Pages

13 Jul 2024

Antara, percaya, yakin dan dogma

 

Tulisan ngelantur gara2 ngelilir jam 2 dini hari... Baca di group WA, ada yang tanya: "Apakah percaya itu?"

Menurut saya [kalau Anda percaya dengan saya], percaya adalah merasa itu benar tapi tidak bisa atau tidak perlu dibuktikan.

Lalu, apa itu bukti? Bukti adalah sesuatu yg bisa kita indera sehingga kita yakin. Percaya dan yakin itu beda. Untuk yakin, Anda perlu bukti. Untuk percaya, itu pilihan dan tidak perlu bukti. Contoh, di persidangan, hakim perlu diyakinkan dengan bukti. Tidak cukup hanya percaya saja dengan omongan saksi.

Seseorang umumnya percaya pada apa yg disampaikan orang lain, karena:

1. Dia percaya pada orang tersebut. 

2. Apa yg dikatakan itu sesuai dengan pikirannya (koheren atau nyambung).

Pertanyaannya, apakah Anda ingin percaya atau ingin yakin?

Kalau ingin yakin, Anda akan mencari buktinya sampai ketemu.

Pertanyaan lanjutannya, apakah bukti itu? Balik ke atas, bukti itu HARUSnya, sesuatu yg bisa kita indera.

Masalahnya, banyak yang berdasar pada bukti yang bukan dari pengalaman indera, lalu merasa yakin, merasa tahu, bahwa itu sebuah kebenaran. Padahal sebenarnya itu masih di level percaya. 

Namun seperti yang saya percayai (bukan saya yakini) sebagai omongan Yesus,  "Berbahagialah orang yg tidak melihat namun percaya." 

Kenapa kok bahagia? Ya karena dia nggak perlu susah2 cari bukti untuk yakin.

Nah, ketika saya diharuskan yakin begitu saja tanpa bukti dengan apa yang saya percayai, itu namanya dogma...