumi sendiri. Seperti yang terjadi pada tahun 1990, sebuah ufo ditembak jatuh oleh rudal SAM Soviet dekat Vladivostok setelah terlecak oleh radar.
David Ben Yakov di artikelnya yang berjudul "The Great ufo Recall" mengemukakan ada 5 teori penyebab ufo jatuh, yaitu: (sumber: http://www.delusionresistance.org/ufo/ufocrashes.html)
1. Jatuh karena kekuatan alam yang ada di atmosfer bumi: petir, angin yang tipis atau hal lain yang berhubungan dengan hal itu..
2. Jatuh karena gelombang microwave, radar atau pengaruh lain yang tak terlihat yang dibuat oleh manusia.
3. Jatuh karena tembakan dari pihak militer bumi.
4. Jatuh karena kekuatan ekstraterrestrial lain - perang atau tindakan jahat dari makhluk lain yang sedang ada di planet bumi ini juga.
5. Kesalahan konstruksi dari pesawat atau hanya peristiwa kecelakaan akibat kesalahan teknis.
Apakah memang ufo bisa jatuh karena pengaruh alam yang ada di atmosfer bumi seperti petir? Peristiwa jatuhnya ufo di Corona atau dekat Roswell di tahun 1947 diperkirakan karena sebab itu. Cuaca di Roswell saat itu memang sedang berawan tebal dan banyak petir. Seperti dikemukakan oleh Mac Brazel, orang yang pertama kali menemukan reruntuhan ufo yang jatuh di Roswell mengatakan bahwa tanggal 2 Juli atau 4 Juli ada badai besar dengan banyak petir di daerah tersebut. Namun penyebab jatuhnya ufo di Roswell ada yang berteori bukan karena keadaan alam yang saat itu tidak bersahabat. Dugaan lain adalah karena gelombang radar dari militer Amerika Serikat telah mengacaukan navigasi ufo sehingga jatuh. Seperti dilaporkan, pada tanggal 2 Juli 1947, sebuah benda yang tidak dikenal terdeteksi oleh radar pada instalasi militer Alamogordo, pangkalan White Sands, dan juga pangkalan Bersenjata Angkatan Udara Roswell, New Mexico. Tiga lokasi ini mengamati adanya benda terbang tak dikenal yang muncul di wilayah udara mereka.
Saat ini di kalangan ufolog terdapat kesimpangsiuran mengenai berapa banyak ufo yang jatuh di daerah New Meksiko pada tahun 1947 itu. Umumnya informasi yang beredar hanya ada satu ufo yang jatuh di Roswell, namun ada juga yang mengatakan bahwa terdapat 2 ufo yang jatuh, yang pertama di Corona dan satu lagi di dataran San Agustin, dekat kota Magdalena, New Miksiko. Mengenai ada 2 ufo itu dikuatkan melalui kesaksian suami istri Dan Wilmot yang sekitar pukul 9:50 waktu setempat melihat dua buah ufo di atas Corona, sebuah kota kecil di wilayah Lincoln County, New Mexico, AS. Dan Wilmot adalah saksi yang melihat dua ufo itu. Mereka melintas cepat dan nampak saling kejar dari arah Barat Laut. Mereka seperti nampak tengah melakukan formasi inverted (terbang terbalik). (sumber: majalah Angkasa edisi September 1997) 48 kilometer dari Corona sebuah ufo jatuh di Roswell, New Mexico. Lokasi ufo kedua yang jatuh di San Agustin ditemukan oleh Barney Barnett dan sekelompok mahasiswa arkeologi dari University of Pennsylvania. (sumber: http://strangegr.tripod.com/strangeandparanormalactivities/id16.html)
Spekulasi penyebab jatuhnya ufo di tahun 1947 ini berkembang dalam 3 teori. Pertama karena sebab alam, yaitu akibat cuaca buruk. Kedua karena gangguan gelombang radar sebab ada informasi yang mengatakan bahwa navigasi ufo terganggu oleh gelombang radar militer AS waktu itu sehingga setelah terjadi perjanjian kerja sama antara pemerintah AS dengan aliens, mereka kemudian mengubah frekuensi gelombang radar. Ketiga adalah kemungkinan telah terjadi semacam pertempuran udara antara dua jenis aliens.
Ufo ditembaki oleh pesawat tempur kita sering terjadi. Saat militer Inggris merilis dokumen ufo di bulan Oktober 2008 lalu, ada satu kasus yang menonjol yaitu laporan Achille Zaghetti, kapten Alitalia, maskapai Italia, tanggal 21 April 1991. Saat kejadian, dia berteriak kepada copilotnya karena melihat obyek misil tajam ditembakkan melewati cockpit pesawat mereka. "Saat obyek tersebut melintas, saya segera menanyakan kepada operator ACC (area pusat pengendali)," ujarnya. Operator menjawab bahwa dia melihat target yang tidak teridentifikasi sekitar 10 nautical mil di belakang pesawat mereka.
Pada saat kejadian itu, menteri pertahanan telah memerintahkan penembakan peluru kendali, dan semua dijelaskan seperti biasanya, tulis David Clarke, ahli ufo dan instruktur jurnalisme di Sheffield Hallam University, yang bekerja pada badan arsip nasional. Dia sedang mempersiapkan materi untuk dirilis. "Hasil akhirnya ini asli ufo, dan file ini tertutup," tulisnya. " Tidak ada yang bisa mereka lakukan," tambahnya.
Rilis dokumen terbaru juga menujukkan pengakuan pilot Air Force AS yang diperintah untuk menembak jatuh pesawat yang tak teridentifikasi di atas Inggris timur, namun sebelum dia melepaskan tembakan, objek tersebut menghilang.
Kejadian itu berlangsung pada bulan Mei 1957 ketika era Perang Dingin melawan blok Uni Soviet. Saat itu dua pesawat tempur AS yang berada di Inggris diperintahkan terbang untuk menembak ufo itu. Sebagaimana tertulis dalam catatan itu, Torres melaporkan bahwa dia mulai menerbangkan jet F-86 D Sabre dalam cuaca yang tenang dari pangkalan Royal Air Force di Manston, Kent. Salah seorang pilot, kini berusia 77 tahun, mengatakan ketika itu dirinya beberapa saat lagi akan menembakkan 24 roket di pesawat ke benda tersebut, yang dilaporkannya sempat untuk beberapa saat tidak bergerak di udara namun kemudian melesat tiba-tiba dengan kecepatan kira-kira 12 ribu kilometer per jam.
Pada saat terakhir sebelum tombol meluncur ditekan, ufo tersebut menghilang dari layar radar dan pesawat tempur diperintahkan pulang ke pangkalan. Esok harinya, Torres mendapat pengarahan khusus dari seorang tak dikenal dan mendapat ancaman jika membocorkan kejadian itu berarti melanggar keamanan nasional. Setelah 50 tahun, dokumen-dokumen itu bisa dilihat publik, namun sayangnya tidak berisi penjelasan resmi atas insiden tersebut.
Laporan Angkatan Udara Iran menunjukkan pada bulan September 1976, dua jet tempur F-4 Iran mengejar sebuah ufo di atas Teheran. Salah seorang pilot mengatakan ketika ia mencoba untuk menembak obyek tersebut, peralatan di pesawatnya tiba-tiba tidak dapat dioperasikan.
Menurut J. Salatun, dalam makalahnya yang berjudul "Misteri Maraknya Manudia yang diculik oleh Makhluk ufo dan Fenomena ufo", ufo ternyata kebal terhadap serangan pertahanan Udara. Semasa konfrontasi terhadap Malaysia pada tahun 1964, Komando Sektor Pertahanan Udara Surabaya dimasukki ufo setiap malam setelah maghrib hingga menjelang subuh selama 7 hari. ufo-ufo itu disambut dengan tembakan-tembakan dari meriam-meriam penangkis serangan udara. Di layar radar tampak bagaimana ufo membumbung tinggi setiap kali tembakannya tepat, tetapi tidak ada yang jatuh. Kecuali di Surabaya, ufo yang ditembaki dengan artileri sasaran udara hanya terjadi di Kepulauan Kurillen yang dikuasai Sovyet Rusia ditahun '50-an.
Dalam perang Vietnam pernah terjadi bahwa sebuah ufo berbentuk bola bercahaya muncul diatas garis pertahanan Amerika-Vietnam Selatan, dan disambut dengan tembakan-tembakan senapan mesin. ufo itu terkena tembakan lalu pergi sambil bergoyang-goyang.
Di dalam tahun '80-an sebuah Mig-21 Angkatan Udara Polandia bertabrakan dengan ufo berbentuk cakram yang berwarna merah. MIG itu tepat mengenai tengahnya cakram namun tidak terjadi apa-apa oleh karena ia seperti menembus asap, bukannya benda padat. Namun lain halnya yang dialami oleh pilot pesawat MIG-21 Angkatan Udara Kuba. Saat akan meluncurkan rudal infra-merah K-13 ke arah sebuah ufo, senjata itu meledak di bawah sayapnya sehingga berakibat fatal.
Walau nampaknya ufo menunjukkan kemampuan teknologi yang hebat serta bisa menghindari serangan sistem persenjataan kita, namun sejumlah kasus ufo yang jatuh tetap terjadi. Kasus di Afrika Selatan jelas menunjukkan bahwa ufo jatuh karena berhasil ditembak dengan senjata kanon laser eksperimen Thor 2.
Temuan reruntuhan pesawat ufo juga pernah dilaporkan meski seringkali tidak ada kabar selanjutnya. Misalnya pernah ada laporan telah diketemukan sebuah reruntuhan ufo yang jatuh di Laut Merah di wilayah perairan Sudan. Ilmuwan Jerman, Dr. Verlag Kiemel, menyatakan bahwa "rongsokan" ufo itu berumur 5000 tahun atau 3000 tahun sebelum masehi. Bentuk ufo-nya adalah tipe cerutu (cigar shaped) dan berada di dasar laut di kedalaman 60 kaki atau 18 meter. Meski telah kandas selama sekitar 5000 tahun, ternyata mesinnya yang dipekirakan (diduga) dengan bahan bakar nuklir tetap membuat daerah sekitarnya menjadi hangat.
Ufo ini diketemukan oleh para penyelam setelah terjadi badai yang menyebabkan pasir yang menutupinya tersapu sehingga memperlihatkan ufo tersebut. Umur 5000 tahun diketahui dari pasir yang melekat di sekitar reruntuhan ufo itu. Pemerintah Sudan dan Mesir menolak memberi pernyataan tentang hal ini. Namun ilmuwan Jerman itu telah mengajukan ijin untuk melakukan pengangkatan.
Ufo yang juga diduga sudah lama jatuh pernah ditemukan di Siberia. Ilmuwan Rusia, Dr. Yuri Gortonin, melaporkan telah menemukan bongkahan piring terbang (ufo) yang diselimuti bongkahan es raksasa di Siberia secara tidak sengaja ketika mereka mencari tambang uranium. Bahkan di dalamnya ditemukan 31 mayat makhluk alien. Dugaan mereka, ufo itu mengalami musibah ketika melakukan pendaratan darurat di Siberia sekitar 100 tahun lalu. Selama puluhan tahun ufo itu tertimbun es dan setelah 100 tahun timbunan es tersebut mencapai hampir 8 meter ketebalannya. Seperti biasa, tidak ada laporan lanjutan mengenai temuan ini.
Yang menarik dalam kasus jatuhnya ufo ini adalah rumor tentang awak yang diketemukan di dalamnya. Secara umum yang diketemukan adalah dari jenis greys atau grey hybrids (hibrid grey-manusia atau hibrid grey-reptilian). Boleh dibilang tidak ada laporan ufo yang jatuh dari awak jenis nordic atau ras murni reptilian. Makhluk jenis ini memang dikabarkan melakukan kontak dengan beberapa manusia, namun pesawatnya tidak pernah dikabarkan jatuh. Walau mungkin saja ada yang jatuh, namun tidak pernah dirilis ke publik, berbeda dengan kasus jatuhnya ufo dari jenis makhluk grey, meski disangkal namun rumor tetap disebarkan.
Banyak catatan mengenai jatuhnya ufo. Misalnya saat musim panas 1953, sebuah benda terbang asing jatuh di gurun pasir Arizona. Pihak Angkatan Udara AS (USAF) mengirimkan tim khusus ke lokasi jatuhnya ufo dan saksi mata mengatakan bahwa mereka melakukan evakuasi terhadap 5 makhluk alien. Makhluk yang dievakuasi dari ufo tersebut mirip manusia, tetapi berlengan panjang, memiliki empat jari berselaput, satu di antaranya tampak masih bergerak-gerak.
Pada tanggal 14 September 1957, seorang kolumnis koran Brasil yang bernama Ibrahim Sued, mendapat surat berisi informasi dan sampel kepingan metal yang oleh pengirimnya dikatakan berasal dari ufo. Surat itu menyebut bahwa sampel tersebut diambil dari lokasi jatuhnya sebuah ufo di Pantai Ubatuba, Sao Paulo. Uji terhadap keping metal tersebut ternyata menujukkan bahwa materialnya tidak dikenali dan tidak dijumpai di bumi.
Maret 1968 di Berezovsky, wilayah Sverdlovsk (bekas wilayah Uni Soviet), sebuah piring terbang dilaporkan jatuh di tepian hutan. Militer Soviet segera menutup area tersebut dan melakukan penyelidikan. Setahun kemudian, dokumen intelijen menunjukkan proses autopsi terhadap jasad makhluk kerdil yang ditemukan dari reruntuhan ufo tersebut, dilakukan ilmuwan Rusia di Moskow.
Tanggal 10 Agustus 1989, suatu hari yang tenang di Rusia berubah menjadi menegangkan di sebuah pangkalan radar militer Uni Soviet. Layar monitor mendeteksi gerakan cepat sebuah ufo. Kontak komunikasi pun dibuka, namun tidak direspons. Sesuai prosedur, alarm siaga dibunyikan. Dan satu skuadron pesawat pemburu MIG-25 disiapkan untuk melakukan penyergapan. Upaya komuniksi terus dilakukan, namun ufo tersebut tetap tidak merespons. Komandan skuadon MIG terus mencoba mengontak benda terbang aneh tersebut. Namun kontak radio tak berbalas. Maka skuadron MIG membentuk formasi tempur.
Ufo bersiap melarikan diri, namun dikepung rapat. Ketika masuk dalam jarak tembak, sebuah MIG melepaskan sejumlah rudal. Sebuah ledakan keras terdengar dan ufo tersebut oleng, mengarah tajam ke bawah ke gugus Pegunungan Kaukasus. Agaknya tembakan misil udara ke udara itu mengenai sasarannya.
Tim militer kemudian melacak lokasi jatuhnya ufo tersebut dengan menggunakan helikopter Mi-8. Setelah berputar-putar sekian lama, mereka menemukan puing ufo tersebut di luar wilayah Nizhnizy Chegem. Dari dekat terlihat benda misterius berbentuk cerutu tersebut berukuran panjang 6 meter dan tinggi 3 meter. Puing ufo dievakuasi dengan helikopter dan diangkut ke Pangkalan Udara Mozdok. Tim penyelidik memasuki bangkai ufo tersebut dan mengumpulkan sejumlah bukti berupa instrumen panel pesawat dan perangkat elektronik yang berteknologi sangat canggih. Mereka juga menemukan tiga jasad alien (dua di antaranya telah tewas dan satu masih hidup). Dua alien tersebut diduga tewas akibat tertimpa komponen pesawat bagian atas dalam pendaratan darurat setelah tertembak jatuh.
Hasil penelitian yang dilakukan tim ahli Anton Anfalov, Lenura Azizova dan Alexander Mosolov menyebutkan, mereka berupaya menyelamatkan nyawa alien yang masih hidup itu, namun semua usaha itu gagal. Jasad alien tersebut diidentifikasi setinggi 1-1,2 meter dengan pakaian berwarna kelabu. Kulit mereka berwarna campuran hijau kebiruan dengan tekstur kulit kasar mirip reptil. Mereka tidak memiliki rambut, bermata hitam besar dilindungi kelopak jari-jari panjang dan tangan kurus memanjang.
Apakah dengan banyaknya ufo yang jatuh ini, menunjukkan bahwa ufo merupakan ancaman serius yang harus dihadapi? Bukankah menembak jatuh sebuah ufo beresiko membuat kawan mereka balas menyerang karena menganggap kita bertindak agresif? Atau, jangan-jangan pihak militer dunia saat ini benar-benar sedang dalam keadaan siaga penuh menghadapi ancaman bahaya dari armada ufo dari luar bumi?
Kepastiannya memang sulit untuk diketahui. Memang ada sejumlah insiden yang berakhir dengan jatuhnya korban di kedua belah pihak saat konfrontasi dengan makhluk alien. Misalnya saja yang terjadi di pangkalan Fort Benning atau di pangkalan Dulce. Tentu sulit diketahui, mengapa dan untuk apa konflik terjadi. Jika di awal-awal kedatangan greys ke bumi ini, pesawat mereka jatuh karena badai petir, saat ini banyak di antara mereka yang jatuh karena endapat serangan dari pihak militer. Menjadi tanda tanya besar, sejauh mana konflik telah terjadi dan apa agenda alien di bumi ini.
* * *