Beberapa
waktu lalu, saya berdiskusi dengan Pak Bambang Hermanto, dekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra. Beliau
bercerita tentang sebuah restoran yang pemiliknya marah besar karena ada
pelanggan yang komplain makanannya agak bau. Dia marah karena merasa
orang itu mengada-ada dan tidak mungkin kualitas makanan di tempatnya
buruk. Akibatnya, justru bukannya da belajar dan menerima masukan dari
pelanggannya, tapi malah bersikap emosional. Ketika pelanggan itu sudah
pergi, lalu dia diberitahu oleh stafnya bahwa bahan makanan yang dibuat
untuk pelanggan itu ternyata sisa kemarin dan sudah tidak segar. Semoga
ketika kita berbisnis, kalau ada pelanggan yang komplain, reaksi kita
bisa lebih bijaksana, bukan mempertahankan diri namun belajar untuk
selalu memperbaiki kualitas.